3 Minutes Treadmill Challenge di League Hub Jogja

3 minutes treadmill challenge 1Berlari di treadmill adalah sesuatu yang amat baru bagi saya. Seumur-umur saya baru sekali mencoba berlari di treadmill. Itu pun langsung memberi pengalaman kurang menyenangkan. Dengkul kanan saya memar terjatuh di treadmill di percobaan pertama saya pada beberapa bulan yang lalu di fitness centre di hotel Pullman Central Park.

Treadmill challenge. Ini membuat saya nervous. Apalagi saya yang akan menjadi kapten tim untuk berlomba dalam 3 Minutes Challenge.

Menerima tantangan untuk membentuk tim yang akan saya kapteni untuk memenangkan 3 minutes treadmill challenge saya tahu tidak akan mudah. Namun saya tahu apa yang pertama kali harus saya lakukan. Pertama-tama adalah mencari anggota agar tim saya memenuhi persyaratan 2 pelari putra (termasuk saya) dan 2 pelari putri. Satu syaratnya lagi adalah pelari yang boleh direkrut adalah para pelari non atlet.

Mencari pelari untuk diajak bergabung menjadi bagian tim saya sepintas nampak mudah. Toh selama ini saya cukup aktif di komunitas – komunitas lari. Baik di Facebook maupun Instagram saya juga mempunyai banyak kawan pelari.

Kenyataannya menggemaskan. Tawaran pertama saya ditolak oleh Sri Kustadi. Dengan berbagai alasan mahasiswa pasca sarjana UGM sekaligus pelari Purworejo Runner ini tidak mau bergabung.

Perlu waktu beberapa jenak bagi saya sampai teringat nama M Iqbal Ghazali. Teringat beberapa feed Iqbal di Instagram mengunggah foto dan video ketika ia berlatih di treadmill saya pun segera menghubunginya. Kali Iqbal harus saya dapatkan. Pelari yang pernah berpartisipasi dalam event UKM atletik ini mempunyai potensi untuk menjadi kontributor point. Menyenangkannya, dengan sedikit penjelasan, saya bisa merebut hati Iqbal.

Mencari pelari putri untuk dijadikan bagian tim saya tahu akan lebih sulit. Di Playon Jogja pun pelari putri tidak banyak. Saya mulai mengirimkan pesan kepada beberapa pelari putri yang saya kenal. Dari beberapa pelari putri yang saya kirimi pesan. Tutik adalah yang pertama kali membalas secara menyakitkan. Pinangan saya ditolak. Alasannya sudah direkrut sebagai tim oleh Ayu. Kali ini saya memang harus berebut dengan 5 kapten tim kompetitor. Tak lama berselang pesan Telegram penolakan datang dari Rizka. Benar-benar derita yang paripurna. 😀

Sampai di sini saya mulai kehabisan petunjuk akan siapa lagi yang akan saya ajak. Mengajak pelari putri junior dari daerah saya di Gunungkidul merupakan pilihan terakhir. Benar-benar pilihan terakhir. Mengingat event 3 Treadmill Challenge kategori tim menurut jadwal baru akan berakhir pada pukul 8.00 malam, dengan catatan bila tidak molor.

Sambil berdiskusi dengan Iqbal akan bagaimana melengkapi tim dengan pelari putri saya ingat nama Josephin. Sephin saya tahu merupakan pelari cepat. Saya melihatnya meraih podium di Hyatt Pink Ribbon dan Malioloro Kulinerun. Masalahnya Sephin masih duduk di bangku SMA.

Kali ini saya merasa beruntung ketika menghubungi Sephin. Ia sangat antusias menjadi bagian tim saya. Saya pun menjelaskan aturan main Treadmill Challenge yang akan diselenggarakan pada Jum’at, 1 Desember 2017. Saya menanyakan dimana pastinya Sephin tinggal dan apakah ia cukup berani untuk pulang malam. Dan tentunya saya memastikan apakah Sephin bukan merupakan atlet.

Masalah terakhir tinggal mengatasi kekurangan satu pelari putri. Sebenarnya sejak beberapa waktu saya sudah menghubungi Yotha Kristi yang sayangnya terasa mem-PHP. Butuh kepastian saya pun kembali menghubungi Iqbal untuk mencari alternatif pelari putri. Iqbal menawarkan Eng (Anggit Pawitra). Nampak tidak memakan waktu lama untuk meresmikan pinangan kepada Eng kali ini.

Beres membentuk tim, langkah berikutnya adalah berkoordinasi untuk menyusun strategi. Iqbal saya minta membentuk grup Whatsapp. Melalui grup ini pula saya mudah menjelaskan aturan main 3 minutes treadmill challenge di League Hub Jogja sebelum saya meminta Iqbal untuk sharing knowledge tentang bagaimana strategi berlari di treadmill. Maklum dari ke-4 anggota tim saya, Iqbal -lah satu-satunya yang familier dengan mesin lari stasioner ini.

Dari sharing yang diberikan Iqbal, kami tahu apa maksud speed 14, 15, 16, 17, bahkan 20. Menurut Iqbal sebaiknya pertama-tama kita mencoba di speed 10. Itu setara dengan berlari dengan pace sub 6. Pelan-pelan bila sudah merasa aman bisa dinaikkan ke speed 14 atau setara pace sub 5.

