Stasiun Tugu Yogyakarta
Beberapa bulan yang lalu, melalui komentar di tulisan saya di sini, teman saya, mas Dito Respati memberi tahu saya akan solusi praktis membeli tiket kereta api tanpa antri. Solusi itu seperti apa, ia hanya bilang tunggu tanggal launching -nya. Sampai akhirnya saya diundang oleh Rivo untuk menghadiri acara launching Telkomsel Tap Izy di stasiun Tugu Yogyakarta pada Senin, 30 Januari 2012 kemarin.
Tap Izy hadir di Jogja beberapa waktu berselang setelah orang Jakarta bisa membayar belanjaan hanya dengan mendekatkan ponsel di kasir tanpa perlu membuka dompet mengambil uang tunai atau card di merchant-merchant berlogo Tap Izy. Kehadiran Tap Izy di Jogja rupanya ingin membawa pengalaman berbeda. Tap Izy sekaligus menggandeng PT Kereta Api dan sejak kemarin menawarkan pengguna kereta Pramex untuk memangkas rutinitas antri untuk mendapatkan tiket. Dan discount Rp 1.000,- tiap pembelian tiket Pramex dengan Tap Izy.
Pasti ini alasan kenapa di Jogja, Tap Izy diluncurkan di Stasiun Tugu, bukan di Ambarukmo Plaza atau Malioboro Mall. 🙂
Sekitar jam delapan saya mengisi buku tamu di meja resepsionist. Ternyata saya tidak perlu menulis nama di situ. Nama saya, dan beberapa teman blogger dan onliner undangan sudah ada di daftar. Tinggal tanda tangan saja. Tunggu. Goody bag untuk undangan biasa dan undangan “istimewa” ternyata berbeda. hehe
Beberapa saat setelah duduk dan ngobrol-ngobrol dengan Jefri, Dito Respati, Senggol, Hendri, Magda Ovi, Iqbal, Lantip, Suryaden, Anno dan kawan-kawan online yang lain, acara pun segera dimulai. Berbicara untuk pertama kali adalah Pak Andi Kristianto (GM Sales & Customer Service Telkomsel Regional Jawa Tengah & DIY) Ia berbiacara menjelaskan Tap Izy secara singkat, dan 2.0 banget, ringkas tanpa bertele-tele.
Giliran berbicara yang kedua adalah Direktur Komersial PT. KAI, bapak Sulistyo Wimbo Hardjito. Tanpa menyia-nyiakan waktu, Pak Wimbo menyampaikan cita-cita agar pelayanan PT KAI bisa mengalahkan kualitas pelayanan penerbangan. Salah satunya pelayanan di sisi ticketing. Kolaborasi PT KAI dengan Telkomsel Tap Izy merupakan momen itu. Ketika saat ini membeli tiket pesawat tidak bisa dilakukan dengan ponsel, orang sudah lebih dulu bisa membeli tiket kereta dengan Tap Izy.
Ricaredo Babasa, seorang Pilipin yang menjabat VP Digital Money Management di Telkomsel menjelaskan tentang visi future payment sebagai bentuk dukungan terhadap Bank Indonesia yang sedang berusaha mengurangi jumlah uang yang besar, tap izy dan keberhasilan teknologi ini di Cina dan Turki. Dari Babasa saya jadi tahu teknologi Tap Izy merupakan yang pertama di Asia Tenggara.
Peresmian Tap Izy oleh Bapak Haryadi Suyuti
Pak Haryadi Suyuti, wali kota Jogja yang baru ini, dalam kesempatan berbicara berikutnya memberikan komentar-komentar yang lugas terhadap kualitas jaringan telekomunikasi seluler di kota Jogja sekaligus menyampaikan dukungan dan harapan terhadap kerjasama dua BUMN raksasa ini secara singkat sebelum memukul gong tiga kali tanda Telkomsel Tap Izy dan e-ticketing Kereta Api Pramex diluncurkan.
Acara dilanjutkan dengan penjelasan dan demo penggunaan Tab Izy untuk membeli tiket kereta api Prambanan Express.
