Istilah jaman dulunya adalah kopdar (kopi darat), tapi kali ini disebut ngumpul ngumpul warga P saja. Kenapa? Karena di tempat ngumpul kali ini tidak ada kopi. Tidak ada asap rokok. Tidak ada Pak Botak Sakti dan sahabat karibnya, Muhamad Tarmin Pardede. 😀

Sebenarnya dipilihnya Resto Jepang Kawaii Sushi yang adem dan lega  sebagai tempat ngumpul adalah untuk meredam kemarahan dan pisuhan bilamana style berdiskusi online politikana terbawa – bawa ke ranah offline. Kemarin siang itu di luar resto, saya melihat aparat satpam dan polisi yang barangkali dipersiapkan oleh manajemen Kawaii Sushi sebagai tindakan preventif antisipatif.

Jadi terimakasih kami ucapkan duluan kepada Kawaii aka mba Wawajie yang telah menggratiskan fasilitas ini agar tidak terlalu merasa dimanfaatkan secara paksa oleh warga P yang lain 😀

Alhamdulillah acara berlangsung lancar tanpa ada insiden. Bahkan peserta ngumpul – ngumpul lebih banyak dari yang diperkirakan. Bukan hanya penulis dan tukang komentar, salah satu konglomerat langsat, Oh Yusro M Santoso pun berkenan membagikan perjalanan ide nya yang inspiring.

Nama – nama dan id P pada foto di atas tidak perlu saya sebut satu – satu. Berikut dibawah ini saya hanya akan menyebarkan secara luas mereka – mereka yang pulang duluan jauh sebelum sesi unjuk narsisme ini.

Aqied pulang duluan dengan dalih ikut ujian susulan di kampus. Mbah Dharmo. Semua sudah tahu, walaupun pisuhannya paling lantang, tetapi ketika ada istri disampingnya, dia akan segera tinggal glanggang colong playu. Kemudian Intan yang dengan malu – malu meminta diri untuk pulang. Semoga Intan tidak mendahului pulang ke hadirat -Nya.

***

Keutamaan utama dari datang ngumpul – ngumpul warga P kali ini ya, ingin ngobrol – ngobrol santai sambil menikmati aneka Minuman dan aneka Sushi made by the hand of Master chef Marini Salwa (wawajie). Terlalu jompo dan ndeso nya saya sampai – sampai kelupaan apa saja nama hidangan minuman dan sushi. 😀 Pembagian kaos yang dikirim Mas Ndableg dan buku dilakukan sambilan 😀

Sepanjang yang masih nyantol di ingatan dengkul saya, obrolan utama pada ngumpul ngumpul Senin kemarin itu adalah:

(1) Oleh Om Yusro. Mengenai migrasi mesin web Politikana agar ke depan lebih stabil. Memperbaiki experience warga dalam menggunakan web dan para punggawa tidak sering – sering pusing memperbaiki bila ada gangguan. Kemungkinan “bisnis model Politikana dan produk langsat yang lain. Lebih dari itu Om Yusro berbagi tentang mesin crawling besutan saling silang yang berusaha memotret percakapan online internet Indonesia, dll

(2) Oleh Mas Aji. Mas Aji mempertanyakan sejauh mana hak dan kebebasan berekspresi di negara Indonesia tercinta. Apa apaan dengan Buku Hidup Itu Indah yang ditarik dari peredaran oleh Gramedia

Tentu saja apa yang saya tuliskan ini bukan rekaman yang lengkap mengenai acara ngumpul – ngumpul kemarin. Foto – foto sudah banyak bertebaran di Facebook dan twitter. Laporan offical di politikana akan dibuat secepatnya oleh ajudan. Kalau mau mendapatkan seutuhnya ya harusnya kemarin datang sendiri. 😀