Menjalani gaya hidup aktif menekuni hobi lari dan berlatih mempersiapkan diri menghadapi perlombaan marathon bagi seorang pekerja kantoran sekaligus seorang blogger tidak pernah mudah.
Betapa tidak, menjalani peran sebagai pekerja kantoran saya harus bekerja 5 hari per minggu. Masuk pukul 7 pagi dan bila tidak ada tugas tambahan, saya baru bisa meninggalkan kantor pukul 3 sore. Sebagai seorang blogger tak jarang saya harus menghadiri berbagai event baik pada weekday maupun weekend ataupun menyelesaikan pekerjaan sampai larut malam.
Di sisi lain saya harus selalu bisa menyisihkan waktu untuk latihan. Apalagi pada bulan-bulan ini ketika saya dalam program latihan persiapan mengikuti Borobudur Marathon, hampir setiap hari saya harus berlatih antara 1 – 2 jam, bahkan bisa sampai 3 jam ketika program menjadwalkan saya untuk berlari jarak jauh.
Mengetahui saya menjalani gaya hidup seperti ini tak jarang teman-teman saya bertanya: apakah saya tidak cape, apakah tidak melelahkan, apakah tidak malah membuat daya tahan tubuh turun dan jatuh sakit, apakah menjalani gaya hidup yang terlalu padat tidak meningkatkan stres.
Cape dan lelah itu pasti, tetapi itu merupakan harga yang harus dibayarkan untuk sebuah hobi dan gaya hidup. Gaya hidup aktif seharusnya malah meningkatkan daya tahan tubuh, derajat kesehatan dan kualitas hidup, termasuk tingkat stres yang lebih terkendali. Asal kita pandai – pandai mensiasatinya.
Mengatur jadwal dan agenda pribadi secara mingguan
Jadwal dan agenda pribadi dan to do list harian bagi saya merupakan kunci untuk menjalani setiap hari dengan aktivitas yang padat. Merentangkan agenda dan jadwal dalam satu bulan atau mingguan akan memberikan gambaran besar dimana kita bisa melihat kapan bisa meletakan waktu untuk latihan di antara kesibukan pekerjaan, menempatkan quality time bersama keluarga, dan kapan bisa mengambil waktu untuk berjejaring dan mengembangkan profesi.
Hal yang sama yang saya lakukan ketika menyusun program dan jadwal latihan. Saya akan menempatkan latihan pada pagi hari bila saya tahu ada pekerjaan ekstra pada sore hari. Tak jarang saya pun menurunkan intensitas latihan pagi bila saya terjadwal memberikan presentasi pada jam kerja, atau tak segan saya menjadwal program latihan pada sore atau hari berikutnya.
Menjaga tidur berkualitas
Sebaik – baik istirahat adalah tidur. Itulah mengapa saya selalu berusaha mendapatkan tidur berkualitas setiap malam. Saya berusaha tidur malam setidaknya 6 jam dan bila 1 jam tambahan tidur pada siang hari bila memungkinkan.
Mengingat pentingnya tidur berkualitas, saya pun senantiasa memantau kualitas tidur dengan Garmin Sportwatch yang saya kenakan selama hampir 24 jam. Perkembangan teknologi sportwatch saat ini telah memungkinkan analisis yang murah terhadap kualitas tidur kita, analisis yang bermanfaat untuk sebagai alat evaluasi untuk meningkatkan kualitas tidur berikutnya.
Pola makan teratur dan gizi seimbang
Pola makan teratur secara singkat bisa dipahami dengan pengaturan makan 3 kali sehari dalam waktu yang konsisten. Misalnya kita makan sarapan setiap pukul 06:30, makan siang pada pukul 13:00 dan makan malam pada pukul 19:00.
Gizi seimbang berarti setiap menu makanan kita mengandung makro nutrien berupa karbohidrat, lemat dan protein, serta mikro nutrien berupa vitamin dan mineral penting secara cukup.
Makanan yang baik bersumber dari bahan – bahan alami yang berkualitas. Misal karbo didapatkan dari sumber beras merah, kentang, oat dan sebagainya. Protein berkualitas bersumber dari ikan, daging segar dan kacang-kacangan. Lemak berasal misalnya dari kacang almond, ikan salmon, makarel, tuna dan sejenisnya ataupun dari buah alpukat.
