Oleh teman-teman di komunitas lari, saya sering dikompor-kompori untuk membeli GPS Sportwatch. Mereka selalu memamerkan GPS Sportwatch seperti Suunto, Garmin Forunner ataupun Thomthom Multisport.
Saya akui kompor-kompor seperti ini sering kali membuat geregetan. Di sisi lain saya harus meletakkan sisi emosional saya secara proporsional. Sebagai seseorang yang mengaku tech blogger sekaligus mengaku blogger runner saya harus wise. Saya tidak boleh takut berbeda dalam mengambil keputusan terkait gadget, dalam hal ini wearable (GPS Sportwatch).
GPS Sportwatch terlepas dari segala kelebihannya dalam mendukung olah raga lari, dalam kehidupan sehari-hari saya sebagai pekerja IT juga mempunyai keterbatasan. Dalam kehidupan sehari-hari di luar olah raga lari Garmin Forunner mempunyai fungsi yang lebih terbatas dibandingkan sebuah Smartwatch seperti Android Wear yang saat ini di pasaran tersedia banyak pilihan.
Menentukan mana yang lebih tepat antara apakah GPS Sportwatch atau Smartwatch tentu sangat terkait dengan preferensi pribadi. Langkah pertama yang harus saya lakukan adalah mengenali siapa saya, kebutuhan saya dan kebiasaan saya.
Siapa saya? Saya bukanlah seorang atlit. Saya adalah seorang pelari hobi yang semata-mata berolah raga dalam rangka meningkatkan taraf derajat kesehatan. Di sini jelas fitur Garmin dan Suunto yang dikhususkan untuk meningkatkan performa dan prestasi ala atlet tidak saya butuhkan. Merupakan fitur yang sia-sia bagi seseorang yang sudah melewati masa emas pembinaan atletik.
Kebutuhan saya? Sudah saya sebutkan sebelumnya: meningkatkan taraf derajat kesehatan. Lari merupakan salah satu sarana menuju peningkatan ini. Prakteknya saya harus pandai membagi waktu antara training, berolah raga, bekerja di kantor dan bersosialisasi baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan profesional.
Sebuah gadget yang mampu mengingatkan kapan saya harus beranjak, bergerak, menghitung jumlah langkah per hari sampai menyusun target langkah harian sangatlah penting. Sebuah Smartwatch bisa melakukan hal ini dengan baik. Sebuah Android Wear bahkan leluasa dipasangi aplikasi dengan beragam pilihan yang tersedia di Google Playstore.
Android wear dengan ekosistem yang sangat berkembang bahkan mempunyai kemampuan diintegrasikan dengan aplikasi calendar, music player, smartphone notification dan banyak lagi fungsi membantu lainnya.
Kebiasaan saya? Running is having fun, also training is. Maka dari itu saya sulit melepaskan diri dengan musik ketika berlatih dan berlari.
Andai pun saya mempan dikompor-kompori untuk mengadopsi GPS Sportwatch semacam Suunto, rasanya saya tidak mungkin menanggalkan Smartphone saya di rumah. Saat ini kemana pun saya berlari saya selalu membawa sebuah smartphone Android, dalam hal ini ASUS Zenfone 3.
Apa gunanya? Untuk mengalirkan musik berirama rancak melalui headset ke gendang telinga saya. Itu salah satu fungsi saja. Fungsi yang tak kalah pentingnya Zenfone 3, saya gunakan sebagai tracking. Untuk melacak seberapa jauh dan seberapa cepat saya berlari. Aplikasi-aplikasi favorit yang saat ini saya gunakan sebut saya Nike Running Club, Endomondo, Strava dan Run Keeper.
Fungsi ASUS Zenfone 3 yang tak kalah vital bagi pelari seperti saya adalah: untuk menelpon adik saya minta dijemput bila kelelahan di tengah jalan di sesi latihan.
ASUS ZenWatch 2 bagi Jarwadi
Beberapa pekan yang lalu seseorang bernama Mas Muhammad Firman mengirimi saya review unit ASUS Zenwatch 2. Sebuah kebetulan menyenangkan bak mimpi diterpa mentari pagi yang hangat.
Unit yang dikirimkan ke saya adalah tipe Sparrow (WI501Q) dengan pengikat metal (stainless), bukan tipe yang menggunakan pengikat leather. Ini kebetulan menyenangkan yang lain. Pengikat metal mempunyai kekencangan yang lebih leluasa disesuaikan dengan jenis lengan saya yang ramping. Agar ketika saya berlari tidak melonggar dan melorot di pergelagan tangan.
Selayaknya sebuah Smartwatch Android Wear, ASUS ZenWatch tidak serta merta bisa dipakai semua fiturnya sebelum di-pairing dengan smartphone. Kali ini saya memasangkan Zenwatch Sparrow WI501Q dengan ASUS Zenfone 3 yang bersistem operasi Android 7.0 Naughat.
Proses pairing berlangsung beberapa menit, mungkin berlangsung puluhan menit. Selain beberapa parameter seperti date and time yang perlu disesuaikan, pertama kali digunakan jam tangan pintar ini akan meminta beberapa pembaruan (update). Jadi selama pairing pastikan Zenfone 3 mendapatkan koneksi internet yang baik. Tak lupa batere baik di Zenwatch maupun Zenfone harus dalam kondisi cukup. Hampir kelupaan. Sebelum pairing hukumnya wajib untuk meng-install Android Wear dari Google Playstore.
