Tidak Perlukah Test Kelancaran Berbahasa Indonesia?

Sejak saya masih duduk di bangku SMA, saya sudah mengenal TOEFL, test kelancaran berbahasa Inggris bagi non English native speaker. Teman-teman sebaya saya saat itu berusaha bagaimana caranya agar mendapatkan skor TOEFL bagus. Untuk ukuran anak SMA pada saat itu, bisa dapat skor 400-450 saja sudah membuatnya berani menepuk dada.

Beberapa waktu kemudian selain TOEFL, kami mengenal  TOEIC, dan lain-lain. Ada banyak sekali. Saat itu di kota saya, Yogyakarta, banyak sekali lembaga kursus yang menawarkan kelas-kelas sukses mendapatkan nilai TOEFL dan TOEIC tinggi. Buku-buku sukses TOEFL juga bertebaran di kios-kios buku murah di  kompleks Shopping Center sampai Gramedia.

Seiring perkembangan teknologi sampai kini banyak sekali layanan untuk belajar dan uji coba test TOEFL dan TOIC secara online. CD/DVD program e-learning untuk komputer bahkan marak lebih mendahului layanan belajar dan test TOEFL/TOEIC online.

Artinya (di sekitar kita, di Indonesia ini) minat terhadap TOEFL/TOEIC tinggi. Minat untuk bagus berbahasa Inggris bagus.

Saya jadi mempunyai suatu pertanyaan, kenapa saat ini tidak ada (belum ada) semacam test standard kelancaran berbahasa Indonesia, baik untuk native maupun non native. Atau sudah ada tetapi saya belum mengetahui, hehe. Apakah karena bahasa Indonesia itu dianggap mudah sehingga semua orang menganggap kurang penting untuk mengukur kemampuan berbahasa Indonesia-nya?

Saya sendiri tidak lahir dan dibesarkan dengan bahasa Indonesia. Saya mulai belajar bahasa Indonesia ketika memasuki kelas satu Sekolah Dasar. Bahasa sehari-hari saya mulai dari ayunan sampai sekarang adalah Bahasa Jawa. Kalau tidak salah ingat, saya mulai bisa agak lancar berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia ketika  memasuki kelas dua Sekolah Dasar.

Saya ingat betul bagaimana perjuangan saya agar bisa berbahasa Indonesia. Kelas dua Sekolah Dasar ketika saya sudah merasa bisa berbahasa Indonesia, saya pernah harus belajar menerima kenyataan ternyata saya tidak bisa berbuat banyak ketika seorang anak tetangga dari Jakarta berbicara Bahasa Indonesia. Saya hanya bisa ‘ndomblog‘ tidak sepenuhnya paham apa yang diucapkan anak itu. Anak itu adalah Andry Prastyawan, sekarang bekerja sebagai IT support di istananya pak sby.

Belajar dari pengalaman itu, sampai sekarang saya tidak yakin dengan kelancaran berbahasa Indonesia saya. Kalau ada standardnya, saya ingin tahu Bahasa Indonesia saya ada di level mana, skor saya berapa.

Saya pikir bukan hanya kelancaran berbahasa Indonesia saja yang perlu dibuat standard dan instrumen pengujiannya, bahasa Jawa dan bahasa lain pun perlu. 🙂

Sebenarnya, apa tidak memalukan bila kita bangga dengan skor TOEFL 600-an, tapi giliran ditanya skor kelancaran berbahasa Indonesia dan skor bahasa daerah yang digunakan sehari-hari saja tidak tahu.

Ngomong-ngomong berapa skor TOEFL Anda? 🙂

Iklan

8 komentar di “Tidak Perlukah Test Kelancaran Berbahasa Indonesia?

  1. pemikiran menarik. tapi tentu hanya untuk keperluan tertentu yg sedapatnya menggunakan standarisasi. misalnya untuk jadi guru atau dosen bahasa indonesia. dan itu bukan saiapun.

  2. Iya juga ya, saya malah gak sampai kepikiran ke arah situ mas, heheheh… 😀
    Btw, bener kata mas Cahya, kalo bahasa Indonesia ada kromo-inggil-nya, saya juga pasti bakal angkat tangan 😆

  3. Idem dengan komen Cahya dan Zippy. Kalau ada kromo inggil dalam bahasa Indonesia, nyerah deh. Haha. Sudah terbiasa dengan bahasa Indonesia pasaran. Mungkin kalau diadakan semacam TOEFL, malah nggak lulus awak 😆

  4. test2 semacam ini layaknya digunakan tak hanya pada pengajar, marketing juga perlu. Soalnya banyak marketing yang ngga negrti bahasa dan salah mengartikan, akibatnya cela2 itu digunakan untuk transaksi. begitu terjadi claim, mereka buka kamus dan mengelak 😦

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s