Setelah masalah jaringan internet dan ketersediaan listrik yang tidak memadai di beberapa kecamatan di Gunungkidul, pagi ini saya membaca penemuan masalah baru dalam proses pembuatan eKTP. Masalah yang ditemukan terjadi di kecamatan Paliyan ini adalah tangan para penduduk yang “kapalen“.
Kapalen atau penebalan lapisan kulit pada jari ini menyebabkan finger print spot tidak bisa dengan baik merekam sidik jari. Selengkapnya silakan baca berita selengkapnya di Harian Jogja online di :
Jadi khawatir nih, jangan-jangan pada giliran saya kelak, petugas pemindai sidik jari akan ketawa-ketiwi mendapati jari-jari tangan saya yang kapalen. 🙂

out door unit for e-KTP
Foto oleh: Zuhdan HP.
Katanya ini proyek nasional yang mempertaruhkan kredibilitas Pak Gamawan Fauzi, Menteri Dalam Negeri kita, tetapi kenapa parabola ini kelihatan tidak serius dipasang. Proyek Nasional kok masih pakai diganjal batu. 😀
Semoga e-KTP nasional ini sukses.
huwahahahahah,,,,,
saya juga kapalen tangannya nih.. 😀
atau ada cap logo windows XD
(jempol kiri kan?)
He he…, yang penting matanya ndak ikut kapalan Pak :).
Maklum…..jari jemari tangan wong ndeso sing biasa makaryo (kerja keras, baru bisa beli beras). Bukan oknum yang ongkang-ongkang ngakali proyek….. nggo tuku mobil, omah lan rabi maneh…..
lumayan lho proyek ini, hehehe
tukang gebukin keyboard seehh jd kapalan hhhahaha
sayang sekali ya, harusnya perangkat seperti ini mandapatkan perhatian khusus, secara proyek e-ktp ini terhitung muahal bagi saya. investasi jangka panjang yang kurang diperhatikan.
Wah, susah juga ya kalau begitu. Jadi gmn donk mas, bs diproses e-ktp nya? Btw, saya sendiri blm dapat undangan utk buat e-ktp dari kantor capil setempat nih bro. Msh masuk dlm daftar antrian kali, hehehe… Oh iya, orang gunung kidul ya mas? Kebetulan Bapak ku jg wong wonosari gunung kidul mas. Trims…
Waduh, jadi gmn donk mas? Proses pembuatan e-ktp nya msh bisa diterusin ngga? Btw, aq disini malah belum dpt undangan utk membuat e-ktp. Msh masuk dalam daftar antrian kali, hehehe…
selain tangan kan sistimnya menggunakan IRIs juga face recognition, mestinya bukan menjadi masalah donk!!
sukses pak Gamawan, walau banyak teroris yg ngegoyak….
kurang canggih
hahahaha, ada-ada saja.. disini juga lagi pada heboh eKTP, tapi saya belum dapet giliran nih..
Ganti pakai jari tangan tetangga boleh enggak ya? 🙂
semog aberhasil ya gan tugasnya walu banyak hambatan
kapalen malah cepet mas dideteksi.. yg susah itu malah nek sidik jarine tipis/halus/pecah-pecah…
apalagi kalau udah tua.. wahh bisa lamaaa
mau donk wajannya dikasih saya buat bikin pabrik krupuk 🙂
saya belom bikin e-ktp… 😐
klo gitu poro priyayi ae pak yang punya ktp orang tani dan buruh kasar seperti saya yang notabene penuh dengan kapal gah usah buat he.. hee.. heeee..heeeeeeeeeeeee
Ping balik: e-KTP Sampai Sekarang Belum Jadi, Terus Kapan Jadi? « Menuliskan Sebelum Terlupakan
kan selesai dipakai kirim data, parabola itu langsung dijual kiloan di tukang loak sebelah.. jadi dipasang asal-asalan biar gampang bongkarnya