Soto pak Soleh masih seenak dulu :), sarapan yuk! twitter.com/nukman/status/…
— Nukman Luthfie (@nukman) April 14, 2012
Saya menduga cara kita menilai enak dan tidaknya suatu makanan atau suatu tempat makan adalah ketika pertama kali kita mencoba suatu makanan atau suatu makanan di tempat makan tertentu. Dengan kata lain, enak dan tidak enak adalah sebuah kesan pertama. 😀 Yang benar saja. Karena kita tidak akan atau enggan kembali ke tempat makan yang sama bila kesan pertama yang kita dapatkan sudah tidak sesuai selera.
Apa yang di tweet pakdhe Nukman di atas sebenarnya hal yang sering kita dengar. Saya sendiri jarang mendengar ada komentar tentang rumah makan kesukaan begini, “Soto pak Soleh sekarang lebih enak dari dulu”. Kesan ‘enak to the max‘ ada pada kesan pertama. Kalau komentar begini, “Soto pak Anu sekarang sudah tidak seenak dulu” sih sering saya dengar. Rupanya menjaga kualitas (cita rasa) juga merupakan masalah umum dimana-mana. 🙂
Selamat hari Senin. Sudah sarapankah hari ini?
Saya di rumah saja Pak, sudah bisa mendapat sesuap nasi saja sudah bersyukur :).
yes, menjaga kualitas cita rasa itu bukan perkara mudah…
Itulah efek kaluau layanan dan rasa dari produk yang kita jual sangat memuaskan pelanggan. Ada iklan gratis yang bisa di share kepada khalayak 😆
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
Saya lagi ngunyah pepaya
salam penikmat soto nusantara
ada juga kok menurut saya, lokasi makan yng kurang menjaga kualitas, jadinya saya sekarang jarang sarapan disana 😀