RACE REVIEW: Patriot Run 2018

Saya pertama kali mengetahui event lari Patriot Run dari digital flyer yang dibagikan di grup whatsapp Gunungkidul Runners. Sempat ragu juga untuk mendaftar lomba ini. Mengingat lomba ini hanya berselang satu bulan dari event Jogja Marathon 2018 dimana saya mengikuti kategori full marathon.

Namun biaya yang murah merupakan godaan tersendiri. Sudah murah masih ada diskon early bird 50%. Jadi saya hanya perlu membayar Rp 50 ribu saja. Biaya yang murah ini mendorong teman-teman di komunitas lari saya berbondong-bondong mendaftar.

Baiklah, akhirnya saya dan 10 teman komunitas saya mendaftar Patriot Run. Anggap saja ini event lomba terakhir sebelum bulan puasa. Toh nanti selama bulan ramadan akan puasa lomba sebulan penuh.

Proses pendaftaran online Patriot Run 2018 terbilang bagus. Mengikuti link pendaftaran, peserta cukup mengisi biodata seperti umumnya lomba lari. Saya melalukan pembayaran via transfer antar bank. Bila sudah sukses sebuah email konfirmasi Patriot Run akan masuk.

Informasi mengenai pengambilan race pack/paket lomba datang awal pekan lalu. Saya mengambil paket lomba sehabis shalat Jum’at tanggal 11/05 di Kampus Universitas Mercu Buana Kampus 3, yang terletak di jalan Ring Road utara itu.

Pengambilan racepack saat itu berlangsung lancar dan belum banyak antrian. Mungkin peserta yang lain mengambil racepack pada hari sore dan malam hari mengingat cuaca Jogja yang panas, atau pada hari Sabtu.

Untuk ukuran lomba dengan biaya pendaftaran murah, isi paket lomba Patriot Run 2018 tergolong mewah. Sebut saja berisi sebuah jersey dengan kualitas yang baik, BIB dengan timing RFid, 2 paket snack berbahan kelapa, sebotol minuman rasa kurma, panduan lomba dan aneka brosur.

Lomba Patriot Run itu sendiri mengambil race central di Kampus 1 Universitas Mercu Buana. Letaknya jauh, di Jalan Wates KM 10 Dusun Kemusuk, Argomulyo, Sidoarjo, Bantul. Seumur-umur saya belum pernah ke sana.

Berbekal peta google maps saya berangkat dari rumah saya di Gunungkidul sekitar jam 04:00 dini hari. Sebuah perjalanan menembus musim kemarau yang dingin menusuk kalbu sepanjang kurang lebih 60 km. Brrrrr

Tiba di Universitas Mercu Buana Kampus 1 kira-kira jam 5:30 saya sudah banyak bertemu teman-teman pelari dari beragam komunitas. Ada pelari yang sudah melakukan pemasan, ngobrol-ngobrol ataupun antri di toilet.

Usai pemanasan, saya pun mendekati garis start untuk menyemangati teman-teman kami yang mengikuti kategori 11K. Saya sendiri dan beberapa teman yang lain mengikuti kategori 6K yang akan start sekitar 10 menit berikutnya.

Mengamati seremonial di garis start rupanya Patriot Run merupakan lomba yang cukup istimewa dengan kehadiran Menteri Sosial Idrus Marham dan pengibaran bendera start oleh putri Pak Harto, Siti Hediati Suharto. Pantas saja di sepanjang jalan sampai sepanjang lomba tadi terdapat pengamanan yang terbilang ketat.

Kelompok kategori 11K dilepaskan. Saya pun mengajak teman-teman saya untuk merapat ke area start. Agar kami bisa mengambil start di garis depan.

Beberapa saat saya memastikan teman-teman di komunitas saya mengambil posisi. Saya pun terus mengamati sampai mereka bisa berlari dengan baik ketika kategori 6K sudah dilepaskan. Senang rasanya melihat beberapa teman saya berlari tanpa kendala. Bagian saya menemani adik-adik yang relatif baru di event lomba berlari dengan pace nyaman mereka.

Berlari di kategori 6K yang diikuti oleh dua ribuan peserta itu tidak mudah bagi pelari pemula. Bagian tersulit tentu saja di satu KM pertama. Bila berlari terlalu lambat bisa ditabrak pelari yang lebih cepat. Bila berlari lebih cepat di awal akan cepat kehabisan tenaga. Mau tidak mau kami harus berlari lebih cepat dan berusaha menata nafas dan kembali ke pace yang benar di KM ke 2.

