Kementrian Komunikasi dan Informasi yang beberapa waktu lalu memblokir Vimeo, Reddit dan beberapa situs favorit karena dianggap tidak sesuai dengan aturan konten di Indonesia membuat banyak netizen berang.

Menyikapi pemblokiran website ini kebanyakan netizen memang tidak bisa berbuat banyak. Kecuali hanya bisa menumpahkan kekecewaan dengan mengumpat dan misuh di social media. Selebihnya menurut.

Sedikit netizen rela membayar VPN untuk membebaskan diri dari kungkungan dan pasungan berbentuk pemblokiran ini. Agar bisa leluasa menikmati konten di internet. Atau lebih tepatnya mereka berusaha memaksimalkan manfaat internet. Toh internet bukan melulu hiburan untuk dinikmati.

Pemblokiran ala Kemenkominfo belum benar-benar hilang gaduhnya, netizen Indonesia kembali dihebohkan oleh Telkom yang memblokir akses layanan Video Streaming Netflix. Padahal Netflix saat itu sedang membuka layanannya untuk Indonesia. Tak ayal kehebohan kembali terjadi. Netizen yang membeli layanan VPN untuk menikmati netflix bertambah. Meski kemungkinan pengguna VPN Indonesia tidak banyak-banyak amat.

Sejujurnya saya sendiri sebel dengan aneka macam blokir. Seolah kita-kita, pengguna internet Indonesia itu bodoh. Sampai menentukan mana konten yang baik dan tidak baik saja harus diatur-atur oleh pemerintah atau penguasa akses Internet. Meski rasa sebel saya tersebut tidak sampai mendorong saya untuk membeli layanan VPN seperti kebanyakan teman saya.

Nah, kehadiran Opera Developer 39.0 yang dilengkapi free VPN menjadi kabar baik bagi saya. Dan menyenangkannya, Opera Developer 39.0 menyediakan installer untuk Linux. Akhir pekan kemarin saya dengan mudah memasang Opera Developer ini di Laptop Ubuntu 14.04. Pagi tadi saya memasang di Laptop Windows 7. Baik versi Linux dan versi Windows mempunyai fitur yang persis sama dan tampilan yang 11 – 12, sangat mirip.

Untuk mengunduh/download Opera Developer silakan klik di sini: Download Opera Developer 39.

Bagi pengguna Windows, memasang Opera Developer sangat mudah. Tinggal download file installer, double click file online installer yang baru diunduh dan ikuti wizard sampai proses instalasi selesai. Dengan catatan pastikan koneksi internet cukup bagus. Menggunakan koneksi Speedy Gold 5 MB, proses ini berlangsung cukup cepat.

Bagi pengguna Linux Ubuntu seperti saya, memasang Opera Developer juga tidak ribet. Download file installer. File installer berukuran 49,3 MB ini sudah berbentu debian packet, berekstensi deb.

Untuk meng-install nya, tinggal masuk ke terminal, tuju ke folder dimana file opera-developer_39.0.2226.0_amd64.deb di-downoad, kemudian ketik: sudo dpkg -i opera-developer_39.0.2226.0_amd64.deb , masukkan password dan ikuti wizard sampai selesai. Maka Opera Developer 39.0 siap digunakan.

Tunggu dulu, Opera Developer pertama kali dijalankan tidak bisa langsung digunakan untuk membuka Vimeo, Netflix dan situs-situs yang diblokir lainnya.

Fitur-fitur Menarik di Opera Developer 39.0

1. Free VPN di Opera Developer 39.0

Free VPN akan membantu kita dalam banyak hal, salah satunya adalah untuk mem-by pass situs dan layanan yang diblokir oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi, mem-by pass blokir yang dilakukan oleh berbagai layanan DNS, mem-by pass proxy server/cache yang dilakukan secara brutal oleh beberapa operator internet, mencegah administrator jaringan di kantor kita untuk memata-matai aktifitas internet kita dan lain-lain.

Untuk mengaktifkan fitur Free VPN di Opera Developer 39.0, masuklah ke Menu Edit => Preferences => Privacy and Security => Open Private Window

Begitu muncul Private Window baru, gunakanlah untuk browsing membuka situs-situs yang dikehendaki.

2. Native Ad Blocker

Bila di Mozilla Firefox dan Google Chrome kita membutuhkan ad on atau extension untuk memblokir segala tampilan iklan yang tidak dikehendaki, Opera Developer menyediakan fitur ini secara native. Jadi kita bisa langsung mengatur agar iklan diblokir tanpa terlebih dulu memasang tambahan apa pun.

Untuk mengaktifkan fitur Free VPN di Opera Developer 39.0, masuklah ke Menu Edit => Preferences => Privacy and Security => beri tanda centang di Block ads and surf the web up to three times faster.

Fitur ini selain memblokir segala jenis iklan juga akan mempercepat load suatu website. Opera mengklaim sampai 3 kali lebih cepat. Opera Developer menggunakan mekanisme mempercepat loading halaman web seperti halnya kita tahu ada di Opera Turbo yang diaktifkan.

Ad Blocker di Opera Developer ini pun bisa di setting. Kita bisa mengatur web site apa saja yang ingin di white list, yaitu dengan menambahkannya di Block Ads exceptions. Secara default di sana sudah ada beberapa web yang dimasukkan ke dalam kotak pengecualian, yaitu facebook, baidu, google dan yandex. Saran saya hapus saja semua daftar situs ini.

3. Power Saving

Fitur ini ditujukan bagi pengguna Notebook. Fitur ini saya rasa tergolong baru dan saya sendiri belum menguji sejauh mana fitur ini membantu menghemat daya batere di laptop. Saya perlu waktu dan perlu menemukan cara tertentu untuk membuktikannya.

Untuk mengaktifkan fitur Free VPN di Opera Developer 39.0, masuklah ke Menu Edit => Preferences => Browser => beri tanda centang di Always show power saver icon.

Kini untuk mengaktifkan dan me-non-aktifkan fitur Power Saving di Opera Developer 39 tinggal klik ikon batere di pojok kanan atas:

Ikon batere berubah warna menjadi biru dalam keadaan Power Saving aktif dan berubah menjadi abu-abu ketika Power Saving non aktif.

Demikian 3 fitur Opera Developer yang menurut saya paling menarik dan baru. Fitur-fitur lain seperti syncronisation dan import history dan bookmark dari browser lain, dan sebagainya bisa anda coba-coba dan eksplorasi sendiri.

Bagi saya kehadiran Opera Developer 39.0 akan membuat saya lebih sering memanfaatkan web browser yang digarap oleh Opera Software ini.