Lutut Keseleo, Apa Obatnya?

Kemarin siang, ketika ย sedang menuruni suatu tempat, saya memilih melompat. Tempat itu tidak tinggi-tinggi amat untuk dicapai dengan lompatan. Apesnya kali kiri saya nyangkut. Sehingga saya gagal mendarat dengan sempurna.

Telapak kaki saya tidak mendarat lebih dulu sebagaimana seharusnya. Melainkan bagian sisi dari lutut yang membentur tanah duluan. Kaki terpelintir/terkilir. Atau orang Jawa menyebutnya kecenik. Saya meringis kesakitan dalam beberapa menit sebelum rasa nyeri mereda. Tidak terlihat ada luka memar pada lutut. Tetapi kalau diraba memang baru terasa sakit. Pikir saya, rasa nyeri ini akan berangsur hilang dalam beberapa saat. Dan memang saya bisa meneruskan aktifitas. ๐Ÿ™‚

Namun, setelah semalam saya bangun tidur, kaki saya terasa nyeri bila digerakan dan lutut susah bila diluruskan. Sampai tadi pagi, tiap gerakan iktidal, rukuk dan sujud serta tahiat dalam shalat Subuh seolah benar-benar suatu perjuangan. Tiap perlu gerakan menekuk kaki terasa nyeri dan nyilu.

Tak tahan dengan rasa nyeri ini, pagi tadi saya tertatih-tatih berjalan ke tempat tukang urut di desa dimana saya tinggal. Ke rumah Mbok Yatini. Untuk Anda tahu, Mbok Yatini adalah dukun urut paling tersohor seantero desa.

Haduuuuh! Merasakan urat-urat kaki dan tubuh diurut itu tidak enak. Saya sekali dua mengerang-erang kesakitan. Terlebih ketika lutut saya yang terkilir dicoba diluruskan. Meskipun setelah mencoba diluruskan berulang-ulang, kaki saya jadi lebih mudah digerak-gerakan.

Selain diurut, sebenarnya ada ngga sih, obat yang bisa mempercepat penyembuhan dan pemulihan lulut kaki yang terkilir? Saya ingin pulih secepatnya. Karena dalam beberapa hari ke depan banyak kerjaan yang perlu diselesaikan dengan aktifitas fisik yang intensif. ๐Ÿ™‚