Beri seseorang ikan maka kamu memberi makan pada hari itu, ajari ia memancing maka kamu telah memberi makan selamanya, ajari ia mengajari orang lain memancing maka kamu menghidupi banyak orang selamanya
Slogan tersebut saya taruh pada blog ponsel saya.
Saya senang dapat membantu orang lain dalam hal apa saja, dengan catatan : asal saya mempunyai cukup kesempatan ( waktu ) dan kompetensi ( kuasa ). Sama halnya ketika saya merasakan betapa penting bantuan orang lain dalam banyak aspek kehidupan saya.
Mengajari orang lain memancing adalah memberikan metode nya dan bukan ikanya. Dalam banyak hal, kita tidak serta merta dapat mengajari ‘mereka’ memancing. Akan begitu sia sia mengajari orang orang yang sangat ‘kelaparan’ untuk memancing. Pilihan terbaik kita akan jatuh pada memberi ikan dahulu. Kemudian setelah kesehatanya membaik, mempunyai kekuatan ( kehendak ) kita ajari mereka untuk memancing. Tantangan kita adalah menentukan titik ( waktu ) dimana orang tersebut benar benar mampu untuk belajar memancing dan kapan kita harus berhenti memberi ikan.
Pewaktuan yang kurang tepat. Terus menerus memberi mereka ikan akan kelihatan baik. Namun hanya berhenti pada sebatas kelihatanya saja. Terus menerus memberi ikan sama saja dengan merampas dan mengebiri potensi mereka untuk mendapatkan kemandirian yang sepenuhnya merupakan hak yang diberikan Allah kepada mereka.
Sedangkan terlalu tergesa gesa untuk mengharapkan mereka segera pandai memancing? Dimanapun hukum alam telah, akan dan selalu berlaku dalam semua aspek penciptaan. Kita harus mengikuti prosesnya. Harus menyesuaikan dengan potensi unik manusia. Dan senantiasa sabar, sadar bahwa tidak ada jalan pintas menuju puncak.
Tahapan berikutnya adalah mengajari mereka untuk mengajar orang lain memancing. Setelah kita membantu mereka untuk mandiri. Selanjutnya mereka adalah tetap sebagai keluarga kita. Untuk bersama sama menjadi agen pemberdaya. Untuk bersinergi dengan kita dan orang orang sekitar kita dalam memikul tanggung jawab sosial untuk selamanya bersama hidup dalam suatu komunitas ( masyarakat ) yang sama sama bebas dari kelaparan …
[ hi hi hi kok jadi serius kek gini … break dulu ya … ]