Sermo Challenge, #RunForNepal

IMG_3935

Bila sedang sakit, beristirahatlah. Beristirahatlah dari semua jenis latihan dan olah raga. Bila nekad memaksakan diri, bukan manfaat olah raga yang didapat melainkan kondisi makin memburuk sampai yang paling apes: cidera permanen. Begitu malam minggu kemarin saya menasihati diri saya sendiri.

Hati dan jiwa saya berkecamuk oleh dorongan pikir yang selalu menyodorkan argumen antara keutamaan menjaga tubuh yang sedang sakit dan hal-hal indah yang akan saya temui di sepanjang lintasan lari Sermo Challenge yang terbentang mengelilingi Waduk Sermo sepanjang 16,8 km di Kulon Progo-Yogyakarta. Keriangan kawan-kawan Playon – Jogja selama berlari hadir terbayang lebih awal.

Rasa nyeri gejala maag yang sudah berlangsung selama 3 hari masih terasa pada pukul 03:00 wib Minggu dini hari ketika alarm iPhone membangunkan. Sakit ini seolah menjadi alasan untuk mematikan alarm dan kembali tidur dalam nyenyak. Tapi bukankah gempa di Nepal beberapa waktu lalu jauh lebih menyakitkan dari sakit maag ini. Sisi lain saya seolah membentak: Ayo jangan sampai sakit menghentikanmu!

Saya kemudian bangun. Melangkahkan kaki menuju kamar mandi saya menemukan rasa nyeri di perut ini nyata. Saya kemudian mengambil wudlu dan shalat, berdoa agar Allah memberikan saya keselamatan. Setelah shalat saya meminum segelas air putih, makan sepotong roti dan kemudian meminum segelas air putih lagi sambil menyiapkan segala sesuatu yang perlu saya bawa.

Pukul 03:40 wib dini hari saya mengendarai sepeda motor menuju Kulon Progo via kota Yogyakarta. Udara dini hari musim kemarau pastilah menusuk tulang. Jaket tebal yang saya kenakan tidak cukup menahan dingin udara sepanjang jalan Wonosari – Jogja. Perut saya sesekali bergejolak oleh tusukan dingin ini. Saya harus lawan sambil hati-hati mengendarai sepeda motor ini.

Alhamdulillah sekitar pukul 04:30 sampailah saya di POM bensin Ambar Ketawang di Jalan Wates. Tempat dimana kami, teman-teman Indo Runner Jogja dan peserta Sermo Challenge yang lain janjian untuk bertemu agar bisa berbarengan berangkat ke Waduk Sermo. Maklum kebanyakan dari kami belum pernah ke Waduk Sermo.

Di POM bensin Ambar Ketawang ini saya dan teman-teman menunaikan shalat Subuh. Untuk kemudian berangkat bersama ke Waduk Sermo.

Pukul 06:00 wib, kurang lebih, kami semua sudah sampai di Sermo. Di pelataran parkir Waduk Sermo, teman-teman sudah mengantri dibagikannya BIB. Saya pun segera mendapatkan BIB 004, ganti pakaian dan bersiap di garis Start! Yay!

Aba-aba lari diberikan sudah. Kaki-kali saya mengayun berlari dengan penuh keringan. Rasa nyeri perut telah hilang entah kemana. Namun bukan berarti kali ini saya mengijinkan diri untuk berlari all out seperti biasa.

Target lari saya kali ini satu saja, yaitu: finish strong. Ini yang saya tata di urutan teratas dalam ingatan dan sistem peringatan dini mandiri di kepala ini. Tahu diri akan kondisi kesehatan saya kali ini, saya harus sangat berhati-hati. Bila maag saya kambuh lagi di tengah saya lari bukan nyeri yang saya takuti, saya hanya tidak mau merepotkan panitia. Saya juga harus tahu kalau selesai lari nanti saya akan pulang menempuh jarak sekitar 100 km (2 jam perjalanan) mengendarai sepeda motor di bawah terik matahari siang. Saya harus bisa menyimpan cadangan stamina untuk pulang sampai ke rumah.

Water station 1 dan Water station 2 saya lampui dengan baik. Km demi Km bisa saya selesaikan dengan stabil pada pace 05:20. Memasuki Water Station 3, kira-kira Km 13, matahari jam 07:30 pagi mulai terasa menyengat. Ini sekaligus peringatan bagi saya untuk pandai-pandai menjaga stamina, mengatur cadangan tenaga. Saya mencoba berlari lebih cepat bila paparan sinar matahari terasa panas dan memanfaatkan untuk beristirahat bila saya memasuki jalanan yang dinaungi pepohonan, dengan berlari lebih pelan.

Mungkin di Km 14-an dimana tanjakan tertinggi berada. Saya tahu dengan kondisi kesehatan saya saat ini tidaklah mudah, meski ketika saya latihan dalam kondisi sehat, tanjakan seperti ini bukanlah tanjakan yang sangat berarti. Tidak ada apa-apanya dibanding tanjakan bukit Sodong. Untuk menghemat tanaga dan mengurangi risiko cedera, di sini saya memilih jalan lari di selang-seling. Memilih jalan-lari selang-seling bagi saya tidaklah mudah, tetapi saya lakukan. Dengan konsekuensi pace rata-rata saya yang semula 05:40 menit/km akan turun drastis di sini. Dan benar saja, tanjakan ini menghabiskan waktu terbanyak saya.

IMG_3899

2 Km menjelang finish, lintasan Sermo Challenge relatif bersahabat. Permasalahannya, di km ini saya mulai mengantuk meski panas sangat menyengat. Saya pun berlari dengan hati-hati menuju finish. Saya di sini memilih memperbaiki gesture berlari saya daripada menambah kecepatan. Saya mempersilakan seorang kawan untuk berlari lebih dulu pada km 16.

finish

Alhamdulillah, saya merasa bersyukur akan pilihan-pilihan dan keputusan-keputusan yang saya buat selama berlari. Saya bisa finish strong. Saya bisa melintasi garis finish tanpa merepotkan sesuatu.

finish group

IMG_3934

Saya segera melakukan pendingingan, mengambil refreshment dan menikmatinya. Terakhir saya merayakan keberhasilan saya finish strong dengan berfoto-foto dengan pelari-pelari lain yang finish lebih dulu.

official result sermo challege

Di atas adalah hasil lari menurut catatan panitia. Saya finish ke-21 dari sekitar 90 an peserta. Tidak apa-apa. Saya tidak perlu malu berlari sepanjang hanya 16.8 km dengan pace sekitar 06:14/km. Saya senatiasa bersyukur karena kali ini tantangan terberat saya adalah diri saya sendiri dengan sakit maag yang kebetulan kambuh.

IMG_3928

Dan terpenting: Saya mengucapkan selamat dan terimakasih kepada Panitia Sermo Challenge, Run For Nepal yang telah sukses menggelar acara ini. Ini run for charity yang menyenangkan! 🙂

Iklan

6 komentar di “Sermo Challenge, #RunForNepal

  1. Ping balik: Sermo Challenge II: Beat Your Record – Gadget, Running & Travelling Light

  2. Ping balik: Race Review: Sermo Challenge 3 – Gadget, Running & Travelling Light

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s