Wireless Mouse Logitech M 170

Ketika komputer utama yang saya gunakan beralih ke laptop dan semakin kekinian sebuah laptop menyediakan touchpad yang semakin nyaman untuk navigasi, untuk menopang pekerjaan sehari-hari saya bisa dikatakan sudah meninggalkan beda yang bernama mouse.

Benar saja. Kemana-mana saya sudah tidak lagi menyertakan sebuah mouse dalam tas laptop. Saya akui saya memang sudah tidak punya mouse selama beberapa tahun terakhir ini.

Permasalahannya adalah ketika beberapa hari yang lalu saya perlu menyelesaikan pekerjaan yang tidak biasa. Lebih tepatnya ketika saya sedang iseng-iseng membuat desain.

Membuat vektor, mengerjakan grafik, menempatkan dan mengatur elemen-elemen desain dalam software illustrator mengandalkan touchpad terasa betul susahnya. Ini melelahkan.

Akhirnya saya menyerah bekerja hanya mengandalkan touchpad. Seperti ini saya pikir mouse adalah solusinya. Saya pun menuju toko asesoris komputer kecil terdekat. Untuk membeli sebuah mouse.

Sebelum membeli saya tidak punya preferensi mouse seperti apa yang akan dibeli. Yang penting mouse. Toh jaman dulu, sebelum tahun 2005, saya bisa membuat banyak desain dengan mouse-mouse murah yang ada pada saat itu.

Meminta rekomendasi mouse yang baik di sebuah toko kecil, saya disodori sebuah mouse wireless. Saya perhatikan mouse itu bermerek Logitech, type M170, harga Rp 130 ribu. Cukup murah saya pun tanpa berpikir panjang membelinya.

Logitech M170 yang saya beli berwarna hitam. Desain sederhana. Untuk navigasi tersedia tombol left click, right click dan sebuah scroll. Tidak ada lampu indikator sama sekali, apalagi lampu kerlap kerlip warna warni yang memang saya tak suka.

Untuk berhubungan dengan laptop, Logitech M170 menggunakan receiver mungil yang perlu dicolok ke port USB, tidak menggunakan koneksi bluethooth. Menurut spesifikasi yang tertera dalam kemasan receiver ini menggunakan frekuensi 2.4 GHz. Menggunakan receiver tersendiri seperti ini dibanding bluethooth sebelumnya bagi saya adalah sebuah kekurangan. Maklum kebanyakan laptop moderen pelit dengan port USB.

Mouse M170 memerlukan sebuah sumber daya. Logitech merancangnya dengan menanamkan sebuah batere AAA. Logitech mengklaim batere ini bisa bertahan sampai 12 bulan. Cukup awet untuk sebuah batere AAA. Apalagi batere jenis ini mudah didapatkan dibanyak toko.

Logitech M170 cukup plug and play. Laptop saya, Asus UX303U dengan OS Windows 10 bisa dengan mudah mendeteksinya tanpa cela. Tanpa perlu menginstall software atau driver apa pun.

Untuk pekerjaan desain grafis yang sedang saya butuhkan, M170 memang tidak amat presisi, namun mencukupi. Aktifitas klak klik pun mudah dilakukan tanpa jari membutuhkan energi tertentu. Suara klik memang masih terdengar, namun tidak cukup membikin berisik. Scroll wheel pun bisa digunakan dengan baik dan nyaman. Sehingga dalam banyak aktifitas dan pekerjaan rasanya tangan dan lengan saya terasa lebih rileks.

Terbisa menggunakan touch pad kemudian menggunakan mouse memang ada yang membuat saya merasa ada yang hilang dan suatu ketika melakukannya pada touch pad. Misalnya ketika saya perlu melakukan 3 finger swipe untuk berpindah dari satu jendela ke jendela yang lain.

Itu saja sih cerita saya mengenai pengalaman menggunakan mouse lagi. Logitech M170 wireless mouse dengan harganya yang terjangkau, Rp 130.000,- menurut saya layak beli dan layak digunakan untuk pekerjaan desain enteng-entengan dan pekerjaan kantoran.