Untungnya di sepanjang jalan yang digunakan sebagai rupte Patriot Run relatif steril. Di KM berikutnya kami merasakan suasana perkampungan/pedesaan bagian barat Jogja yang ramah dan sejuk. Pemandangan hamparan sawah yang menghijau menjadi penyemangat tersendiri yang akan menunda rasa lelah kami.

Menjelang KM 3 sebuah pengalaman lari yang berbeda kami rasakan. Kami untuk pertama kali merasakan berlari melewati terowongan rel kereta api yang di ujungnya ada pemandangan hamparan sawah. Kereeen.

Untuk kategori 6K kami mendapati ada 2 water station, di KM 3 dan di KM 5. Masing-masing menyediakan air mineral yang melimpah. Petugas di tiap WS pun banyak, jadi minuman bisa disajikan dengan cepat ketika rombongan pelari datang.

Matahari sudah mulai hangat ketika kami menginjakan kaki di garis finish. Kombinasi hangat matahari, keringat, engap dan detak jantung adalah lelah dan haus. Tentu saja.

Bersyukurlah karena di garis finish semua pelari sudah disambut dengan aneka minuman. Air mineral, minuman sari kurma, isotonik dan pisang semua diberikan. Mendapatkan kesemuanya saya jadi bingung mana yang akan saya minum lebih dulu. Meski yang paling menyenangkan bagi para pelari adalah finisher medal untuk merayakan keberhasilan menyelesaikan lomba Patriot Run.

Usai berlomba dan menikmati refreshment saya pun bergabung dengan teman-teman yang sudah finish lebih dulu. Untuk kemudian mengambil kamera dan memotret kawan-kawan saya yang sedang menyelesaikan lomba ini.

Patriot Run yang membagi lomba dengan banyak kategori juara membawa kabar baik bagi komunitas kami. Minggu pagi kemarin (13/05) ada 3 teman kami di Gunungkidul Runners yang berhasil menyabet kemenangan.

Masing-masing adalah: 1) Tria Suryatiningsih. Podium 1 kagegori usia 17 – 25 tahun putri 2) Amri Wahyudin, Podium 2 kategori usia 26 – 39 tahun putra dan 3) Nanang, Podium kategori usia 17 – 25 tahun putra.

Sebagai sebuah event lari, Patriot Run 2018 mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan:

Kelebihan Patriot Run 2018

  • Biaya pendaftaran murah dengan racepack yang mewah.
  • Sepanjang rute yang menyajikan pemandangan indah, persawahan, pedesaan hingga Memorial Jendral Suharto.
  • Minuman dan refreshmen yang melimpah di sepanjang rute dan race central.
  • Marshall yang banyak dan sigap.
  • Pengamanan yang ketat oleh Polri dan TNI
  • Kategori lomba yang sangat beragam

Kekurangan Patriot Run 2018

  • Rute 6K yang terlalu jauh, menurut jam Garmin saya sejauh 7,4 km
  • Rute 11K yang kurang jauh, menurut jam Garmin teman-teman hanya sekitar 10,4 km
  • Jeda antara waktu start 11K dan 6K terlalu dekat. Jadi 2 KM pertama terdapat tumpukan pelari 11K dan 6K.

***

Apabila tahun depan Patriot Run diselenggarakan lagi di Kampus 1 Universitas Mercu Buana, asalkan diselenggarakan dengan kualitas yang sama dengan tahun ini atau lebih bagus lagi, menurut saya ini merupakan salah satu lomba lari yang saya sarankan untuk diikuti oleh pelari dengan segala usia dan kemampuan.

Iklan

Satu komentar di “RACE REVIEW: Patriot Run 2018

  1. wih sudah terbit saja. setuju mas, overall ini event yg bagus apalagi dengan biaya yg terjangkau. hanya saja plang 5KM utk 6K yang kemudian diikuti plang 9KM utk 11K itu yang membuat berantakan dan kudu menata ulang pace karena artinya setidaknya masih 2 km dan itu lebih dari jarak yang diinformasikan. mungkin utk tahun depan dengan rute yg sama bilang saja 7K sebenernya sudah lumayan tidak terlalu jauh deviasinya.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s