Optimal Memanfaatkan Teknologi

Gara – gara sedang flow menyelesaikan pekerjaan (sambil main facebook) suatu sore membuat saya kelupaan kalau sedang memanaskan air dengan kompor. Tentu saja air yang ingin dipakai untuk mandi itu terlalu lama mendidih dan tumpah belepotan. Mengetahui hal ini, simbok –begitu saya biasa memanggil ibu– berteriak – teriak.

“Gimana sih, manasin air sampai tumpah – tumbah gini” tanyanya dengan nada tinggi. “Emm, anuuuuu, lagi serius nyelesaiin kerjaan” berusaha menjawab sekenanya.

“Kamu tuh gimana, mengapa tidak nyalain alarm di hp, kalau biasa manasin air 15 menit ya set 15 menit bunyi, atau 20 menit atau gimana” Simbok saya itu terus nerocos gaya ibu – ibu menasehati anak kecil.

Tapi bener juga kata beliau. Mengapa saya tidak menyalakan alarm atau timer di ponsel. Atau menyeting task list? Selain saya sering menyepelekan nasehatnya, rupanya uang yang telah beliau keluarkan untuk menyekolahkan saya banyak sia – sianya. Bodoh saya tidak berkurang. Tidak cukup cerdas memanfaatkan teknologi dan gadget untuk menyelesaikan dan memudahkan aktifitas harian.

Tidak banyak —

Tidak banyak yang dapat saya ceritakan dari malam minggu sampai sening pagi ini ini, kecuali;

tidak bisa menjalankan ritual minggu pagi, karena … karena terjadi system error pada hardware saya, sedikit muntah muntah, mual, sakit kepala

tidak bisa memberikan sambutan hangat pada teman saya yang jauh jauh datang dari Bogor, maaf ya … alasanya ya .. yang diatas itu

tidak bisa membantu teman teman pada minggu sore, tapi bukankah aku sudah bilang kalau memang tidak dapat membantu

Perhatian kepada adik adik :

Kalian benar benar nakal, apa yang kalian lakukan pada malam minggu, Ceritanya : ada diantara kalian yang melempar kulit ( pisang atau kulit … ) ke mobil tetangga, mula mula memang ngga ada yang aneh terjadi,tetapi ketika dilempar dengan ( … ) tentu saja alarm nya menyalak nyalak.

Dasar kalian …

Kalian bisa saja ngacir, tapi tetep saja siapa yang mesti kena getahnya … ?

[ Selamat Pagi ]