Membaca-baca daftar menu makanan dan minuman di Raminten House Resto di Yogyakarta membuat saya bingung sendiri. Semua makanan di daftar menu itu pasti enak yang khas. Memilih makanan yang paling enak dari banyak sekali makanan enak itu sulit. Apalagi memilih minuman yang jenisnya banyak sekali itu. Agak berbeda memang, memilih minuman dengan memilih makanan, dalam memilih minuman saya mengutamakan memilih jenis minuman yang aman untuk tenggorokan. Karena entah kenapa banyak jenis minuman berasa manis yang mudah membuat saya menderita radang tenggorokan (sore throat).
Saat itu saya memilih jenis minuman: Wedang Sereh. Memang bukan pilihan yang berdasar, melainkan pilihan naluriah saja. hehe. Sementara Mas Karmin Winata, seleb blogger dari Jakarta yang saya temani di Raminten, memesan jenis minuman: Jamu Godogan.
Tidak terlalu lama pesanan Wedang Sereh saya datang. Namanya Wedang pasti rasanya manis, dan hangat. Rasa khawatir radang tenggorokan kambuh pasti ada. Tapi saya segera menyeruput Wedang pesanan saya ini. Rasa manisnya khas. Tidak terasa lekat di lidah maupun di rongga mulut. Begitu pun aroma serehnya, membuat penasaran.
Ketika pelayan datang lagi mengantarkan Jamu Godogan dan pesanan makanan kami, saya pun bertanya kepada pelayan itu. Apa bahan-bahan untuk membuat Wedang Sereh yang khas ini. Wedang Sereh di Raminten House berbahan Batang Sereh saja. Pemanisnya adalah Gula Aren saja. Tanpa pemanis lain. Begitu jawab mas (atau mbak?) pelayan Raminten yang terkenal Semua Luar Biasa.
Siang sampai sore itu saya memang menikmati semua makanan dan minuman yang saya pesan di Raminten, tetapi kekhawatiran akan radang tenggorokan setelah meminum minuman manis menyelimuti sampai esok harinya. Kekhawatiran itu membuat saya sering-sering menelan ludah untuk memastikan saya tidak merasakan rasa sakit tanda radang tenggorokan saya kambuh. Sampai hari berikutnya saya merasa lega. Alhamdulillah, radang tenggorokan saya tidak kambuh.
Saya merasa bersyukur sekaligus merasa aneh. Radang tenggorokan saya tidak kambuh apakah karena tenggorokan saya lebih tahan dengan yang manis-manis atau karena sebab apa. Saya terus bertanya-tanya. Apakah karena pemanis yang baru saja saya minum menggunakan gula aren atau karena serehnya. Penasaran yang tidak serta merta terjawab dengan sendirinya.
Beberapa waktu kemudian saya googling akan khasiat gula aren, khasiat sereh, radang tenggorokan, pemanis sehat, dan lain-lain. Dari banyak penelusuran itu di antaranya saya mendapatkan referensi tentang manfaat gula aren atau palm sugar. Salah satu artikel bagus yang menjelaskan manfaat gula aren yang saya baca ada di sini dan di sini.
Sementara dari penelurusan Google yang lain saya membaca informasi yang membuat bimbang, yaitu tentang pemanis sintetis yang berbahaya, tentang pemalsuan gula kelapa, pemalsuan gula aren, pedagang-pedagang jahat yang mencampur gula aren dan gula kelapa dengan zat-zat lain yang tidak sehat yang bertujuan mengeruk keuntungan, dan lain-lain.
Gula Aren (palm sugar) memang secara meyakinkan mengandung banyak manfaat bagi kesehatan selain manisnya yang nikmat, namun mendapatkan Gula Aren yang aseli, murni dan higienis tidaklah mudah. Bukan sehat yang didapat bila kita sembarangan mengkonsumsi asal Gula Aren. Bisa jadi malah masalah kesehatan yang didapatkan. Saya tidak tahu dari mana Raminten House Resto mendapatkan pasokan Gula Aren yang enak dan sehat sehingga Wedang Sereh-nya yang manis khas tidak menyebabkan peradangan pada tenggorokan saya. Saya selalu dibuat penasaran dan bertanya – tanya kepada teman – teman saya yang paham tentang healty food atau minuman dan makanan sehat.
Kini, setelah tahu pemanis sehat apa yang aman bagi kesehatan tenggorokan, kami di rumah bisa membuat sendiri dan menikmati minuman-minuman manis seperti aneka wedang, jus, puding, kolak dan lain-lain. Satu hal saja yang tidak boleh dilanggar: Pastikan menggunakan pemanis sehat seperti Gula Aren organik produk Arenga.
“Uripku wis pahit, mosok ngombe legi wae ora oleh. (Hidupku sudah pahit, kenapa meminum yang manis saja tidak boleh)” begitu orang-orang di desa dimana saya tinggal berkelakar.
Terima kasih banyak atas keiikut sertaannya Mas Jar. Tak catat ya sebagai peserta 🙂
terima kasih sudah berpartisipasi di Lomba Blog Peduli Manis
artikel sudah tercatat sebagai peserta
Matur nuwun mas Jarwadi.. sekalian saya bawa pulang wedang serehnya ya, tapi sampean yang mbayar hehehe
Gula aren?Euh… manis banget tuh .. hehe.
Semoga sukses mas lombanya!
Saat ini kita memang harus mulai memperhatikan makanan atau minuman yg kita konsumsi, mengingat banyak bahan-bahan makanan palsu/sintesis hasil buatan orang-orang rakus yg hanya mengejar keuntungan semata…..
hahaha pake gula pasir saja…. 😛 gula aren disini mahal… 😛
Wah, itu gelas apa teko ya mas, mantap…
Denger-denger pelayan raminten “melambai” semua ya? Denger itu membuat saya males ke sana. Xixixi…
itu yang pic wedang sereh + lakilaki sedakep itu pelayan apa bukan?
Kalo pake gula aren, enak nya dicampur buat es kelapa 🙂
gula aren tambah sereh tambah kacang ijo tambah daun sop tambah telur ayam kampung gak usah make santen, manteb itu…..
hehehe
Mas-mas yang di Raminten menjadi manis bukan karena gula aren kan Mas jar? hehe.. 🙂
Kayaknya memang sudah saatnya beralih ke pemanis sehat nih..
Sukses buat kontesnya.ya Mas
Hmnm, pengen coba racik minuman dari gula aren
Jadi pengen nyicipin wedang sereh ini. Past rasanya wangii… hehe
wow infonya sangat bagus numpang share juga untuk info dan cara merawat kecantikan dan kesehatan kunjungi link berikut
http://gustafitriawan.com/
http://onlinehomecareersblog.net/