Saya tidak mengira kalau pada acara ini semua undangan akan diajak bersama-sama naik Kereta Api Prambanan Express menuju stasiun Balapan yang dibuat terkenal oleh Didi Kempot itu. Artinya cita-cita lama saya yang tidak kunjung tercapai untuk naik kereta Pramex secara tidak sengaja akan segera terkabul. Benar. Saya tidak sedang bergurau. Beberapa bulan yang lalu saya merencanakan dengan teman-teman saya untuk mencoba naik kereta Pramex untuk pertama kali sepanjang hayat.
Undangan yang banyak siang itu dibagi menjadi beberapa gerbong. Sebelum naik ke gerbong kereta Pramex saya diberitahu petugas untuk masuk ke gerbong VIP bersama tamu-tama undangan VIP yang lain. Sudah diberitahu begitu saya dan teman-teman masih salah. Saya salah masuk ke gerbong undangan jelata. 😀 Sampai akhirnya harus pindah gerbong. …
Di gerbong VIP dimana saya dan teman-teman seharusnya berada dilangsungkan diskusi ngobrol-ngobrol dengan Direksi PT KAI dan PT Telkomsel.
Ada banyak hal yang didiskusikan siang itu. Diantaranya yang masih saya ingat adalah bahwa ide e-payment ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, salah satu penggagasnya adalah Pak Andi Kristianto. Namun ide ini tidaklah serta merta dapat diterapkan karena alasan teknologi, kesiapan environmet dan lain-lain. Bahkan ketika Bank Indonesia sendiri bercita-cita untuk mengurangi jumlah uang cetak yang beredar di Indonesia.
Ngobrol-ngobrol tentang Tap Izy di gerbong VIP kereta Pramex
Foto-foto lebih banyak dapat di lihat di Album Google+ di sini.
Topik pembiacaraan yang lain adalah kesiapan Tap Izy secara teknis, dukungan merchant, dan kesiapan pasar sendiri. Secara teknis memang ada banyak catatan ketika kita belajar dari riwayat dan permasalahan Telkomsel Cash (T-Cash) yang sudah ada beberapa tahun lebih dulu. Dijelaskan bahwa sebagai hal baru, Tap Izy memang perlu banyak mendengar dan belajar. Ada banyak usulan di sini semisal kemudahan cek saldo secara on air, kemudahan pengisian deposit melalui tranfer bank/ATM, pengurusan bila card Tap Izy hilang, kenapa micro sim yang digunakan pada iPhone tidak compatible dengan Tap Izy dan lain-lain.
Ada pertanyaan kepada Pak Wimbo, apakah nantinya bila semua tiket kereta api sudah bisa dibeli dengan Tap Izy, discount harga akan selalu diberikan seperti tiket Pramex yang lebih murah Rp 1.000 bila dibeli dengan Tap Izy. Jawaban Pak Wimbo cukup jeli. Lihat-lihat dimana dulu. Kalau di daerah Jogja-Jateng barangkali harga cuku sensitif, berbeda dengan di Jakarta dimana orang lebih mengutamakan pelayanan. Benar juga ya. 🙂
Pertanyaan saya kepada Pak Wimbo, ke depan, mungkinkah Tap Izy dipakai untuk membeli tiket Taksaka, Turangga atau kereta Argo. Menurut Pak Wimbo hal itu bisa bisa saja, masalahnya bukan pada Tap Izy -nya, tapi pada “isi”nya, hehe Untuk bisa membeli tiket Taksaka paling tidak Tap Izy harus di isi Rp 500ribu? Benar sekali Pak Wimbo, deposit Tap Izy yang diberikan oleh Telkomsel kepada saya hanya Rp 50.000,- Untuk mengunjungi pacar saya di Jakarta, paling tidak saya harus mengisi deposit Rp 550.000 lagi. 😦
Ngobrol-ngobrol terus berlangsung sampai kereta sampai di Stasiun Balapan Solo. Di sana ada satu sambutan dari pejabat PT KAI setempat (saya lupa namanya) Setelah itu tamu undangan VIP dipersilakan makan siang lebih dulu di Pendopo Stasiun Balapan. Selesai makan, kami ngobrol-ngobrol dan duduk dulu sambil menunggu keberangkatan kereta pada jam 12:30 wib.
