Ke Kebun Buah Mangunan (lagi)

Kebun Buah Mangunan terletak di suatu perbukitan di sisi timur kabupaten Bantul, berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul. Tepatnya, kebun buah itu terletak di desa Mangunan kecamatan Imogiri. Kira-kira 30 km arah tenggara bila dituju dari pusat kota Yogyakarta. Kalau dari desa dimana saya tinggal, kata google map, saya perlu menempuh jarak sekitar 22 km dalam waktu 34 menit.

Google Map tidak bercanda ketika mengatakan 34 menit mengendarai sepeda motor untuk sampai Kebun Buah Mangunan. Bukan karena motor yang saya kendarai sudah renta (walau memang iya) tetapi karena kontur jalanan yang curam naik turun dan berkelok-kelok tipikal khas pegunungan.

Sedianya saya merencanakan mengunjungi Kebun Buah Mangunan awal pagi Minggu lalu. Namun cuaca yang kurang bersahabat melunakan tekad saya agar memastikan cuaca Minggu itu baik-baik saja. Pukul 10:30 saya baru memutuskan berangkat. Saya tahu ini bukan waktu terbaik untuk menikmati Puncak Mangunan. Pengalaman kunjugan saya sebelumnya, Puncak Mangunan indah pada waktunya sendiri. Puncak Mangunan indah pada pagi hari mulai pukul 05:00 WIB – 09:00 WIB.

Benar saja. Puncak Mangunan Minggu siang ketika saya sampai di sana masih diselimuti mendung. Awan putih merata nampak di tiap sudut langit. Puncak-puncak bukit di sekeliling Mangunan tampak tipis tertutup awan putih setengah transparan. Sementara rerumputan dan dedauan di sekitar puncak terlihat basah dan dingin oleh sisa hujan. 

Bukan kelihatannya saja sih. Memang dingin beneran. Bukan saya saja yang merasakannya. Kebanyakan orang yang saat itu sedang sight seeing di Puncak Kebun Buah Mangunan pun saya lihat banyak mengenakan jaket, sweeter atau kaos/kemeja lengan panjang.

Saya seperti biasanya merapat ke pagar yang terbuat dari beton yang di pasang mengelilingi puncak. Saya melempar pandangan ke lembah dimana di sana terdapat sungai kecil yang airnya mengalir. Dari ketinggian saya mengarahkan pandangan ke jembatan besi yang memotong sungai.

Saya jadi teringat suara berisik (gembrongbyang kata orang Jawa) bila ada kendaraan melewati jembatan itu pada kunjugan saya terdahulu. Itu khas sekali. Sayang pada kunjugan Minggu siang itu suara itu tidak terdengar. Entah karena jembatannya tidak banyak dilewati kendaraan, entah karena siang itu di Puncak Kebun Buah Mangunan sedang terlalu ramai pengunjung. Pada kunjungan-kunjungan saya ke kebun buah ini sebelumnya memang sepi. Apalagi pada kunjugan kedua. Selama beberapa jam saya hanya bersama satu pengunjung yang lain.

Di sisi Puncak Kebun Buah Mangunan apa yang sebenarnya ingin saya lihat adalah kabut. Kabut putih yang turun menyelimuti puncak ini sampai ke bagian paling bawah bukit. Kabut putih yang pernah saya lihat dulu pada kunjungan pertama saya. Kabut putih yang pada Minggu siang itu entah karena sudah pergi atau sudah terusir oleh siang. Ini foto yang saya ambil pada kunjungan pertama saya dulu:

Foto-foto luar biasa keren yang saya potret pada kunjugan pertama saya dulu bisa dilihat di: http://matacacing.wordpress.com/2013/03/30/tranquil-morning-at-mangunan-fruit-park/

Tidak apa-apa. Semoga kelak pada kunjungan berikutnya, saya bisa bertemu lagi dengan kabut putih di Puncak Kebuh Buah di atas awan ini. Kurang dari satu jam, saya pun memilih bergegas meninggalkan Puncak Kebun Buah Mangunan.

Rute ke Kebun Buah Mangunan

Rute ke Kebun Buah Mangunan

Iklan

21 komentar di “Ke Kebun Buah Mangunan (lagi)

  1. Wuih… liat foto-foto nya aja saya udah bisa merasakan kesejukannya. Boleh nih masuk list tempat2 yang bakal saya kunjungi tahun ini.

    Btw, letak kebun buah disebelah mana, mas? Dan buah2 apa aja yang ada di sana?

    • lokasi, lihat screenshot google map di sebelah bawah posting. di sana ada buah durian, buah jeruk, rambutan dan buah2 tropis lainnya

  2. keren sekali pemdangan nya kang, apalagi dibawah nya ada sungai gitu, sayang sekali sungai nya gak jernih yaa. 😦

    Oh ya, kalau aku sih kagak suka ngeliat kabut pas berada di puncak.. kenapa ya? hehe

  3. Ping balik: (Ingin) Memotret Kabut di Turunan (Watu Payung) Geoforest – Menuliskan Sebelum Terlupakan

  4. Ping balik: Jalan-Jalan ke Puncak Panguk dan Jembatan Gantung Selo Pamioro | Gadget, Running & Travelling Light

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s