Vitamin dan mineral didapatkan dari sayur-sayuran dan buah-buahan segar. Menggunakan suplemen berupa tablet/kapsul multivitamin secara bijak dan sesuai kebutuhan.
Quality Time dan Family Time
Saya beruntung mempunyai keluarga yang lengkap dan hampir setiap hari bisa berkumpul untuk menikmati waktu berkualitas. Baik Ibu, ayah, saya maupun adik saya sesibuk-sibuknya bekerja dan beraktivitas selalu ada waktu bersama setiap hari. Seringnya sore dan malam hari adalah quality time kami.
Entah itu sebatas ngobrol-ngobrol membicarakan hal yang remeh temeh, guyonan sampai membicarakan peristiwa terkini yang menjadi pemberitaan di media dan televisi, itulah cara kami menikmati quality family time.
Banyak keluarga yang menikmati quality time seperti kami sambil menikmati junk food. Tapi junk food bukanlah kultur di keluarga kami. Sejak dulu ibu saya mengajarkan untuk tidak mengurangi kualitas quality time dengan makanan dan minuman yang kurang bermanfaat bagi kesehatan.
Itulah mengapa sejak dulu Ibu saya lebih memilih menyajikan minuman tradisioal berbahan alami seperti wedang secang, wedang asem, wedang temulak, wedang teh dibandingkan soda, cola, atau minuman berkarbonasi lainnya.
Sejak dulu membuat wedang berbahan rempah secara tradisional menjadi kerepotan bagi ibu. Untungnya saat ini hal-hal repot seperti membakar jahe, menggeprek, menuangkan jarang tidak perlu menjadi beban ibu. Di supermarket di kota saya, Pamela 8, sudah bisa didapatkan Herbadrink. Tersedia varian Herbadrink Sari Jahe, Herbadrink Sari Temulawak, Herbadrink Lidah Buaya dan lain-lain.
Di antara banyak varian ini apa yang menjadi kesukaan keluarga kami adalah Herbadrink Sari Jahe. Mengapa? Karena jenis minuman ini cocok dinikmati di daerah Gunungkidul dimana kami tinggal, daerah yang selalu diselimuti hawa dingin setiap malamnya.
Herbadrink Sari Jahe selain memberikan rasa hangat, melengkapi kehangatan keluarga kami yang lengkap, juga mempunyai rasa aseli jahe tidak berbeda dengan rasa jahe yang dipetik di kebun yang dibakar dan digeprek sendiri.
Sebagai pelaku gaya hidup aktif bagi saya jahe mempunyai keistimewaan tersendiri. Jahe mengandung zat-zat anti inflamasi berjenis non steroidal anti inflamation yang secara ilmiah dan alamiah berfungsi mempercepat penyembuhan peradangan setelah olah raga atau aktivitas fisik yang berat.
Herbadrink Sari Jahe tidak mengandung gula alias sugar free. Ini penting bagi siapa saja yang ingin mengurangi gula atau sedang dalam diet diabetes. Artinya Herbadrink aman dikonsumsi bagi penderita diabetes.
Saya sendiri termasuk orang yang aman dari kandungan kadar gula darah berlebih. Namun demikian saya berusaha bijak terkait konsumsi karbo. Umumnya saya memilih memenuhi kebutuhan gula dari sumber karbo kompleks. Menambahkan gula dalam minuman sewajarnya dan sangat mengurangi asupan gula sederhana sehabis berlatih. Karena gula mengandung zat pro inflamasi yang pastinya bertolak belakang dengan manfaat anti infamasi di dalam Jahe.
Bagaimana? Apakah Anda seperti saya, ingin menikmati hidup berkualitas dengan gaya hidup aktif dan pola hidup sehat? Atau masih betah bertahan dengan gaya sendetary dan ceroboh? Hehe.
Semoga tulisan singkat ini menambah wawasan dan menginspirasi semua orang untuk menjalankan pola hidup lebih sehat dan seimbang dengan gaya hidup aktif.
Saya hanya lari biasa, dengan kecepatan juga biasa, namun saya bisa kuat mengelilingi stadion bagian luar minimal 6-8 putaran. hanya saja semakin lama bukan nambah malah menurun. keliling lapangan bola 3x saja sekarang sudah ngos2an. kenapa ya?