Pada hari H (Jum’at, 1 Desember), saya tiba di League Hub Jogja lebih awal. Begitu pula Sephin. Bila memungkinkan kami memang ingin mencoba treadmill sebelum perlombaan dimulai. Siang itu saya tiba di League Hub bersama Nanang. Ia akan saya sarankan untuk mendaftar challenge kategori individu.

Sekira pukul 2 siang beberapa peserta kategori individu telah mendaftar. Begitu pula Nanang yang semula ragu. Peserta – peserta kategori individu yang berlari di treadmill bagi saya adalah sumber belajar. Saya mengamati mereka. Saya mengamati bagaimana mereka mengayunkan kaki, meningkatkan kecepatan, menurunkan kecepatan dan postur tubuh ketika berlari. Saya juga degdegan melihat mereka yang terjatuh dari treadmill. Sejujurnya ini yang membuat saya khawatir.

Menjelang pukul 4 sore, saya dan ke-5 kapten tim yang akan mengikuti challenge kategori grup di-briefing oleh panitia.

Sedikit beruntung tim saya bukan yang pertama yang akan berlari di treadmill.

Grup saya mendapat giliran ke-2. Sebagai kapten tim saya berusaha memberikan optimisme dengan mengambil giliran pertama berlari di treadmill.

Seperti yang sebelumnya saya jelaskan kepada tim saya, bahwa untuk challenge ini adalah safety first. Keselamatan adalah segalanya. Saya melangkah ke mesin treadmill dengan hati-hati. Memulai berlari dengan pelan dan memastikan semuanya aman sebelum saya menambah kecepatan treadmill.

P1360688Sesuai saran Iqbal, saya cukup lama berlari di speed 14 sampai saya betul-betul yakin untuk meningkatkannya ke speed 16.2. Saya merasa Volans Evo yang saya kenakan berlari cukup mampu diajak beradu cepat. Speed 16.2 bila tidak salah setara dengan berlari pada pace 3.30. Di speed ini saya merasa masih bisa dan ingin meningkatkan kecepatan. Namun niatan itu saya urungkan. Saya tidak ingin menuruti nafsu ugal-ugalan yang bisa berujung tak baik. Tentu saya tidak boleh iri dengan Nanang yang di kategori individu tadi memacu treadmill dengan speed 20 (pace 3.00).

Kehati-hatian saya di treadmill berbuah jarak yang lumayan baik. Saya mengumpulkan nilai 80 atau setara 800 meter. Lebih baik dari capaian pelari dari tim yang pertama mendapat giliran. Bagi saya ini adalah modal optimisme yang saya yakin bermanfaat bagi tim.

Iqbal Ghazali kemudian merupakan pelari ke-2 di tim saya. Tidak ada yang saya dan kami ragukan terhadap Iqbal dengan jam terbangnya yang tinggi berlari di mesin stasioner. Iqbal mengumpulkan poin 900 meter. Sesuatu yang membuat saya amat gembira dan seluruh anggota tim saya amat optimis.

Eng (Anggit) merupakan pelari putri yang kami turunkan berikutnya. Ia berhasil mengumpulkan poin yang cukup bagus, 740 meter. Untuk kemudian Sephin mempermanis skor kami dengan poin 780 meter.

Tak ayal tim kami menjadi pengumpul jarak terbanyak dalam 3 Minutes Treadmill Challenge category group di League Hub Jogja. Disusul peringkat kedua dimenangkan oleh tim Mbak Tika Tatum yang beranggotakan Rizka, Denyngrat dan Chendy.

Bagi tim Kuda Hitam kami, keberhasilan memenangi challenge merupakan sesuatu yang sempurna. Apa yang menyempurnakan adalah salah satu anggota tim kami, Iqbal Ghazali, menjadi pelari pengumpul mileage terbanyak sehingga berhak mendapatkan hadiah tambahan League Volans Evo.

Sepanjang Treadmill Challenge berlangsung heboh. Sorak-sorai para pendukung masing-masing tim dan individu sontak memenuhi ruangan League Hub Jogja yang luas. Kehebohan tidak berhenti di situ. Kehebohan berlanjut ketika para pemenang membelanjakan voucher senilai  Rp 3.200.000,- untuk tim juara 1 dan Rp 2.200.000,-. Memilih produk-produk terbaik League tak terasa sampai menghabiskan waktu sampai sekitar jam 9 malam.

P1370219

Saya sendiri yang memang familier dengan produk-produk League tidak perlu waktu lama untuk memilih. Saya memilih sepatu League terbaru: League Volans Evo. Sepatu ini akan saya berikan untuk Nanang karena hadiah voucher untuk kategori challenge individu hanya Rp 550.000,- setara dengan sebuah sepatu lifestyle yang kemudian diberikan kepada saya. Singkatnya saya dan Nanang bertukar voucher. 😀

3 Minutes Treadmill Challenge merupakan rangkaian acara grand opening League Hub Jogja yang beralamat di Jalan Laksda Adi Sucipto no 42 Yogyakarta. Rangkaian acara lainnya adalah All Style Bettle (2 Desember) dan Gowes Bareng Keong Cycling Team (3 Desember).

Untuk mendapatkan info terbaru mengenai League Hub Jogja silakan follow akun IG: @leaguehub.jogja

Iklan

Satu komentar di “3 Minutes Treadmill Challenge di League Hub Jogja

  1. Ping balik: Review: League Volan Evo – Gadget, Running & Travelling Light

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s