Nah pada perjalanan pulang ke Jogja ini saya cukup beruntung bisa duduk-duduk dan ngobrol-ngobrol santai berdua dengan Ricaredo Babasa (VP Digital Money Management di Telkomsel) dengan English logat Tagalog-nya. Ngobrol-ngobrolnya masih tentang Tap Izy, namun kali lebih menarik. Babasa punya ide yang cukup briliant dengan pengembangan Tap Izy dan e-payment berbasis RFid di masa depan. Saya akan menuliskan opini saya terhadap gagasan Mr. Babasa akan teknologi future e-payment Tap Izy di posting terpisah. Bila sempat. hehehe
Hampir jam dua siang kereta Pramex sampai di stasiun Tugu Yogyakarta lagi. Saya segera diantar oleh Anno ke pemberhentian bus menuju Wonosari beberapa saat kemudian. 🙂
kemudahan yg didukung teknologi macam ini saya pastikan tidak akan bisa berlaku di tempat saya, kalsel. karena di sini belum ada kereta api 😀
He he…, tapi isi pulsanya nanti yang antre :D.
mantap sharingnya. masih belum begitu ngeh dengan sistemnya. mungkin saya harus coba sendiri naik prameks ya 😀
Bagus cie ini tapi bagaiaman bisa diterapin diseluruh kota di Indonesia itu lebih penting lagi mas
wuih… mantap…!!! Ayo Jar, maen ke Solo naik Prameks…!!!
henponnya bisa pakai nokiyem jadul atau hape china murah-meriah nggak ya? 😀
Bisa Mas, yang penting ponselnya bisa baca sim menu. 🙂 Asal hapenya bisa membaca Tsel menu di sim card, katanya ngga masalah 🙂
Wow, yang dapat VIP… 🙂
Teknologi makin mempermudah saja, selain pembelian tiket melalui online juga sampai-sampai sekarang beli tiket melalui ponsel.
Mantap dah 🙂
Heee? Emang di Jakarta udah bisa beli beli tinggal tap hape gitu?
Kok gatau ya aku… *telat*
Bagus lah kalau ada, biar ga ketinggalan sama negara lain 😦
Semoga juga ada kartu pass yang bisa buat bayar bis, KRL, belanja, cuma pake satu kartu. 😀
Ide yg bagus dan bisa lebih memudahkan customer dalam transaksi tiket kereta api.
Kalo di telkomsel ada Tap Izy,
Di XL ada XL Tunai..yg bisa untuk isi pulsa,bayar belanja,shopping online dan bayar tagihan listrik..
Tap Izy beda banget sama XL Tunai. XL Tunai itu menurutku mirip dengan Telkomsel Cash (T-Cash) yang sudah dilaunching telkomsel beberapa tahun yang lalu. 🙂
seperti biasa tulisannya selalu keren nih *jempol*
Makasih yah mas mau hadir dan mengulas tentang tap izy, semoga informasi seperti ini bisa tersampaikan ke masyarakat luas dan menjadi manfaat buat mereka.
Salam,
nunggu post selanjutnya…
saiia jadi pingin ngerasain lagi nuansa ngobrol2 di kereta seperti itu 😦
tap izynya bisa di coba nich..
pantesan rajin bener ke Jakarta, taunya ada patjar toh? :mrgreen;
Lucu ya ngobeol2 di kereta hihi
Sambil bisa berkeliling kota, sambil dapat promosi produk..seru sekali acaranya ya Mas.. 😉
Nice info, bro…keren juga ya sekarang sudah ada system seperti ini. Tinggal implementasinya diperluas.
Ajari ngeblog donk mas. hehehe
Yah, apapun yang akan dilakukan PT. KAI, saya harap kereta api semakin baik pelayanannya. 🙂
wow.. numpak prameks
Ping balik: E-Money Bisa Tumbuh di Indonesia « Menuliskan Sebelum Terlupakan
Maju terus mengejar ketertinggalan dari negera lain. tapi jangan lupa tingkatkan juga kenyamanan, keamanan, ketertiban, kebersihan dan ketepatan.
Ping balik: RFid/ Tap Izy Reader di Minimarket Dekat Rumah « Menuliskan Sebelum Terlupakan
wah, semakin rentan saja alat pertukaran jaman sekarang. hehe
Ping balik: Bank Mandiri Hadir Dengan Layanan Aplikasi Mandiri Mobile « Menuliskan Sebelum Terlupakan
Ping balik: Danial Craig Paling James Bond « Menuliskan Sebelum Terlupakan
Ping balik: 9 Keuntungan Menggunakan Aplikasi Link Aja – Gadget, Running & Travelling Light