Merasa kebutuhan jaringan komputer dan internet di pabrik makin berkembang, saya pun mulai memikirkan bagaimana caranya agar managemen jaringan bisa dilakukan dengan mudah dan efisien, syukur-syukur keandalannya juga meningkat. Untuk itu beberapa hal yang bisa segera saya lakukan adalah:
Meningkatkan bandwidth koneksi internet. Ini saya lakukan dengan mengganti koneksi internet yang dulunya menggunakan koneksi kabel tembaga dengan fiber optik. Sebenarnya tidak mengganti, saya menambahkan koneksi internet dengan FO sementara koneksi internet yang lama masih dipertahankan.
Mulai menggunakan router baru. Mikrotik RB 1100 AHx2 menjadi pilihan. Pilihan routerboard jenis ini adalah berdasarkan pertimbangan akan kebutuhan jaringan di pabrik dalam beberapa waktu (mungkin tahun) ke depan. Saat ini RB 1100 AHx2 sudah saya konfigurasikan untuk routing, bandwidh manager, user manager dan firewall.
Belum banyak fungsi, fitur dan setting yang saya oprek di RB 1100 AHx2 ini. Karena saya sendiri sudah cukup lama tidak mengoprek router/server/mikrotik. Rupanya sudah banyak hal yang tercecer dari ingatan dan jari-jari saya terkait hal pengoprekan ini.
Tidak apa-apa. Yang penting kali ini saya tahu apa yang saya maui bisa dilakukan oleh jaringan internet dan komputer di pabrik. Dengan sedikit pengetahuan dasar jaringan dan googling sana-sini, akhirnya semua fungsi yang saya inginkan bisa juga berjalan secara semestinya. Mission Completed. Ngoprek-ngoprek-nya pasti segera menyusul. Bila sudah sempat. 🙂
Memasang beberapa Access Point tambahan. Saya tidak punya preferensi tertentu dalam memilih perangkat AP. Saya hanya mengandalkan review yang ditulis orang-orang diinternet. Sepanjang review AP itu baik dan harganya sesuai budget, itu yang saya beli. Sampai saya membeli beberapa jenis router dari pabrikan/merk yang berbeda.
Perangkat AP yang berbeda-beda ini saya tahu akan agak merepotkan pada awal saya men-setting-nya. Bekal saya hanya percaya ini tidak akan terlalu susah. Kelebihannya adalah …., adalah saya akan bisa mereview beberapa jenis perangkat AP itu, dan siapa tahu kelak sempat menuliskannya di blog ini.
Dari beberapa hal itu ada satu yang baru saya coba pertama kali. Itu adalah menghubungkan perangkat jaringan dengan kabel UTP yang lebih panjang dari 130 m. Mulanya saya sempat ragu, mengingat berdasar apa yang saya baca, jenis kabel UTP yang bagus hanya cukup efektif bila digunakan sampai panjang 100 m saja. Kenyataannya, salah satu perangkat AP yang terhubung ke routerboard dengan kabel sejauh lebih dari 130 m bisa berjalan dengan baik. Ini membuat saya senang. Perjuangan saya memanjat dinding, mengulur kabel dan memasangnya dengan klem terbayarkan.
Review saya akan Mikrotik RB 1100AHx2, perangkat AP, dan oprekan-oprekan saya mungkin akan saya tuliskan sebagai posting di blog ini pada waktunya kelak. 🙂
Keren mas kalo bisa utak atik sendiri gini. Saya sudah gak inget sama sekali soal utaj atik sendiri dan manajemen jaringan euy. Padahal pengen punya juga jaringan internet mumpuni. 😛
Dulu aku kerja di bidang IT, sering banget liat benda2 macam ini di ruang teknisi tapi daku tak paham apaan itu hehehe
akujuga lihat dan pegang dulu waktu kerja 😀