Zenfone Max Pro M2, Smartphone Gaming dengan Camera Mumpuni

MPM 1 Asus Jogja

Awal tahun ini kita dikejutkan dengan kehadiran Zenfone Max Pro M1 di lini smartphone Asus. Smartphone yang di satu sisi merupakan penerus varian Zenfone Max yang mengandalkan ketahanan daya batere yang handal sekaligus membawa bendera gaming di sisi yang lain.

Bendera gaming itu ditopang dengan kecadasan SoC Qualcomn Snapdragon 636 dengan GPU Adreno 509, RAM 3-6 GB, 18:9 screen IPS LCD dengan resolusi 1080 x 2160 pixel dan pure Android 8.0 Oreo.

Dengan spec cukup mumpuni tak heran kebanyakan game 3D yang cukup berat bisa dimainkan dengan mulus. Kapasitas batere sebesar 5.000 mAH menjadikan mungkin memainkan game-game tersebut dalam waktu yang relatif lama.

Tanpa dinyana, pada penghujung tahun yang sama lagi-lagi pabrikan smartphone asal Taiwan ini membawa kejutan untuk yang kedua kalinya. Kejutan itu berupa Zenfone Max Pro M2 yang dihadirkan kurang dari 12 bulan setelah Zenfone Max Pro M1 mendapat sambutan hangat dari pasar Indonesia.

Zenfone Max Pro M2 membawa semua kebaikan yang dipunyai oleh pendahulunya yaitu Zenfone Max Pro M1. Membawa kapasitas batere yang sama besar, membawa layar display yang (hampir) sama dan membawa processor yang sama-sama tangguh.

Sebagai pewaris keberhasilan pendahulunya tentu saja Asus ingin agar Zenfone Max Pro M2 tidak hanya sekedar menjaga legacy dari Zenfone Max Pro M1. Sejumlah perubahan diberikan termasuk apa yang paling saya tunggu yaitu perbaikan di sisi Kamera.

Agar Zenfone Max Pro M2 cukup cadas di ranah mobile photography, Asus merombak sisi kamera dengan membenamkan sensor Sony IMX 486 dengan susunan lensa utama berbukaan 1.8.

Jadi kali ini Zenfone Max Pro akan menjadi sebuah smartphone yang mempunyai stamina dan daya tahan batere, piranti mobile gaming yang cadas sekaligus tools mobile photography yang handal.

Namun benarkah Zenfone Max Pro M2 cukup meyakinkan digunakan untuk kebutuhan memotret?

Senin, 17 Desember 2018, bertempat di Hotel Grand Zuri Malioboro Yogyakarta saya bersama rekan – rekan tekno blogger berkesempatan untuk menjajal fitur – fitur yang diperbarui di smartphone Asus Zenfone Max Pro M2. Saya tidak menyia – nyiakan kesempatan ini untuk menjawab penasaran akan sehandal apa kemampuan photography Zenfone Max Pro M2.

Menggunakan smartphone untuk memotret obyek – obyek diam atau portrait dengan penerangan yang cukup saya pikir terlalu biasa. Semua orang sudah tahu kalau kebanyakan kamera smartphone saat ini bisa melakukannya dengan baik. Saya ingin “menyiksa” kemampuan kamera Zenfone Max Pro M2 dengan cara yang sedikit ekstrim.

Ide “penyiksaan” itu praktisnya berupa keinginan untuk menangkap suasana senja di Jogja. Dimana elemen – elemen yang ingin saya bingkai berupa set yang temaram, pergerakan, lanskap, senja dan tentu saja sebuah landmark yang membuat foto itu terlihat “nJogjani”.

Sekitar pukul 17:30 wib saya langsung bergegas menuju ke landmark yang saya maksud, yaitu Tugu Pal Putih yang hanya berjarak ratusan meter dari Hotal Grand Zuri Malioboro. Sesampainya di kawasan Tugu Pal Putih saya mendapati banyak fotografer bersenjata lengkap berupa kamera SLR, ND filter, wide lens, tripod dan piranti pendukung lainnya.

Berada di tengah – tengah fotografer ini membuat saya sempat berpikir untuk “insyaf”. Akankah saya yang berbekal Zenfone Max Pro M2 bahkan tanpa tripod, hanya mengandalkan kekokohan lengan dan bahu mampu mendapatkan scene yang diharapkan.

Beberapa puluh menit menjelang senja membuat saya leluasa mencoba – coba pengaturan manual di Zenfone Max Pro M2. Saya mencoba mengeksplorasi beberapa sudut untuk mendapatkan komposisi sesuai imajinasi, mencoba mengatur ISO, shutter speed dan white balance dan EV.

Senja semakin jatuh ketika akhirnya saya mantap bermain dengan setting ISO 400 dan shutter speed ⅛ detik. Pekerjaan pentingnya kini adalah mengambil foto sebanyak – banyaknya untuk mendapatkan komposisi dan adegan terbaik yang dibentuk oleh tugu, senja, langit, mendung, bangunan – bangunan hotel yang menjadi latar dan kendaraan – kendaraan yang bergerak.

Mengambil foto low light dengan slow shutter speed tanpa tripod alias secara handheld tentu saja sulit. Dari 200 an foto yang saya ambil hampir separonya kabur. Menyenangkannya dari sekian banyak shot itu saya mendapatkan bebeapa shot yang tak terduga, bagus – bagus.

Foto di atas merupakan salah satu foto yang saya pilih karena memenuhi standard teknis dan aestetik. Tidak banyak editing yang saya lakukan untuk mempermanis foto ini, saya hanya sedikit menaikkan saturation, contrast, sharpness, color balance dan curve dengan software GIMP di laptop ASUS Zenbook UX303UB saya.

Secara singkat saya bisa menyimpulkan bahwa perubahan di Zenfone Max Pro M2 membuat kamera bukan lagi sekedar pemanis buatan, melainkan benar – benar menghasilkan keandalan untuk dijadikan piranti fotografi harian, bahkan dengan sedikit mengeksplorasi fitur – fitur manual lebih dalam kita bisa menjadikannya sebagai alat kreatif untuk menghasilkan karya fotografi.

Betapa tidak, selain sensor dan susunan lensanya yang terbilang baik, Zenfone Max Pro M2 mempunyai kapasitas batere yang akan membuat photo walking terinterupsi dengan batere yang tiba – tiba habis, SoC yang kini menggunakan Snapdragon 660 yang tentu lebih baik dari SD 636 akan membuat photo editing menjadi leluasa, kita bisa menjalankan aplikasi semacam Snapseed, Pixlr dan lain – lain secara lebih mulus.

Eh, bagaimana sih kok saya malah tidak membahas kemampuan gaming dari Zenfone Max Pro M2? Sabar mungkin saya akan menuliskannya kelak bila saya berkesempatan mencoba Max Pro M2 lebih lama, kemarin saya hanya memaksimalkan waktu tak sampai satu jam yang saya punya.

Iklan

5 komentar di “Zenfone Max Pro M2, Smartphone Gaming dengan Camera Mumpuni

  1. Ping balik: 11 Desember 2018, Tonggak Sejarah Baru Mobile GamingWidyanti Yuliandari

  2. Ping balik: Panduan Menggunakan Endomondo untuk Olahraga Lari – Gadget, Running & Travelling Light

  3. Ping balik: Panduan Menggunakan Endomondo untuk Olahraga Lari – Gadget, Running, Travelling Light

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s