Beberapa waktu yang lalu, sudah agak lama, saya membaca kabar tentang sistem operasi yang sedang dikembangkan oleh Google. Sistem Operasi itu adalah Google Chrome OS. Saat itu saya kalau tidak salah beberapa waktu setelah Google mengeluarkan Google Chrome Web Browser. Web Browser yang saat ini telah menjadi sangat sukses dan digunakan sangat banyak orang pengguna internet.
Terkait Google Chrome OS sendiri saat itu saya tidak begitu memperhatikan, apalagi mengikuti perkembangannya. Dari apa yang saya baca saat itu, apa yang saya ingat apa yang membuat Google Chrome berbeda dengan Operating System seperti Linux, Mac OS, Windows, BSD, Unix, dan lain-lain, adalah konsep cloud yang diusungnya. Google Chrome OS hanya menawarkan fungsi kernel, dan terpenting adalah web browser (Google Chrome browser). Semua aplikasi dikehendaki merupakan web based, termasuk konsep cloud storage, dan tentu saja kemudian akan dikembangkan everything on the cloud. hehe
Apa yang menarik dari OS seperti ini? Jawab saya sendiri tentu tidak terlalu menarik. Saya langsung membayangkan ketersediaan koneksi internet di lingkungan dimana saya tinggal saat ini dan koneksi di Indonesia pada umumnya. Koneksi yang ya begitulah.
Nah, beberapa waktu yang lalu ketika saya menghadiri Google Day di Balai Kartini – Jakarta adalah kali pertama saya mencicipi Google Chromebook yang tentu saja ber Google Chrome OS.
Saya lupa apa persisnya tipe Chromebook yang saya coba. Yang jelas sangat ingat logo Samsung di Chromebook itu.
Pertama kali mencoba tentu saja hal-hal fisik yang saya rasakan, yaitu apa yang ada langsung di hadapan saya. Mulai dari layar Chromebook, touchpad yang lega sampai keyboard yang menurut saya nyaman. Kemudian saya mencoba-coba menggunakan web browser. Untuk membuka Facebook dan Google+, hehehe. Youtube, Chromebook memutar video di youtube dengan lancar. Ya iyalah secara koneksi internet saat itu pasti sudah disiapkan sehandal-handalnya oleh Google di ajang yang digunakan untuk memamerkan dirinya. 😀 Dan beberapa web apps yang lain saya coba.
Sudah. Sebegitu saja. Saya segera meninggalkan booth Google Chromebook untuk berpindah mencoba hal-hal lain di sana, hehehe.
Google Chromebook kembali saya dengar heboh ketika beberapa waktu lalu meluncurkan produk baru buatan Samsung, yaitu Samsung Chromebook. Webnya di sini. Saking hebohnya saat itu muncul banyak sekali pujian orang akan Samsung Chromebook ini. Meski saya sendiri tidak selalu mengerti arti puja puji ini.
Kehebohan Samsung Google Chromebook yang belum mereda, kemarin saya membaca kehadiran Acer C7 Chromebook yang sudah bisa dibeli melalui Google Play. Pikir saya ini apa-apaan. Google melempar produk Chromebooknya pada saat berbarengan dengan heboh Windows 8. Baiklah kalau Google memang bermaksud menghadang Micosoft. hehe
Foto diambil dari sini.
Harga US $ 249 yang ditempelkan pada Chromebook ini bahkan membuat saya kepengen. Meski saya tidak tahu pasti akan saya pakai untuk apa bila mempunyai gadget ini. Ya kalau memenuhi nafsu ngoprek sih, pasti. 😀
Cukup tau saja lah dulu. Klo pengin memiliki kayanya belum terpikiran karena semakin hari teknologi semakin keren2.
saya juga cukup tahu dulu deh.. kalo untuk punya sepertinya belum terlalu ingin
Pertama kali mencoba tentu saja hal-hal fisik yang saya rasakan, yaitu apa yang ada langsung di hadapan saya. Mulai dari layar Chromebook, touchpad yang lega sampai keyboard yang menurut saya nyaman. Kemudian saya mencoba-coba menggunakan web browser. Untuk membuka Facebook dan Google , hehehe. Youtube, Chromebook memutar video di youtube dengan lancar. Ya iyalah secara koneksi internet saat itu pasti sudah disiapkan sehandal-handalnya oleh Google di ajang yang digunakan untuk memamerkan dirinya. Dan beberapa web apps yang lain saya coba.