Sudah cukup terlambat saya menulis posting tentang #ngayogjazz. Karena event #ngayogjazz sendiri sudah dilangsungkan satu pekan yang lalu di Desa Sidoakur, Godean, Sleman Yogyakarta. Tepatnya hari Sabtu Wage tanggal 16 November 2013.
Tentang apa itu ngayogjazz sebenarnya dan memang tidak perlu dijelaskan lagi. Karena yang baru saja dihelat adalah event #ngayogjazz yang ke-6 yang pernah digelar di Jogja. Ngayogjazz yang pertama digelar pada tahun 2009 di Pasar Seni, Gabusan, Bantul. Namun sederhananya Ngayogjazz adalah konser Jazz semacam Java Jazz di Jakarta namun mengusung konsep yang jauh lebih kreatif, yaitu konsep kerakyatan. Perhelatannya pun selalu dilaksanakan dari satu desa wisata ke desa wisata lainnya. Tentu tidak Jogja bila tidak kreatif yang njawani, hehe
Berbekal dengan pengalaman diguyur hujan semalaman ketika menonton Ngayogjazz tahun sebelumnya, yaitu di Ngayogjazz 2012 yang dihelat di desa wisata Brayut, Pendowo Harjo, Sleman, kali ini saya dan teman saya sudah mempersiapkan antisipasi terhadap turunnya hujan. Kami sudah berbekal kerudung plastik yang siap digunakan. Sebenarnya ini kerudung plastik yang saya beli tahun lalu tetapi karena teman saya itu open makanya plastik itu masih tersimpan dan bisa dimanfaatkan lagi.
Dan benar saja, sejak berangkat menuju Desa Sido Akur hujan yang rauwis-uwis telah membasahi perjalanan kami menuju venue Ngayogjazz di Desa Sidoakur yang terletak cukup jauh dari pusat kota Jogja. Apalagi bagi saya yang harus menempuh perjalanan lebih jauh lagi menuruni Yogyakarta Lantai 2 (baca: Gunungkidul).
Melihat beberapa dari 5 panggung Ngayogjazz, ada yang saya lihat berbeda dengan Ngayogjazz di Desa Brayut pada tahun lalu. Yaitu tata panggungnya. Bila Ngayogjazz di desa Brayut ada beberapa panggung outdoor yang didesain tanpa atap. Semua panggung di Ngayogjazz Sido Akur semua beratap. Jadi ini sudah merupakan antisipasi yang lebih baik terhadap turunnya hujan di awal musim penghujan ini. Jadi meskipun turun hujan tidak akan ada lagi pembatalan manggung.
Saya pun segera mengitari sepenjuru Desa Sido Akur untuk menonton satu panggung ke panggung yang lain. Dan tentu saja sambil jepret sana jepret sini sekenanya. Berikut sebagaian jepretan saya yang tidak ada bagus-bagusnya. hehehe
guyup rukun nonton #ngayogjazz #sidoakur bebarengan karo simbah putri | @ngayogjazz pic.twitter.com/sG6nP80RSo
— jarwadi MJ (@jarwadi) November 16, 2013
semalam mirdak di Bakmi Pele jalan Godean dgn jeng @SAYWATI dan jeng Lusi | @cak_ipho pic.twitter.com/KICtSIuRXG
— jarwadi MJ (@jarwadi) November 16, 2013
seru menikmati lagu2 jazznya ya
aaaaaargh keren konsepnya. kabar2in kalo taun depan diadakan lagi ya!
tiga tahun di Jogja belum pernah nonton ngayogjazz. 😦
4 tahun di jogja belum sempet menyaksikan