Dini hari tadi, twitter mengejutkan saya dengan berita meninggalnya Stephen R Covey. Stephen Covey adalah penulis dari buku laris The 7 Habits of Highly Effective People (diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif) dan beberapa buku lain yang terjual jutaan salinan.
Penyebab meninggalnya Dr Covey, setelah sore ini googling sana sini, ternyata disebabkan oleh kecelakaan sepeda. Dr Covey terjatuh pada bulan April ketika bersepeda menuruni bukit di Provo, Utah, sekitar 45 mil dari Salt Lake. Dr Covey dirawat di rumah sakit selama 2 bulan sampai akhirnya jiwanya tidak tertolong.
Saya sendiri tahu Stephen R Covey pada sekitar tahun 1999 ketika oleh seorang teman, Sri Lestari Yuniarti, diperkenalkan dengan dua buah buku yang ditulis oleh Covey. Kedua Buku itu adalah The 7 Habits of Highly Effective People dan Principle Centered Leadership.
Kedua buku itu bukanlah buku yang mudah dibaca oleh usia saya pada saat itu. Terlalu berat. Namun entah kenapa saya sangat tertarik dengan sudut pandang, barangkali paradigma, yang ditawarkan Covey untuk melihat permasalahan-permasalahan umum yang dihadapi manusia sehari-hari. Pemahaman yang belum pernah saya dapatkan dari bacaan manapun dan sekaligus sangat menggugah adalah tentang sifat/kebiasaan reaktif yang menjadi penyakit hampir semua orang. Pemahaman ini akhirnya menjadi dasar untuk memahami kebiasaan pertama dari 7 kebiasaan manusia yang ditawarkan Covey, yaitu: On Becoming Proactive. Menjadi Proaktif.
Hihi, ternyata saya masih ingat. Sekaligus untuk mengingatkan kembali, selanjutnya adalah: begin with the end on mind (2), first think first (3), think win win (4), seek first to understand and then to be understood (5), synergize (6) and sharpen the saw (7) Selengkapnya silakan baca sendiri.
Selain dua buku terlaris itu, saya kemudian membaca buku-buku Covey yang lain, diantaranya adalah Living The 7Habbits, The 7 Habis of Highly Effective Teen (ya saat itu saya memang masih remaja). Buku Dr Covey yang terakhir kali saya beli dan sampai sekarang belum kunjung selesai saya baca adalah The 8th Habits. Belum selesai membaca selain karena merupakan bacaan yang berat dan memberatkan. Memberatkan karena setelah membaca terasa ada beban moral untuk mengevaluasi kepribadian saya sendiri, juga karena waktu membaca yang semakin terbatas. (baca: malas)
Pernah meng-klik halaman kata mantra di blog ini? Sejatinya ini bukan kata mantra yang saya buat sendiri, melainkan wangsit yang saya dapatkan melewati Dr Covey, hihi. Apa yang anda inginkan pada ulang tahun anda yang ke-80 pada video di atas merupakan visualisasi yang sangat bagus yang dibuat oleh Dr Covey dan timnya, mengenai bagaimana suatu kehidupan bermakna yang benar-benar kita inginkan.
Dr Covey sendiri bahkan tidak akan pernah merayakan ulang tahunnya yang ke-80. Ia telah meninggal pada usia yang ke-79. Inspirasinya saja yang tidak akan pernah mati lintas generasi. Semoga saya dan Anda cukup beruntung untuk kelak merayakan ulang tahun ke-80, ke-81, ke-82 dan seterusnya.
PS:
Saya mulai menulis posting ini kemarin yang dengan alasan ini itu yang tidak perlu saya sebutkan sampai akhirnya bisa terselesaikan pagi ini, hehe. Selamat Pagi . Mari jadikan hari ini lebih baik. 🙂
Hiks… turut berduka cita.
Saya baru mengenalnya tahun 2000 ketika mengikuti salah satu pelatihan. Ketika membeli bukunya, astaga, sulit sekali membacanya. Bahkan yg 8 habits malah tak terbaca pada akhirnya.
Tapi rumusannya sungguh bagus untuk pedoman menjadi manusia yang efektif. Kalau kita mengikuti seminarnya, benar-benar terasa deh manfaatnya, karena kita juga dilatih mengaplikasikannya dengan beberapa study kasus.
Dunia sangat kehilangan Dr. Covey.
Salam
namanya sudah sangat mendunia, walaupun tdk begitu mengenal tapi karyanya telah menjadi sebuah fenemona tersendiri di dunia ini 🙂
Turut berduka cita
Saya salah satu penggemar buku beliau 😀
saya juga kehilangan mas… ini salah satu inspirator saya… semoga apa yang ditinggalkannya dapat mejadi berguna buat yang masih hidup…
wah ketinggaan berita nehh saya, dlu pernah baca beberapa buku nya, turut berduka