Mas Bagong dan Karya Wayang

Diantara teman – teman sebaya, Mas Bagong adalah salah satu teman sekaligus saudara saya yang meneguhkan hati untuk setia tinggal di kampung halaman. Dia adalah teman penting yang saling menguatkan untuk melawan godaan untuk mencicipi germelap kehidupan ibukota. Berbeda dengan saya dan kebanyakan pemuda – pemuda seusia, Mas Bagong memilih jalan hidupnya untuk sepenuhnya didedikasikan pada seni dan budaya. Dia adalah seniman serba bisa mulai dari seni musik campur sari, karawitan jawa, seni rupa, sampai kepedulian pada budaya adi luhung, Wayang.

Dari Wayang
Dari Wayang

Sudah selama dua tahun Mas Bagong mengajak kita semua untuk meng apresiasi dan mengagumi budaya kebanggaan bangsa ini. Mas Bagong menatah wayang, merupai (mengecatnya), kemudian menyungging. Melalui wayang mas Bagong mengajak kita semua untuk lebih jauh belajar dari kehidupan dan kebijaksanaan. Membicarakan kebijaksanaan wayang rasanya saya tidak cukup pantas bahkan untuk menuliskan satu kalimat saja. Durung gaduk kuping.

Mulanya Wayang – wayang karya Mas Bagong di tugar oleh teman – teman dan sahabatnya, tentu dengan pengganti lelah dan seberapa untuk membeli kulit sapi/kerbau, cat dan perlengkapan membuat wayang. Hingga saat ini mas Bagong telah mengirimkan wayang yang ditatahnya ke daerah lain memenuhi pesanan. Dari mulut ke mulutlah orang – orang mengenal kualitas seni dari wayang tatahan mas Bagong ini.

Bila anda ingin mengenal lebih dekat akan Wayang dan Kawicaksanan Jawa, silahkan mengirim email ke saya, nanti akan saya sampaikan kepada beliau. Juga saya akan senang hati membantu anda apabila tertarik untuk mengkoleksi Wayang Kulit buatan mas Bagong.

9 komentar di “Mas Bagong dan Karya Wayang

  1. Salut sama temen kita satu ini, yang dengan teguh mendedikasikan hidupnya pada karya seni yang tak terukur nilainya. Mudah-mudahan kemampuannya dapat ditularkan pada generasi muda di lingkungannya. Salam untuk beliau, mudah-mudahan nanti bisa ikut nempil karya-karyanya walaupun saya tidak begitu ngerti tentang wayang, babar blasss. Mari bersama melestarikan budaya bangsa. Nuwun Mas….!

  2. lha aku wingi wis sempat tuku wisanggeni karo anoman je, terus kancaku kantor pesen werkudara lan kresno. Wayang bikinan Mas Bgong cen apik Mas Sujar…
    Oya, wayang sing nggon foto kui wis diboyong neng Jakarta karo mas wagiran, jenenge Buto Brahala Sewu, malehane Prabu Kresno yen lagi duko..

    • woalah ini memang foro sudah lama saya ambil, dan kemarin, kata mas bagong, memang bener wayang ini, di jakarta kan oleh mas Wagiran

      Kapan mas Ngabehi beli wayang lagi dari mas bagong? hehehe

  3. Saya masih ingat ngobrol di warung pagi sebelum beliu meninggal,pagi itu beli rokok gudang garam merah kesukaanya,dan sempet ketemu dengan mas totok gerjo,dan sempet gojekan kata mas totok “rokomu koyo wong tuo”,mas bagong bilang “aku ki lengganan rokok iki wet wrunge mas sugeng bukak”,habis itu pulang,dan saya kaget pas terima kabar klo mas bagong meninggal,sontak saya kaget setengah mati..
    “Selamat jalan teman semoga kamu selalu jadi inspirasi”

  4. Ping balik: Pernah Belajar Gitar « Menuliskan Sebelum Terlupakan

Tinggalkan Balasan ke panducell Batalkan balasan