Salah satu event lari yang tak boleh terlewatkan pada akhir tahun ini bagi saya adalah Sermo Challenge II: Beat Your Record. Kenapa? Karena event lari dengan course sepanjang 16.8 km ini tidak terlalu jauh juga tidak terlalu dekat. Sermo Challenge mengambil rute mengelilingi Waduk Sermo – Kulon Progo yang teduh, adem, indah dan menjelang penghujung lintasannya pelari diuji dengan elevasi yang aduhai.
Saya tahu betul kenikmatan mengarungi Waduk Sermo karena tahun lalu saya sudah menempuhnya di event lari Sermo Challenge I: Run for Nepal.
Untuk Sermo Celeng kali ini teman-teman panitia dari Playon Jogja membuat beberapa refinement untuk memanjakan para peserta. Salah satu pemanjaan itu berupa fasilitas shuttle bus. Saya pun tidak mau menyiakan. Dari pada bersepeda motor Gunungkidul – Kulon Progo yang melelahkan seperti tahun lalu, alih-alih kali ini saya memanfaatkan shutle bus. Dengan hanya membayar tambahan Rp 40 ribu saya bisa melanjutkan bobok seberangkat dan sepulang Sermo. Motor tinggal menempuh setengah perjalanan dan bisa saya titipkan di tempat parkir Stasiun Tugu yang tarif parkirnya (tidak) mahal. Parkir dari jam 4 pagi sampai jam 12 siang hanya Rp 8.000,-.
Niat saya mengikuti Sermo Celeng sebenar-benarnya ingin bersenang-senang. Bila Staycation sedang ngetren sebagai cara menikmati akhir pekan, saya menandaskan akhir pekan ini dengan Runcation.
Di garis start saya tidak berdiri di garis terdepan sebagaimana apa yang saya lakukan tahun lalu. Saya masih ngobrol di belakang ketika MC (atau Race Director) menjelang melakukan flag off. Saya baru bisa berlari beberapa menit setelah kerumunan teman-teman mulai terpecah/tersebar.
Berlari sehabis hujan semalam mengelilingi Waduk Sermo yang di kiri – kanannya rimbun merupakan kedamaian tersendiri. Tidak terasa ada banyak hawa kompetisi di dada saya. Saya hanya ingin berlari dengan benar di jalan yang benar. Sambil menjaga kaki agar tidak terpeleset.
Di event lari kali ini saya sekaligus ingin menjajal sepatu yang saya gunakan belum lama: Nike Lunar Glide 8. Jadi dalam tulisan ini saya sekaligus ingin memberikan komentar singkat kepada sepatu ini. Nike Lunarglide 8 menurut saya merupakan sepatu yang empuk digunakan dan cukup nyaman di kaki. Mempunyai medial support yang bagik dan terasa fit. Bagian toebox juga terasa roomy, nyaman sekaligus kurang memberikan daya dorong. Bagian heel terasa empuk sekaligus kurang responsif. Di rute lari kali ini yang paling terasa menjadi masalah adalah bagian sole. Nike Lunarglide 8 dengan groove outsole terasa licin ketika digunakan untuk melintasi jalan sedikit berlumpur.
Komentar tentang sepatu cukup. Water Station adalah elemen vital dalam sebuah long distance run. Sermo Challenge II memiliki 3 titik Water Station dan 1 titik Fruit Station. Masing-masing terletak di KM 5, KM 10 dan KM 14. Water Station yang masing-masing berjarak 5 KM membuat saya harus belajar melatih hidrasi alias tidak berlari terlalu ngoyo. Saya khawatir terlalu ngoyo akan membuat diri saya merepotkan panitia bila sampai dehidrasi dan kram. Alhamdulillah sepanjang rute saya bisa berlari tanpa kram, tanpa keringat berlebih dan tanpa jantung degdegan. Saya bisa finish strong. 🙂
Sampai ketemu di Sermo Celeng III. Eh akan ada ngga sih? 😀
seru juga ikut lari ya
rute larinya asik banget tuh, sejuk dan banyak pohonnya~ 😄
sepatunya bagus mas, sama saya juga pake Nike Lunar Glide 8 karena enak buat lari..
Ping balik: Race Review: Sermo Challenge 3 – Gadget, Running & Travelling Light