Kemarin sore, ketika sedang berwudlu di padasan di sekitar sumur keluarga, saya melihat di langit semburat-semburat senja warna jingga. Jingga berbaur dengan warna abu-abu, putih, dan biru. Alih-alih segera menyelesaikan wudlu, saya malah beranjak ke rumah. Mencari kamera secepatnya. Ingin mengambil gambar senja yang memanjakan mata itu.
Saya bergegas berlari mencari tempat terbuka di persawahan tidak jauh dari rumah. Begitu menengadah dan mengarahkan kamera, seketika mood saya hilang. Senja yang indah itu telah berlalu. I missed that beautiful sunset. Moment happened so instant.
Foto senja yang jelek, seperti mood saya yang langsung memburuk saat itu. Barangkali benar apa kata Dafhy begini:
@jarwadi keindahan senja memang bgt mas. Mungkin hanya diijinkan dinikmati oleh mata dan tdk diabadikan lewat kamera π
β Khamdani Ali (@dafhy) June 3, 2012
ya paling ngga udah ada sepasang mata yg melihat indahnya mas, mungkin lain waktu matamata yg lain bisa melihatnya melalui foto yang diambil mas Jarwadi nanti π
Melihat header blog ini mengingatkanku akan suasana di Wonosari, kanan kiri ditumbuhi pohoh bambu yang rindang. Dengan beralaskan sendal jepit karet menyusuri jalan kampung yang dipenuhi dengan kerikil namun suasanya sangat menyegarkan.
sayang ya gak bisa diambil gambarnya
jadi inget sebuah lagu, chasing the sun, milik the calling π