Kebanggaan saya karena datang lebih pagi di pabrik dengan menempuh perjalanan angkutan umum seketika hilang. Penyebabnya adalah kunci ruangan saya. Kunci ruangan saya tertinggal di rumah. Sedangkan seorang rekan yang membawa kunci cadangan telah memberi kabar kalau hari ini tidak akan masuk. Jadi tidak ada pilihan lain kecuali saya harus pulang mengambil kunci ruang.
Saya pun segera mengambil kendaraan di pabrik untuk saya kendarai pulang mengambil kunci. hehe Ini sebenarnya yang menghilangkan kebanggaan. Karena berarti saya tidak jadi ngirit asap knalpot. Karena kelupaan saya ini saya memboroskan bensin dan terpaksa membuang-buang asap mengotori lingkungan.
Untuk mengingatkan saya sendiri, kelupaan kunci pagi ini merupakan yang ketiga kalau tidak lebih pada dua pekan terakhir. Untuk kemudian saya melakukan hal yang sama yaitu mengambil kunci. Kebanggaan-kebanggaan yang hilang.
Saya mengakui saya memang orang yang pelupa. Dan saya rasa akhir-akhir ini menjadi lebih pelupa. Padahal pada masa anak-anak, saya telah pernah mengalami trauma karena keteledoran sehingga kelupaan sesuatu yang sangat penting yang sangat mempengaruhi hidup saja. Toh begitu trauma tidak serta membuat saya jera sehingga tidak lagi pelupa. hehe
mudah-mudahan kedepanna gak pelupa lagi ya 🙂
wahhh, hati2 lo. otak mesti sering dilatih biar gak cepat lupa. tapi menulis di blog udah merupakan sarana pelatihan yg bagus kok 🙂
kelupaan itu lumrah.. apalagi buat saya yang memang pelupa
aku juga pelupa… makanya selalu bawa buku catatan kecil buat nyatet hal-hal yang perlu aku ingat
Padahal masih muda ya?
Saya juga akhir2 ini makin pelupa mas.
Padahal masih muda gini tapi udah suka pelupa.
Gawat ya, hahha…. 😆
Biasanya orang yang semakin sibuk dan semakin banyak pemikiran akan semakin mudah lupanya, Mas. Contohnya bos-bos itu, makanya perlu sektretaris untuk mengingatkan..