Kemarin pagi, begitu saya bangun tidur, akan mengambil air wudlu sebelum subuh, saya mendapati rintik-rintik yang tidak biasa. Bukan rintik hujan tapi rintik debu. Ternyata abu dari erupsi Gunung Kelud sampai juga ke desa dimana saya tinggal. Padahal jarak gunung Kelud ke desa saya lebih dari 200 km. Gunung Kelud memang mengalami erupsi pada malam hari, Kamis, 13 Februari 2014 sekitar pukul 23:00 WIB.
Hujan abu nampak melebat pada sekitar pukul enam sampai pukul delapan. Jalan-jalan nampak berubah memutih, atap-atap rumah, daun-daun pohon pun begitu. Sampai banyak ranting dan dahan yang patah karena tidak kuat menahan abu yang menumpuk di dedaunan.
Membaca-baca berita online sambilan mendengarkan berita di televisi, hujan abu ini saya ketahui merata di hampir seluruh penjuru pulai Jawa. Hujan abu yang sampai memperpendek jarak pandang di beberapa wilayah ini bahkan sampai membuat beberapa bandara ditutup.
Saya pun kemarin memilih tetap di rumah saja. Abu vulkanik seperti ini saya pikir tidak cukup aman bagi kesehatan. Foto di bawah ini merupakan masjid di lingkungan dimana saya tinggal. Saya potret menjelang waktu shalat Jum’at
Sampai pagi ini hujan abu sudah reda, sudah berhenti. Yang masih menjadi masalah adalah bagaimana membersihkan debu-debu vulkanik dari lingkungan sekitar rumah, jalan-jalan dan tempat-tempat publik lainnya. Ini saya pikir menjadi tugas baru bagi masyarakat. Tugas yang tidak mudah dan sangat memakan waktu, kecuali bila segera turun hujan dengan curahan yang pas. 🙂
Semoga
Semoga saja segera turun hujan mas.. kalo engga ya disiram
Dahsyat ya…
kemaren kerja bakti sekompleks bersihin abu yg tuebel n berraaatzzzzz
lumayan. piufh
Katanya abu vulkanik itu pupuk paling bermutu dan tentu saja gratis…
Semoga ada solusi ya Mas buat bersihin abu vulkanik tersebut. Dan semoga bencana ini tak berkelanjutan.
Cara bersihinnya pun katanya diusahakan jangan pake air dulu ya? Semoga Kelud tidak erupsi lagi
Hal yang sama juga ternyata di Kota Semarang mas, walaupun tidak separah dari gambar di atas.
This is both street smart and inllgtieent.
Sepertinya perlu kerja bakti ya untuk membersihkan debu vulkanik itu..
Barusan aku denger di NET malah ga boleh disiram langsung mas. Apalagi yang di atap. Mending di keruk kemudian dikumpulkan di satu tempat lalu dimasukkan ke karung
tinggal besih2nya ya sekarang
sekarang abunya udah dibersihin belum? smoga kelud ga erupsi lagi ya..aamiin.. 🙂
gimana sekarang, udah bersih kan ? 🙂