wedang pak beder RT @chapriatmodjo @empitku @brownjonkz @gulecemprenx @iwandhana @pakdhe_dwi @sumedi_jstwitter.com/jarwadi/status…
— jarwadi MJ (@jarwadi) December 18, 2012
Poci Teh khas Pak Bedher. Penyuka teh nasgitel yang mana yang tidak ngiler melihat teh yang disajikan dengan piranti ini.
Malam ini, akhirnya saya dan beberapa teman yang biasanya nongkrong di wonosari[dot]com kesampaian untuk ngumpul-ngumpul menikmati suasana malam kota Wonosari. Sambil menikmati teh nasgitel racikan Pak Bedher. Jayeng teh yang paling menjadi ikon kuliner malam Wonosari.
Rencana untuk ngumpul-ngumpul wedangan sebenarnya adalah kemarin malam. Namun rencana kemarin gagal oleh hujan. Sampai rencana dadakan yang baru beberapa jam tadi dibuat dengan mention-mention di twitter -lah yang seolah mendapat restu oleh alam. Malam ini berlangsung cerah. Jadi wedangan tidak masalah.
Wedangan saya kali ini adalah yang pertama kali sejak kepindahan Pak Bedher ke tempat berjualan yang baru. Tidak jauh sebenarnya dari tempat jualan sebelumnya. Sebelumnya tempat jualan Pak Bedher ada di depan Bank BNI 46 Cabang Wonosari. Sekerang di seberang jalan. Di sebelah selatan jalan.
Kepindahan Pak Bedher ke tempat jualan baru di selatan jalan inilah yang beberapa waktu yang lalu sempat menjadi heboh. Pak Bedher dikabarkan “diusir” dari tempat dimana ia telah berjualan selama puluhan tahun sampai tehnya menjadi sangat terkenal, menjadi simbol Wonosari.
Pengusirnya adalah manajemen Bank BNI 46. Keberadaan lesehan Pak Bedher di depan BNI 46 Cabang Wonosari dinilai mengotori pemandangan lingkungan Bank BNI. Pak Bedher diusir demi keindahan. Pengusiran yang sulit diterima oleh para pelanggan Pak Bedher ini banyak mengalirkan simpati ke Pak Bedher, sekaligus kecaman dan sentimen buruk bagi Bank BNI. Betapa tidak, Pak Bedher sudah berjualan di tempat itu jauh-jauh sebelum Bank BNI 46 membuka cabang di Wonosari.
Nasib orang kecil menghadapi pemodal ya mau tidak mau harus mengalah. Yang penting dagangan wedang teh nasgitel Pak Bedher tetap laku. Ketersohoran yang telah ditumbuhkan Pak Bedher membuatnya akan dicari pelanggannya. Entah dimanapun Pak Bedher berjualan. Apalagi hanya di seberang jalan dari tempat jualan semula.
Semoga dagangan Pak Bedher makin laris, dan tambah sukses. Semoga Pak Bedher tidak pernah bosan memberikan sumbang sih bagi kota Wonosari dengan teh nasgitelnya.
Kalau diusirnya pakai ganti untung masih mendingan ya Mas, BNI cabang wonosari mesti belajar dari Jokowi nih
mas Jar.., mau nanya sudah pernah ke PANTAI PULANG SYAWAL belum ya? kalo sudah letaknya sebelah mana ya?.
Pantai Pulang Syawal di sini lebih dikenal dengan nama pantai Indrayanti, sebelah timur pantai Sundak
Poci Teh Nasgitel khas Pak Bedher sangat pas dinikmati ketika musim hujan sudah mulai tiba seperti ini, mas jar. kok jadi pingin ikutan nyrutup teh nasgitel di wonosari, hehe ….
malang sekali pak bedher ini .
kalau benar sudah bertahun-tahun berjualan dan baru sekarang warung pak bedher dikatakan merusak pemandangan, kan ya lucu .
saya tukang ngopi pak ^_^
Dengan terdholimi seperti itu, Insya Alloh lapak Pak Bedher akan bertambah laris dan terkenal. Meski pindah tempat, kalo kita sudah cocok dengan sajiannya kemanapun pasti dicari