Bulan November ini adalah menginjak bulan ketiga saya berlatih lari/jogging lagi. Setelah lama sekali, hampir setahun karena satu dan alasan lain saya bermalas-malasan tidak berolah raga lari. Motivasi saya berlari selama itu hilang entah kemana. Padahal lari adalah sedikit dari berjenis olah raga yang bisa saya nikmati. Awal September lalu akhirnya saya memutuskan untuk berlari.
Memulai selalu tidak mudah. Performa lari pertama saya di bulan September ini begitu payah. Berlari dengan kecepatan pelan saja rasanya susah untuk mencapai jarak 2 km. Apakah ini faktor U? Bisa saja. Tapi bukankah banyak orang yang sudah tua masih kuat berlari dengan performa bagus. Apa iya akan kalah sama kakek-kakek yang tetap sanggup long run. Teman-teman saya yang sudah beberapa kali melahirkan anak saja masih kuat menyelesaikan Half Marathon bahkan Full Marathon.
Saya tidak akan dan tidak berhenti pada lari pertama September itu. Saya terus berlatih. Masalah berikutnya adalah sepatu lari saya sudah tidak nyaman digunakan. Cushion di Sepatu Nike Run Forever saya rasanya sudah tidak empuk, tidak stabil. Mungkin karena kelamaan tidak dipakai atau memang sudah saatnya digantung. Kemudian saya mulai berusaha mengumpulkan uang untuk membawa Nike Zoom Pegasus 31.
Masalah seolah tidak ada habisnya. Saya cidera karena keapesan saya. Saya diseruduk sapi yang mengakibatkan paha dan lutut cedera. Usaha untuk memulihkan cedera kaki ini menjadi ujian kesabaran tersendiri. Pulih dari cedera membutuhkan waktu dan perawatan. Dan di saat yang sama saya harus menjaga komitmen untuk tetap berlatih lari. Saya pun tetap berlatih pada saat kaki saya masih cidera. Saya berlari semampunya dengan lebih berhati-hati. Berhati-hati berlari adalah hal yang sulit ketika saya berambisi untuk mampu berlari dengan performa baik sedang di sisi lain tubuh saya perlu menjalankan proses alami: penyembuhan. Tidak jarang saya over training sehingga kaki dan tubuh tambah sakit.
Cedera kaki saya sembuh dalam waktu kurang lebih 6 minggu. Minggu-minggu terakhir ini saya baru bisa merasakan berlari dengan stamina yang bisa diajak berlatih meningkatkan performa berlari. yay! Saya menikmati berlari. Lari untuk dinikmati dulu saja. Saya belum membuat target-target tertentu. 🙂
Berikut ini adalah running log yang saya buat dengan aplikasi Nike Running+ di iPhone 5s saya:
Nah, kalau berikut ini lari terakhir saya tadi pagi:
Wow sdh 10 km. Bisa ikut marathon.
Keren…. #AyoBerlari
wah, pernah diseruduk sapi segala tho, Mas, semoga sekarang bisa menjaga kebiasaan olaharaga yang murah meriah menyehatkan ini ya, Mas.
keren juga mas, jadi tahu rute yang dilalui.
Saya malah udah lama banget ga lari. Dulu terakhir waktu kuliah rutin. Sekarang kok malesnya minta ampun.
Kayaknya temen-temen yang masih rajin lari biasanya gabung sama komunitas jadi ada temen yang ngajakin kalau lagi males.
semangat latihannya
Assalamu’alaikum
mas mau nanya. Caranya share gambar review running kita kayak mas yg dibawah sendiri itu gimana caranya?
wa alaikum salam wr wb
itu hanya bisa di nikeplus yang dipasang di iPhone, kalau di Android belum bisa 🙂
Ping balik: Jogging dan Nike Running+ | Menuliskan Sebelum Terlupakan
sudah hampir sebulan ini nggak bisa lari karena dilarang oleh tukang pijet akibat kejatuhan motor yang mengakibatkan cedera otot.. kemarin nyoba jalan kaki 2 km, rasanya kaki pengen melangkah lebih cepat tapi kalo inget pesen agar sembuh dulu alhamdulillah bisa nahan.. padahal sebulan lalu baru mulai ketemu tempo enak untuk lari.. yaaaa namanya juga rejeki, disuruh istirahat.. wkwkwkwk.. pengen segera sembuh dan ngejar target yang dulu..