Minum Obat Atau Tidak

Seperti saya, barangkali Anda pernah sakit. Mudah-mudahan Anda tidak sering-sering sakit. Kalau saya sendiri pada beberapa tahun terakhir ini malah bisa sakit beberapa kali dalam setahun. Bukan penyakit yang gawat berbahaya berujung malapetaka sih. Penyakit yang paling sering menyapa saya adalah flu. Jauh-jauhlah segala bentuk penyakit mematikan.

Berbicara tentang penyakit, dari gejala-gejala yang muncul yang kita rasakan biasanya kita akan menduga-duga dan mensugesti diri, “Ini sih flu ringan, entar juga sembuh sendiri“, “Ini sih masuk angin karena habis hujan-ujanan“, “Luka lecet seperti ini tidak diobati juga lekas hilang“, “Apa sih ini demam sudah beberapa hari ngga reda“, dan lain-lain. Ada sakit yang kita duga ringan. Ada beberapa yang kita khawatir dan perlu segera mendapat pertolongan medis.

Untuk penyakit yang dari gejalanya kita tahu itu tidak wajar sebaiknya ya kita rasional saja, ke dokter atau ke rumah sakit. Meski biasanya orang yang sedang sakit itu malah jadi tidak rasional. Sudah tahu kondisi memburuk malah bandel dibawa berobat. 😀

Untuk sakit yang kita tahu tidak berbahaya (kita anggap tidak berbahaya), misalnya flu, luka lecet, radang tenggorokan ringan, sariawan dan sejenisnya bagi saya sendiri sering berujung pada pilihan, dibiarkan saja, beristirahat secukupnya, karena biasanya akan sembuh sendiri. Dengan konsekuensi aktifitas sehari-hari sedikit terganggu, badan tidak nyaman dan produktifitas terganggu.

Atau diobati/minum obat dengan keuntungan yang diharapkan si badan sakit akan lebih cepat sembuh dan keluhan-keluhan sebagai gejala gangguan tubuh terkurangi, gangguan produktivitas kerja tidak berlama-lama. Konsekuensinya mungkin kita akan menanggung efek samping dari obat yang kita pakai. Mudah-mudahan teknologi farmasi terus berinovasi menemukan obat dengan efek samping minimal namun dengan harga yang terjangkau.

Minum obat atau tidak memang sebuah pilihan. 😀