Saya perlu tablet yang layarnya bagus dan enak di mata. Karena tablet itu akan saya fungsikan untuk membaca e-book, browsing, sedikit sosial media. Mungkin sambil mendengarkan musik. Jadi sebain layarnya bagus juga sebaiknya bisa menghasilkan suara yang enak dikuping juga.
“iPad akan memenuhi kebutuhanmu itu” seloroh seorang teman saya beberapa waktu yang lalu. “Dengkulmu“, saya membatin sambil memasang wajah datar.
Seloroh teman saya itu saya percaya tidak akan salah, meski sampai saat itu tidak saya turuti. Menurut saya harga sebuah iPad terlalu mahal untuk sekedar piranti membaca ebook, browsing, bersosial media sambil dengerin musik.
Sebenarnya seperti apa tepatnya tablet yang saya inginkan? Syarat utamanya adalah yang harganya terjangkau. Syarat berikutnya adalah:
Layar. Ukuran layar minimal 8″ sampai 10″ dengan pixel density yang cukup rapat. Setidaknya 1920 x 1080 pixel. Syukur-syukur lebih. Mengenai aspect ratio saat ini saya belum bisa membedakan mana yang terbaik antara yang 4 : 3 dan yang 16 : 9.
Bobot. Bobot menjadi pertimbangan penting tersendiri. Dalam prakteknya saya tidak hanya ingin tablet yang cukup nyaman dipegang dengan satu tangan. Tablet akan menjadi beban tambahan dalam tas saya. Di dalam tas sekarang sudah ada laptop, ponsel, charger, power bank dan perlengkapan yang lain. Bayangkan betapa susah bila harus ditambah 1 kg lagi. Membawa tas yang lebih berat berjalan kaki tiap hari bisa-bisa tubuh saya makin pendek. Mungkin tablet yang beratnya 600 gram ke bawah masih bisa saya terima.
Daya Tahan Batere. Sebentar-sebentar mencolokan tablet ke charger pasti tidak enak. Apalagi ketika sedang bepergian atau di kendaraan umum semacam kereta api atau ruang tunggu. Idealnya sebuah tablet memang bisa bertahan setidaknya 12 jam. Ia akan bisa digunakan non stop seharian penuh. Tapi saya rasa untuk kebutuhan harian saya tidak selalu perlu daya tahan selama itu. Mungkin 6 jam? Baca lebih lanjut
