Sleman Temple Run 2019 (STR 2019) akan kembali diselenggarakan pada pertengahan bulan depan. Event yang akan dilaksanakan pada Minggu, 14 Juli 2019 ini akan menjadi gelaran Sleman Temple Run untuk yang ke-5 kalinya.
Saya sendiri pernah mencicipi event lomba lari semi trail yang mengambil rute di wilayah timur Yogyakarta itu pada Sleman Temple Run 2016. Pada Sleman Temple Run 2017 saya tidak bisa berpartisipasi. Sedangkan pada Sleman Temple Run 2018 saya memilih untuk menjadi penonton, menyemangati kawan-kawan saya dari berbagai komunitas yang berpartisipasi dengan cheering di finish line.
Telah diselenggarakan untuk kesekian kalinya saya melihat Sleman Temple Run sudah banyak berubah dibandingkan ketika saya berpartisipasi. Perubahan itu bisa dilihat mulai dari perpindahan race village dari kompleks Taman Tebing Breksi ke Kawasan Candi Banyunibo. Kategori lomba yang dulu hanya tersedia kategori 8K kini telah memperlombakan kategori 7K, 13K dan 25K. Kategori lomba yang beragam dimaksudkan untuk mengakomodasi kebutuhan pelari yang baru berkenalan dengan trail sampai dengan para pelari berpengalaman yang menginginkan perlombaan yang lebih menantang.
Sleman Temple Run merupakan lomba lari lintas alam atau semi trail yang berbeda sekaligus unik. Merupakan lomba lari lintas alam satu-satunya di dunia yang akan melintasi berbagai candi, pedesaan, persawahan, sungai, dan gunung sekaligus. Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman bersama Komunitas Trail Runner Yogyakarta (TRY) sebagai penyelenggara lomba ini bahkan ingin meningkatkan pengalaman para peserta dengan melewatkan rute di halaman dan komplek candi-candi. Suatu kebaruan yang belum bisa dinikmati pada gelaran Sleman Temple Run pada tahun-tahun sebelumnya. Ini diharapkan menjadi daya tarik baru bagi para pelari baik yang sudah pernah berpartisipasi maupun yang akan menjajal untuk pertama kalinya.
“Pelaksanaan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang lalu kegiatan ini tidak sampai masuk ke halaman candi, tetapi kali ini kawasan candi menjadi spot yang dilewati,” ujar Kepala Bidang Pemasaran Dispar Sleman, Eka Priastana Putra, dalam jumpa pers, Jumat (14/6/2019).
Mengambil rute yang melewati halaman dan komplek candi tidaklah semata untuk memanjakan para pelari secara visual. Ada maksud penyelenggara Sleman Temple Run menyajikan Candi Banyunibo, Candi Ijo, Candi Barong, Candi Miri, Kraton Ratu Boko, dan Candi Sojiwan yang lebih mendalam. Penyelenggara ingin menunjukkan bahwa candi-candi dengan ciri arsitektur Hindu, Buddha, dan bahkan campuran dari keduanya di suatu wilayah merupakan bukti bahwa toleransi dan keberagaman sudah dipraktikan oleh nenek moyang selama ribuan tahun. Kita kini mewarisinya dengan tidak seyogyanya mudah terjebak dalam primordialisme, anti toleransi dan mudah diadu-adu.
Pada jumpa pers di Hotel Grand Mercure Yogyakarta, hal-hal teknis mengenai Sleman Temple Run 2019 banyak dijelaskan oleh Ramdhan KH dan Ikhsan Sityardi. Menurut Ramdhan, Sleman Temple Run sebagai sportventure tourism diharapkan bisa diikuti oleh lebih banyak kalangan, aman, dan tidak membutuhkan banyak gear sehingga peserta bisa maksimal menikmati pengalaman berlomba.
Kecuali kategori lomba 25K, semua lomba dalam STR 2019 termasuk dalam tingkatan mudah (easy level). Kategori lomba 25K sendiri termasuk tingkatan menengah sampai sulit, tergantung kemampuan dan keterampilan peserta lomba.
