Pohon di Hutan Pindahan ke Desa

Inline image 1

Mengambil foto panorama tidak semudah yang saya bayangkan. Saya mencoba beberapa kali sampai mendapatkan foto yang agak nyaman dilihat. Masih jauh dari indah, apalagi artistik. Memang saya hanya memanfaatkan fitur panorama sederhana di ponsel Android saya.

Foto di atas saya ambil sore tadi di lokasi Lor Cangkring. Lor Cangkring dulunya merupakan hutan. Sekarang statusnya masih hutan. Hutan kayu putih yang oleh pihak kehutanan diserahkan kepada masyarakat petani untuk menggarapnya dengan sistem tumpang sari.

Dari tanah Lor Cangkring saya memutar pandangan dari arah paling barat sampai sudut paling timur. Di sebelah barat terlihat tanah Budha, tanah Bangsal, tanah Glempeng, dan lain-lain. Sementara di timur merupakan pedesaan. Desa dimana saya tinggal. Desa Grogol.

Ada sesuatu yang menarik bagi saya ketika melihat-lihat panorama alam dari lokasi tanah Lor Cangkring ini.

Di sebelah barat saya melihat lahan sangat terbuka. Sedangkan di bagian timur, di pedesaan, terlihat rimbun dengan pepohonan tinggi yang mulai menghijau. Secara sekarang sudah tiba musim hujan.

Hal bagus bahwasanya di pedesaan sekarang ini masyarakat sudah banyak menanam pepohonan di kebun mereka. Pepohonan yang beraneka ragam. Mulai pohon Jati, Mahoni dan sebagainya. Ada banyak pohon jati yang telah ditanam di desa dimana saya tinggal.

Menjadi terlihat ironis di sini barat yang hampir tidak ada pepohonan tinggi adalah tanah yang seharusnya diperuntukan sebagai hutan.

Konon dahulu kala jaman para nenek moyang, di tanah Nggagaan, Budha, Lor Glempeng, Lor Bangsal, Ngoro-Oro merupakan hutan lebat dengan pepohonan jati yang besar-besar. Pepohonan beraneka yang tinggi di hutan itu masih terjaga baik sampai seingat saya, saya berusia Sekolah Dasar.

Hutan sebelah barat desa dimana saya tinggal mengalami kerusakan besar-besaran ketika penjarahan marak pada sekitar tahun 1997/1998. Entah kenapa pada saat itu hampir semua orang, baik penduduk desa maupun orang yang tidak jelas datang darimana semua kalap menjarah kayu-kayu hutan. Aparat keamanan hutan pada saat itu tidak cukup berdaya mengatasi penjarahan itu.

Kini semuanya serba terbalik-balik. Tanah yang seharusnya hutan tidak berpepohonan. Sementara tanah yang digunakan untuk pemukiman malah banyak ditanami pohon. Idealnya memang pemukiman pun harus banyak pepohonan. Dan pepohonan lebih banyak lagi seharusnya di tanah hutan.

Iklan

2 komentar di “Pohon di Hutan Pindahan ke Desa

  1. Ping balik: Hutan Lestari dan Pragmatisme Ketercukupan Pangan | Menuliskan Sebelum Terlupakan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s