Setelah Zenfone dan Zenwatch tersambung dengan baik kita bisa menggunakan ASUS Zenwatch Manager untuk melakukan pengaturan-pengaturan. Zenwatch Manager ini tidak serta merta ada di smartphone ASUS Zenfone 3. Kita harus memasangnya dari Playstore.
Karena kali ini berbicara ASUS ZenWatch bagi pelari, maka apa yang akan saya jawab adalah aplikasi lari apa saja yang berjalan dengan dengan smartwatch android ini.
Apakah aplikasi Nike Running Club bisa berjalan dengan baik?
Jawaban saya tidak. Aplikasi bikinan brand contreng ini tidak compatible. Namun ini tidak mengurangi kebahagiaan saya karena aplikasi lari/running apps tersohor dengan fitur dan komunitas keren berjalan seiring dengan Zenwatch. Sebut saja running apps itu adalah: Endomondo, Run Keeper dan Strava.
Dari ketiga aplikasi ini yang menjadi favorit saya adalah Strava. Kebetulan aplikasi ini pun berjalan tidak buggy di Zenfone 3 yang disandingkan dengan Zenwatch 2.
Untuk menggunakan Strava bersandingan dengan Zenwatch 2 cukup dengan menjalankan aplikasi ini di smartphone. Maka control dan interface Strava akan mudah dimanfaatkan melalui layar Zenwatch 2 di lengan. Melalui Zenwatch 2 di lengan selama berlari kita bisa mudah memonitor jarak tempuh lari kita, pace, waktu lama berlari dan lain. Mengontrol, pause dan stop aplikasi pun bisa dilakukan di pergelangan tangan.
Kesimpulan? Sebelum sampai kepada kesimpulan alangkah baiknya Anda melihat narsisme saya di video ini:
Kesimpulan
Bagi seorang atlit yang berlatih keras demi prestasi, sejujurnya Zenwatch 2 bukan untuk mereka. Namun bagi pelari hobi yang sebelumnya terbiasa berlari dengan membawa smartphone untuk berbagai keperluan, Zenwatch 2 merupakan gadget yang menyenangkan, membawa semangat dan akan membantu meningkatkan kebugaran dan kualitas hidup.
Betapa tidak, Zenwatch akan memperkaya pengalaman berlari baik indoor maupun outdoor, mencatat jumlah langkah kaki harian, membantu menghitung push up, shit up, jumping yang bisa jadi dilakukan di pagi hari atau di sela-sela kerja.
Dalam kehidupan pribadi dan profesional, ASUS Zenwatch 2 akan membantu hidup lebih berkualitas dengan pengalaman moderen yang lebih baik. Sebut saja dengan aplikasi timer, reminder, schedule yang bisa ditambahkan dengan perintah suara OK Google.
Harga Zenwatch 2 yang murah, mulai 2 jutaan akan tidak membawa kesempatan lebih banyak orang untuk menikmati pengalaman menggunakan Android Wear dalam bentuk Smartwatch.
Spesifikasi ASUS Zenwatch 2
Processor | Qualcomm Snapdragon 400 1.2GHz |
Sistem Operasi | Android Wear |
RAM | 512 MB RAM |
Storage | 4GB eMMC Flash |
Display | AMOLED 1.63″
320×320, 278ppi Touch Display |
Sensor | 6-Axis (A+G) with Sensor-hub |
Audio | Built-in microphone |
Battery | 380mAh (up to 2-day usage & up to 3-day standby time) |
Features | Cover Lens: 2.5D curved Corning® Gorilla® Glass 3
Water Resistance: IP67 Communication: Bluetooth4.1+WiFi |
Dimensi | 49.6 x 40.7 x 9.4 ~ 10.9 mm (LxWxH) |
Catatan | • ASUS ZenWatch 2 Sparrow akan tersedia dalam pilihan:
– Sparrow (WI501Q) dengan pengikat karet (rubber) – Sparrow (WI501Q) dengan pengikat kulit (leather) – Sparrow (WI501Q) dengan pengikat metal (stainless) • ASUS ZenWatch 2 yang memiliki speaker internal bisa melakukan percakapan telepon sepanjang koneksi dengan gadget melalui Bluetooth tetap berlangsung. • ASUS Zenwatch 2 kompatibel dengan Android dan IOS • ASUS Zenwatch 2 menggunakan pogo clip magnetic charging yang dapat melakukan pengisian 60% baterai hanya dalam 15 menit |
Zenwatch 2 bisa dibaca selengkapnya di website ASUS Zenwatch di sini.
Ada heart rate sensor-nya? Jika tidak ada, sepertinya sih tidak terlalu menyenangkan, hehehe…
Makasih mas infonya mengenai ASUS ZenWatch 2.
belum begitu tertarik dengan smart wear. seperti yg dirimu bilang, kak. belum terlalu butuh.. 😁😁
btw itu lari sambil panas-panas begitu? laryasaaa tenan! 👏👏👏
akhirnya keluar juga produk jam dari asus… ni ni yang saya cari,, thank ya infonya