Iedul Fitri 1437 H: Hari Penuh Silaturahmi

Iedul Fitri 1437H di Desa Grogol

Iedul Fitri 1437H di Desa Grogol

Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Ja alanallahu wa iyyakum minal aidzin wal faidzin. 

Semoga Allah menerima amalanku dan amalanmu. Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang kembali dan beruntung.

Iedul Fitri 1437H : Berangkat shalat Ied ke lapangan

Iedul Fitri 1437H : Berangkat shalat Ied ke lapangan

Di desa dimana kami tinggal, Hari Raya Iedul Fitri 1437H jatuh pada awal bulan Juli, tepatnya 6 Juli 2016. Bulan yang seharusnya sudah kemarau, dingin sudah mulai jatuh sejak semalam, namun aroma basah sisa hujan bulan Juni masih terasa menusuk hidung.

Iedul Fitri yang jatuh pada musim kemarau  membuat shalat hari raya leluasa dilaksanakan di tanah lapang. Tidak di dalam Masjid Pemanahan sebagaimana bila Ied di desa kami jatuh di kala hujan. Tahun-tahun ini kami mensyukuri betul nikmatnya cahaya matahari yang menghangatkan punggung-punggung ketika kami mengikuti rangkaian shalat Ied.

Hanya saja, nikmatnya suasana Iedul Fitri kali ini membuat saya sedikit lupa diri. Kebahagiaan di tanah lapang berkumpul dengan sabahat-sahat saya, baik yang merantau maupun di kampung halaman, membuat saya tidak bisa khusuk menyimak khotbah dan rangkaian pengumuman yang disampaikan sebelum shalat.

Jadi kali ini saya tidak tahu betul apa saja pesan-pesan Ied yang disampaikan khotib dan tidak bisa menuliskan berapa perolehan zakat fitrah, zakat mal, dan perolehan infaq shalat Iedul Adha sebelumnya yang diumumkan sekarang oleh panitia. Jujur saya akui, di lapangan saya lebih banyak mengobrolnya.

Maaf ya 🙂

Catatan-Catatan Iedul Fitri tahun-tahun sebelumnya:

  1. Iedul Fitri 1437H (2016)
  2. Iedul Fitri 1436H (2015)
  3. Iedul Fitri 1435H (2014) (rupanya saya tidak menulisnya 😦 )
  4. Iedul Fitri 1434H (2013) (rupanya saya tidak menulis blog, hanya ada tulisan Ramadan)
  5. Iedul Fitri 1433H (2012)
  6. Iedul Fitri 1432H (2011)
  7. Iedul Fitri 1431H (2010)
  8. Iedul Fitri 1439H (2009) (rupanya saya tidak menulis blog, hanya ada tulisan Ramadan)
  9. Iedul Fitri 1438H (2008) (ada pula tulisan Syawalan dan Ramadan)
Suasana Shalat Iedul Fitri 1437 H di Lapangan Desa Grogol

Suasana Shalat Iedul Fitri 1437 H di Lapangan Desa Grogol

Suasana Shalat Iedul Fitri 1437 H di Lapangan Desa Grogol

Suasana Shalat Iedul Fitri 1437 H di Lapangan Desa Grogol

Suasana Shalat Iedul Fitri 1437 H di Lapangan Desa Grogol

Suasana Shalat Iedul Fitri 1437 H di Lapangan Desa Grogol

Usai melaksanakan shalat Ied di lapangan Desa Grogol, masyarakat di desa kami umumnya tidak langsung pulang. Mereka akan langsung menuju ke Masjid atau Balai Masyarakat di Pedukuhan masing-masing. Saya sendiri langsung ke Balai Padukuhan Karangmojo B untuk mengikuti acara syawalan di lingkungan kami.

Bentuk acara syawalan di masing-masing dusun/pedukuhan ini sederhana. Intinya adalah warga dalam satu lingkungan bertemu dan bersyawalan di sana. Berlebaran. Syawalan sehabis Ied di masing-masing dusun ini sebenarnya sudah berlangsung lama. Meski tidak sangat lama. Syawalan dibuat seperti ini berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat sekarang sudah sibuk-sibuk. Masing-masing mempunyai acara sendiri-sendiri dan silaturahmi dari rumah ke rumah, atau yang disujut ujung sudah sulit dilakukan.

