Buku” Pewarta Warga” dan “Buku Pegangan Jurnalisme Independen”

Pewarta Warga dan Jurnalisme Independen

Pewarta Warga dan Jurnalisme Independen

Kedua buku ini adalah buku-buku yang ingin saya baca pada minggu-minggu ini. Kedua buku itu saya dapatkan secera gratis. Buku Pegangan Jurnalisme Independen oleh Deborrah Potter merupakan pemberian dari teman saya Anandita Puspitasari (@nonadita) di PPTIK UGM pada tahun 2009 yang mana pada saat itu saya belum terlalu tertarik dengan topik Jurnalisme Independen. Baru tahun-tahun belakangan ini saja saya merasa perlu dan alhamdulillah buku ini masih dengan baik tersimpan dan bisa saya baca-baca dengan nyaman. Sedangkan Buku “Pewarta Warga” adalah pemberian Hendri Destiwanto (@mashendri) pada awal tahun ini. Saya ucapkan terimakasih kepada keduanya. Semoga menjadi amal sholeh mereka.

Saya sekarang merasa memerlukan membaca kedua buku ini bukan karena saya ingin menjadi wartawan di media. Bukan cita-cita saya pula untuk menjadi kontributor berita lepas di media masa.

Menurut saya kedua buku ini membantu saya dalam belajar menentukan, memilih dan menulis konten yang sesuai dengan audien tertentu. Contohnya, bagaimana saya bisa menulis peristiwa sehari-hari di lingkungan dimana saya tinggal yang menurut saya perlu diketahui publik blog ini. Atau menulis untuk pikiran pembaca di sebuah media untuk mengungkapkan komplain akan pelayanan publik yang belum memuaskan, dan lain-lain.

Saat ini menjadi “jurnalis” bisa dilakukan dengan cara beragam. Sekarang sedang marak social media. Baik itu Facebook, twitter, Google+ dan lain-lain. Dalam pemahaman saya, menjadi jurnalisme warga adalah salah satu cara berpartisipasi dalam mengambil tanggung jawab sosial sebagai warga masyarakat. Sama seperti tanggung jawab lingkungan dalam bekerja bakti, gotong royong, ronda, sambatan, dan lain-lain.

Hal kecil yang akan saya contohkan adalah, beberapa tahun lalu saya bereksperimentasi membuat group di facebook untuk lingkungan desa dimana saya tinggal. Untuk diketahui bahwa masyarakat di lingkungan saya tinggal tidak semuanya tinggal menetap di desa. Sebagian yang lain menjadi pengembara merantau di kota atau daerah lain. Saya ingin menjembatai baik warga yang tinggal di desa maupun di tanah rantau.

Group Konco Ndeso, lebih tepatnya di link: http://facebook.com/groups/desagrogol adalah group yang saya maksud. Umumnya suatu group, apalagi yang baru, umumnya berisi ngobrol-ngobrol dengan topik yang ringan-ringan. Namun di group ini saya mencoba menantang semua anggota group untuk berbagi sesuatu yang disebut “berita” sehingga terjadi interaksi yang bukan sekedar ngobrol, namun lebih lanjut menjadi diskusi dan partisipasi yang secara sosial mempunyai kekuatan menawar/bargaining power.

Sementara akun twitter @desagrogol dan akun google+ yang saya buat beberapa tahun lalu, sampai saat ini penggunaanya belum maksimal karena kultur masyarakat di desa dimana saya tinggal lebih menyukai jejaring sosial facebook.

Nah, untuk keperluan saya ini. Saya berharap apa yang saya baca dari kedua buku ini melengkapi dan memberi wawasan baru tentang bagimana memberi kontribusi terhadap lingkungan sosial dimana saya tinggal. 🙂

Iklan

7 komentar di “Buku” Pewarta Warga” dan “Buku Pegangan Jurnalisme Independen”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s