Untuk kategori lomba 25K start akan dilaksanakan pada jam 05.30 WIB. Dengan waktu start yang tidak terlalu pagi diharapkan semua jalur lomba sudah terang oleh matahari sehingga peserta tidak perlu menggunakan perlengkapan khusus seperti head lamp. Namun cuaca belum terlalu panas sehingga peserta bisa menikmati kesejukan dan pemandangan alam yang terbentang.
Berbicara mengenai pemandangan peserta kategori 25K akan disuguhi dengan spot atraksi diantaranya adalah: Candi Ijo, Candi Miri, Spot Riyadi, Arco Gupolo, Candi Sojiwan, Candi Ratu Boko, dan Candi Barong. Kategori ini memang menantang dengan ketinggian elevasi mencapai 1.000 meter. Namun dengan cut off time 4 jam 30 menit ( jam 10:00 WIB) seyogyanya semua peserta tidak kesulitan untuk menyelesaikan lomba ini dengan baik.
Kategori 13K akan dilepaskan pada jam 06:00 WIB. Selisih 30 menit dengan pelepasan peserta kategori 25K seharusnya merupakan waktu yang cukup longgar. Kategori ini akan melewati spot atraksi: Tebing Breksi, Candi Ijo, Candi Miri, Spot Riyadi, Abhayagiri, Candi Sojiwan, Candi Ratu Bojo dan Candi Barong. Dengan elevasi mencapai 500 meter lomba ini mempunyai cut off time selama 3 jam dan diharapkan semua peserta telah menyelesaikan lomba pada pukul 09:00 WIB.
Kategori 7K merupakan kategori terpendek sekaligus termudah di gelaran Sleman Temple Run 2019. Menawarkan elevasi hanya 300-an meter namun dengan cut off time selama 2 jam 30 menit diharapkan semua pelari bisa menikmati lomba, pengalaman dan atraksi dengan leluasa. Karena meski lomba ini terbilang pendek akan tetapi menawarkan spot atraksi yang tak kalah menarik, yaitu: Spot Riyadi, Abhayagiri, Candi Ratu Boko dan Candi Barong.
Dari ketiga kategori lomba Sleman Temple Run 2019 ini saya sendiri akan berlomba di kategori 13K. Pertimbangannya 13K merupakan jarak yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu pendek. Supaya saya bisa lebih leluasa menikmati berolah raga di alam bebas, menikmati berfoto-foto di semua spot atraksi yang ditawarkan. Namun tetap bisa menyelesaikan lomba ketika siang belum sangat menyengat dan saya mempunyai banyak waktu untuk menikmati makan siang prasmanan sambil bercengkrama dengan sesama pelari komunitas di area finish di kompek Candi Banyunibo.
Sleman Temple Run selalu menarik minat para pelari karena keindahan alam, keunikan, spot atraksi yang ditawarkan disepanjang rute dan kualitas penyelenggaraan yang baik dari event-event sebelumnya. Tak heran antusiasme para peserta pun semakin meningkat. Sampai saat jumlah pendaftar Sleman Temple Run 2019 sudah lebih dari 700 peserta dari total 1000 peserta yang ditargetkan. Jadi para pelari yang berminat mendaftar masih terbuka kesempatan dalam waktu yang terbatas. Silakan menuju https://slemantemplerun.com/ untuk mendaftar perlombaan dan memilih kategori sesuai kemampuan.
Cukup membayar biaya pendaftaran antara Rp 300.000,- sampai dengan Rp 400.000,- peserta akan mendapatkan beberapa fasilitas seperti jersey, finisher medal, tote bag, makan siang, asuransi dan kesempatan untuk mendapatkan beberapa door prize menarik. Total hadiah yang ditawarkan untuk event ini adalah sebesar Rp 127 juta, dengan perincian total Rp 22,5 juta diperuntukan bagi kategori 25K, total Rp 17 juta untuk kategori 13K, dan total Rp 12,25 juta bagi kategori 7K.
Sampai jumpa di kawasan Candi Banyunibo dan di sepanjang rute lomba Sleman Temple Run 2019 pada tanggal 14 Juli 2019 yang akan datang. Oh iya ini dongeng saya tentang kesertaan di Sleman Temple Run 2016: https://jarwadi.me/2016/08/30/sleman-temple-run-2016/