Foto-foto setelah Syawalan di Balai Padukuhan Karangmojo B

Foto-foto setelah Syawalan di Balai Padukuhan Karangmojo B

Foto-foto setelah Syawalan di Balai Padukuhan Karangmojo B

Foto-foto setelah Syawalan di Balai Padukuhan Karangmojo B

Acara syawalan di Balai Masyarakat rupanya terlalu cepat. Benar saja bila orang sekarang makin sibuk. Bahkan ingin berfoto-foto dengan masyarakat pun tidak sepenuhnya sempat. Untungnya beberapa teman dan sahabat saya masih bisa saya ajak berfoto-foto.

Kami sekeluarga pun bergegas pulang ke rumah. Karena biasanya ada saja yang bersilaturahmi ke rumah kami. Benar saja. Kami menerima tahu dan bersalam-salaman sampai sore.

Baru setelah Asyar kami bisa gantian bersilaturahmi. Kami sekeluarga pada sore harinya bersilaturahmi ke rumah keluarganya kakak-kakak ayah saya.

Menjemur Uang pada Hari Raya

Menjemur Uang pada Hari Raya

Kakak ayah saya yang pertama kali dikunjungi adalah Pakdhe Sayono. Orangnya unik. Begitu pula keluarganya. Ketika orang lain sibuk bersilaturami dan berlebaran, beliau malah sibuk menjemur uang. Pakdhe beserta Istrinya sedang menjemur tembakau yang baru saja di panen.

Jadi selama di rumah beliau kami semua mengguraui pakdhe dan budhe saya yang sedang sibuk menjemur uang itu.

Silaturahmi Lebaran

Silaturahmi Lebaran

Nah, kalau foto-foto di atas saya ambil ketika kami ujung ke rumah keluarga budhe Supi di desa tetangga. Bagi budhe yang satu ini lebaran memang selalu istimewa. Kesemua anaknya yang merantau di Jakarta mudik. Di rumahnya menjadi lengkap dengan anak-anak dan cucu-cucunya.

Melihat raut muka budhe ini jadi menyadarkan kami akan betapa pentingnya arti sebuah keluarga bagi kehidupan.

Selesai dengan kakak-kakaknya bapak saya, pada malam harinya kami berkunjung ke keluarga adik-adiknya nenek saya. Nenek saya sendiri sudah cukup lama berpulang ke hadiratnya. Lebaran tahun ini kami tidak ingin menyianyiakan kesempatan untuk mengunjungi kedua adiknya nenek yang masih berkesempatan menikmati umur panjang.

Beliau adalah Mbah Sastra dan Mbah Pri yang sedang menikmati momen bahagia dikunjungi oleh anak-anak dan cucu-cucunya.

Lebaran di Rumah Mbah Pri

Lebaran di Rumah Mbah Sastro

Iedul Fitri 1437H 16

Lebaran di Rumah Mbah Pri

Sampai cukup malam kami ngobrol dan memetik inspirasi dari kisah-kisah yang diungkap di sana. Toh kami harus bersopan santun. Jangan sampai kehadiran kami malah mengganggu istirahat beliau.

Selamat Berlebaran. Mohon Maaf Lahir Batin.

PS:

Rupanya pada lebaran kedua ini saya masih kesulitan menulis. Kata orang masih write block. Otak masih buntu. Beda banget dengan tulisan Ied saya tahun lalu. Bila tidak percaya silakan baca tulisan setahun lalu itu. Ini: Iedul Fitri 1436 H: Merayakan Kemenangan Menyebarkan Kebahagiaan hihi.

 

 

Iklan

5 komentar di “Iedul Fitri 1437 H: Hari Penuh Silaturahmi

  1. Auranya iedul fitrinya kerasa banget e… aku ga bawa hape, jadi ga sempat mengabadikan.
    Kurang foto makanannya yang khas sana pas iedul fitri mas, pingin tauu :p

    Mohon maaf lahir batin nggih 😊

  2. Ping balik: Syawal Run, Kembali ke Jalan yang Benar | Gadget, Running & Travelling Light

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s