Pada hari-hari menjelang lomba full marathon, kebanyakan pelari hobi seperti saya umumnya merasa gugup dan gelisah. Pengalaman berlomba saya mengikuti kategori lomba half marathon di Jakarta Marathon 2016 terdahulu rasa gugup itu datang dari pertanyaan apakah latihan saya selama ini sudah cukup. Gelisah? Sambil menulis artikel ini saja saya sudah mulai merasa gelisah. Bisakah saya mencapai target #Breaking4 di gelaran Jakarta Marathon 2017 seperti yang saya tuliskan sebagai resolusi pada awal tahun ini.
Jakarta Marathon 2017 akan digelar pada tanggal 29 Oktober 2017 di Lapangan Banteng – Jakarta Pusat. Masih tersisa kira-kira satu setengah bulan untuk menyelesaikan program latihan dengan baik dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan detil dan teliti. Mumpung masih cukup waktu untuk mempersiapkan diri dan mumpung rasa gugup belum menjadi-jadi, saya akan mulai membuat daftar apa saja kebutuhan lomba yang harus saya bawa.
Sepatu Lari
Ambisi saya untuk menyelesaikan lomba marathon kurang dari 4 jam tentu saya membutuhkan sebuah racing shoes terbaik. Pilihan saya adalah Nike Zoom Streak Flyknit. Namun bila cuaca kota Jakarta kurang baik, hujan, seperti yang terjadi pada Jakarta Marathon 2016, saya memilih menggunakan sepatu yang lebih aman, yaitu Nike Zoom Pegasus 33 atau Nike Zoom Pegasus 34. Saya perlu membawa dua jenis sepatu lari sekaligus.
Kaos Kaki
Kemungkinan saya akan membawa dua pasang, yaitu jenis kaos kaki Nike Ellite Racing dan Nike Anti Blister. Jenis yang kedua sebagai persiapan bila cuaca kurang menguntungkan.
Celana Lari/ Running Short
Sekaligus sebagai cadangan, saya akan membawa dua potong celana Nike Dryfit Distance Running
Topi/Hat/Visor
Sebuah pelindung kepala menurut saya adalah perlengkapan wajib untuk bertahan di ibu kota yang biasanya panas.
Spi Belt/Waist Bag
Wadah yang nyaman untuk membawa perlengkapan dan kebutuhan saya selama berlomba. Selama berlari saya akan membawa: GU gel, Salt Stick, Pain Killer dan Smartphone. Sebagai antisipasi bila Jakarta hujan seperti tahun lalu saya harus memilih jenis spi belt/waist bag yang anti air.
Kaos Lari/Running Jersey
Dalam Race Pack Jakarta Marathon 2017 memang sudah disertakan sebuah jersey untuk digunakan para peserta lomba. Akan tetapi saya tidak suka dengan jenis jersey lomba yang disediakan panitia. Saya akan membawa jersey lari komunitas saya atau jersey lain yang menurut saya lebih nyaman digunakan.
Pakain Ganti
Mengikuti lomba lari di luar kota mau tidak mau saya harus membawa beberapa pasang pakaian ganti. Pakaian ganti itu akan saya pakai selama beberapa hari ketika saya tinggal di hotel dan ketika saya perlu menggunakan pakaian nyaman setelah saya telah menyelesaikan lomba. Berapa pasang pakaian ganti yang sebaiknya saya bawa. 3 pasang cukup?
Barang-barang Lain
- Body Glide atau Vaseline untuk mencegah chafing dan blister
- Sunblock / Sunscreen
- Kacamata
- BIB dan Timing Chip
- Peniti untuk antisipasi bila peniti yang diberikan bersama BIB hilang
- Sports watch / Smartphone
- Peralatan hidrasi dan snack untuk refuel
- Plester
- Pain Killer
Makanan
Hari lomba bukan saatnya mencoba-coba. Semua harus diuji dan dicoba selama masa training, termasuk makanan dan minuman. Saya pun akan membawa makanan dan minuman yang terbukti aman bagi perut saya yang memang rentan terhadap gejala asam lambung berlebih. Untuk urusan makanan dan minuman saya harus mempersiapkan sejak jauh-jauh hari untuk mengantisipasi bila jenis makanan dan minuman itu tidak tersedia di hotel dimana saya tinggal dan sulit didapatkan di daerah sekitarnya.
- Air mineral dalam botol
- Camilan energi atau race fuel seperti energy bars, gels, dan makanan lain yang cocok untuk kita
- Makanan untuk sarapan di pagi sebelum lomba yang telah sering kita coba pada masa latihan
- Minuman olahraga dan/atau elektrolit
- Tablet garam/sodium dan suplemen lain yang digunakan saat latihan)
Tas dan Koper
Ketika berangkat ke Jakarta untuk mengikuti event Jakarta Marathon 2016 saya hanya membawa satu tas punggung. Saya menata sedemikian rupa agar semua barang-barang saya saat itu muat dalam satu tas. Maksud saya agar saya tidak repot mengurus bagasi. Permasalahannya membawa sebuah tas punggung besar bermuatan penuh ke kabin alih-alih merupakan kerepotan tersendiri.
Sebuah pelajaran agar saya tidak mengulangnya pada akhir Oktober kelak ketika berangkat menuju Jakarta Marathon 2017. Dari sekarang saya harus mulai memilah-milah mana barang yang benar-benar perlu saya bawa naik ke kabin pesawat dan mana mana yang cukup menjadi barang bagasi. Untuk itu saya memerlukan tas & koper terpisah untuk masing-masing barang bawaan saya.
Saya tahu daftar barang bawaan yang saya buat ini belum sepenuhnya lengkap dan akan saya perbaiki seiring waktu. Bila pembaca ada usulan silakan dituliskan di ruang komentar. Terimakasih đŸ™‚
nice kak jarwadi…ada runing runing loh di solo