Abu Gunung Kelud

photo 3

photo 2

Kemarin pagi, begitu saya bangun tidur, akan mengambil air wudlu sebelum subuh, saya mendapati rintik-rintik yang tidak biasa. Bukan rintik hujan tapi rintik debu. Ternyata abu dari erupsi Gunung Kelud sampai juga ke desa dimana saya tinggal. Padahal jarak gunung Kelud ke desa saya lebih dari  200 km. Gunung Kelud memang mengalami erupsi pada malam hari, Kamis, 13 Februari 2014 sekitar pukul 23:00 WIB.

Hujan abu nampak melebat pada sekitar pukul enam sampai pukul delapan. Jalan-jalan nampak berubah memutih, atap-atap rumah, daun-daun pohon pun begitu. Sampai banyak ranting dan dahan yang patah karena tidak kuat menahan abu yang menumpuk di dedaunan.

Membaca-baca berita online sambilan mendengarkan berita di televisi,  hujan abu ini saya ketahui merata di hampir seluruh penjuru pulai Jawa. Hujan abu yang sampai memperpendek jarak pandang di beberapa wilayah ini bahkan sampai membuat  beberapa bandara ditutup. 

Saya pun kemarin memilih tetap di rumah saja. Abu vulkanik seperti ini saya pikir tidak cukup aman bagi kesehatan. Foto di bawah ini merupakan masjid di lingkungan dimana saya tinggal. Saya potret menjelang waktu shalat Jum’at

photo 1

Sampai pagi ini hujan abu sudah reda, sudah berhenti. Yang masih menjadi masalah adalah bagaimana membersihkan debu-debu vulkanik dari lingkungan sekitar rumah, jalan-jalan dan tempat-tempat publik lainnya. Ini saya pikir menjadi tugas baru bagi masyarakat. Tugas yang tidak mudah dan sangat memakan waktu, kecuali bila segera turun hujan dengan curahan yang pas. 🙂

Semoga

Iklan

13 komentar di “Abu Gunung Kelud

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s