Meringkas Pendidikan Kita

 

Melihat gambar ini sekilas barangkali anda  menduga kalau saya akan menceritakan kebandelan yang saya tekuni di Sekolah Dasar SD Negeri Karangmojo II atau SMP N 1 Playen. Betapa tidak. Perintah Guru agar siswa meringkas pelajaran dari Buku. Di tulis dengan kapur pada papan tulis berwarna hitam. Dikukuhkan oleh Garuda Pancasila disaksikan oleh Presiden dan Wakil Presiden.

Tetapi, silakan lihat lebih lama. Itu BUKAN gambar Bapak Suharto dan Bapak Sudharmono. Bukan pula Bapak Suharto dan Bapak Try Sutrisno. Melainkan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan Bapak Budiono. Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang dipilih secara langsung oleh segenap rakyat Indonesia pada Pilpres 2009 yang lalu.

Hadeuh! Ternyata Presiden dan Wakil Presiden yang baru yang dipilih secara langsung oleh rakyat belum terasakan pada perbaikan pendidikan yang dikenyam oleh sebagian rakyat Indonesia. Mudah – mudahan siswa siswi yang masih mendapatkan tugas meringkas buku pelajaran dari guru – guru mereka hanyalah sebagian kecil putra putri Indonesia. Atau masih banyak?

Iklan

2 komentar di “Meringkas Pendidikan Kita

  1. Ninggalin tugas meringkas bab sekian sekian, lalu melenggang entah ke mana plusa lama ga balik2?
    So classic.. 😈
    Rupanya ga berubah juga pendidikan kita di bagian yg satu ini.

    Guru TI agak “beda” mas…
    Bilangnya gini: silakan tulis makalah format Word, atau presentasi dg Power Point ttg topik … … (you name it). Kirim filenya ke email saya, harus sudah masuk paling telat sehari sebelum pertemuan minggu depan; ini tugas individual.

    Abis itu bilang lagi: jangan rame-rame ya di Lab, saya tinggal “rapat jurusan” dulu. Dan jangan fesbukan saja, kerjakan tugasnya.

    Nah, si guru balik-balik uda jelang bel pulang jam 12.30… Haha 😆

    Para mudir suka ria, kesempatan fesbukan ato maen game, ati ngrumpi, plus curi2 ksempatan bergiliran pergi ke kantin. Mereka pikir, ah.. tugas, gampang lah itu; nti sore ato besok bisa ke warnet bentar bwt guugling; ato ngopi trs ngedit punyanya si A aja, dia kn pinter.

    Walhasil, kerjaan yg dikumpul mirip2 (klo ga boleh dibilang kembar). Ngopi dr blog orang, ga pake nyebut sumbernya… Pokoknya udah ngumpul tugas kn, brarti “aman”.

    Pertemuan berikutnya, si guru bilang: tugasnya sudah saya cek sebagian, nilainya saya umumkan nanti.

    Nanti… sebenarnya cuman dibaca satu dua; trs krn males lihat kerjaan yg kembar mulu, jd gak mood. Kelak saat raport-an tiba, nilai-nilai pada bagus semua. Automatically.

    Karena jika tidak bagus, si guru jg yg disuruh nge-remidy. Males ah, remidi jelang libur ba’da raport-an. Mending sekalian jadiin bagus aja; toh hasilnya remidy jg dituntut bagus, klo nggak, harus nge-remidy lagi…

    Pendidikan maju?
    Maju ke belakang sih iya…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s