Sudah telat posting. Memang. Mau apa lagi. Birthday Run Indorunner Jogja atau lari ultah ke-2 komunitas lari Playon Jogja sebenarnya sudah dilangsungkan lebih dari 2 minggu yang lalu. Tepatnya Sabtu, 22 November 2014. Hihi, sekarang sudah Desember.
2 nd Birthday Run Playon Jogja mengambil rute di pusat kota Jogja. Ada 2 rute yang bisa dipilih peserta fun run kali itu. Rute untuk 11 K dan Rute untuk 22 K. Sebagai pelari ndeso sekaligus pelari pemula, saya memilih mengambil 11 K. Saya khawatir bila sekalinya ikut lari di kota dengan rute 22 K malah merepotkan panitia atau sesama peserta fun run. Rasanya akan tidak jadi fun run bila teman-teman menurunkan pace karena kasian melihat saya kecapean. Bila tidak sanggup meneruskan lari dan dibonceng motor panitia rasanya juga tidak lucu. Pikir saya lagi, berlari dengan rute di perkotaan tidaklah semudah rute-rute yang biasa saya gunakan untuk berlari di lingkungan desa dimana saya tinggal.
Pagi itu saya bangun lebih awal. Tidak banyak yang perlu saya persiapkan karena semua rasanya sudah saya siapkan malam hari sebelum tidur. Pukul 03:30 saya naik motor berangkat ke Jogja. Saya shalat subuh di Masjid di dekat Polsek Banguntapan baru kemudian menuju ke tempat dimana Playon Jogja akan start berlari.
Setibanya di sana beberapa peserta sudah berkumpul. Saya pun segera berganti pakaian. Sekitar pukul 5 briefing singkat dan pemanasan dimulai. Suasanya akrab, santai dan banyak canda tawa. Kemudian saya pun turut berlari mengikuti pacer pada saat itu.
Pacer nya sendiri enak diikuti. Berlari dengan tempo yang tidak membuat nafas ngos-ngosan. Sadar bahwa berlari di perkotaan yang banyak lalu lalang kendaraan berbeda dengan lari di jalan-jalan desa, saya pun mempelajari cara berlari teman-teman. Mereka sangat berhati-hati dalam berlari. Rombongan lari tidak menghabiskan badan jalan dan sangat waspada bila melintasi pertigaan, perempatan atau lampu lalu lintas.
Berlari dalam group terasa lebih menyenangkan. Bila berlari sendirian saya memanfaatkan musik untuk mengurangi lelah dan bosan, ngobrol dan mengamati gestur pelari lain rupanya jauh lebih menyenangkan. Lari sejauh 11 K jadi tidak terlalu melelahkan. Meski keringat tetap bercucuran.
Sesampainya di tempat finish (tempat dimana tadi digunakan untuk start), di sana panitia sudah menyiapkan air mineral dan pisang. Teman-teman yang sudah finish pun ada yang melakukan pendinginan, ada yang lari-lari kecil dan ada pula yang istirahat. Ngobrol-ngobrol itu pasti, dan menyenangkan.
Dalam 2nd Birthday Run Indorunner Jogja ini teman-teman dari komunitas lari Semarang dan Cepu juga turut berlari menyemarakan. Kalau sudah begini foto-foto merupakan hal wajib. Begitu pun bagi-bagi door prize yang dari sponsor. Sabtu pagi itu sekaligus merupakan hari beruntung saya. Saya mendapatkan door prize tutup kepala Eiger. Mendapat door prize secara undian benar-benar hal langka dalam hidup saya. Jadi layak disyukuri.
#MariLari
mas, salut! 11km?
waduh. sy masih sekedar nembus 1km tnpa berhenti dulu ini
inspiring bangetz!
iya 11 k. kalau lari sendiri saya malah sudah mulai terbiasa 15 k. minggu sore kemarin 17k5 🙂
>
Kalau saya hanya lari keliling UI doang, gak tau dah itu berapa K.. gakngitung juga, yang penting lari aja sih. hehe
Lari semua itu 11km? Beneran?
wah salut banget, kalau saya paling baru 500 meter dah ngos-ngosan ^_^ salam perkenalan ya
Kakinya seksi seksi semua yaaaa…. Para kaki besi berkumpul ini ceritanyaaa