Ngantuk Tetapi Susah Tidur

Sejak hari Kamis pekan lalu saya tidak bisa memenuhi waktu tidur dengan baik. Saya sering mulai tidur setelah jam satu dini hari dan bangun jam 5, malam minggu kemarin saya tidur jam setengah empat, dan bangun jam lima lebih sedikit, malam seninnya saya bisa tidur malam sekitar 5 jam, gilanya, malam selasa kemarin saya tidak tidur semalaman. Saya tidak punya tidur siang selama seminggu terakhir ini.

Saya tidak tidur bukannya tanpa alasan. Ada saja yang harus saya kerjakan dan selesaikan. Apakah saya tidak cape dengan tidur yang tidak berpola seperti itu? Tentu saja sangat cape. Tetapi secape-capenya saya, kalau ada sesuatu yang harus dikerjakan dan agak menantang, rasa kantuk akan sirna seketika. Apalagi ditantang berdebat untuk topik-topik yang saya suka. 😀

Mata memerah, kelopak mata berkantung dan berair, muka terasa tebal, kusut, kucel, menggelap legam, tumbuh dua jerawat di pipi kanan saya sudah saya rasakan sejak Jum’at malam lalu. Padahal sesekali saya juga sudah mandi.

Sekarang, tepatnya mulai tadi malam, sebenarnya saya sudah bisa tidur karena apa yang saya kerjakan sudah hampir sepenuhnya selesai. Senang. Pikiran sudah tidak overloaded lagi. Tapi, entahlah, saya tetap harus melewati semalam insomnia sehingga sekarang tubuh belum terasa bugar.

Kecapean dan kurang tidur seperti ini membuat saya akhir-akhir ini menjadi temperamental, reaktif,pemarah dan cenderung destruktif gara-gara dipicu hal-hal yang sebenarnya sepele dan sangat bisa diabaikan ketika saya sedang berkecukupan stok kebugaran. Jadi sebelum menimbulkan lebih banyak korban, haruskah untuk nanti malam saya menggunakan bantuan obat tidur? Saya belum pernah sih menggunakan obat tidur.