Beberapa waktu yang lalu saya diminta untuk mengajari guru-guru bahasa di suatu SMA tentang audio editing. Sebelum saya menyanggupi kapan bisa mengajari saya memikirkan bagaimana cara yang enak dan mudah untuk belajar audio editing bagi orang-orang yang belum punya cukup pengetahuan teknis tentang perekaman dan penyuntingan suara.
Sebenarnya apa yang ingin mereka capai setelah pelatihan audio editing adalah agar mereka bisa membuat sendiri suatu materi pembelajaran, yaitu menyimak atau listening untuk bahasa Inggris. Materi menyimak/listening itu rencananya akan dibuat dari mencuplik-cuplik dari kaset/cd materi yang sudah ada, merekam dialog mereka sendiri, atau menggabungkan recording yang sudah ada dengan dialog yang mereka rekam sendiri.
Apa yang perlu saya pikirkan pertama kali adalah software audio editing apa yang akan saya gunakan. Untuk mencukupi kebutuhan ini diperlukan software dengan kemampuan multitrack editing. Paling tidak basic multitrack editing. Dan software itu harus cukup mudah dan instuitif digunakan. Dan yang paling penting gratis. Biasanya jarang ada sekolah yang mau keluar duit untuk membeli software. π Maka pilihan saya adalah Audacity, yang gratis diunduh di sini. Kali ini tidak perlu membayangkan canggihnya Adobe Sound booth, Audio Protool atau Adobe Audition.
Nah, sekarang saya selesai mengunduh dan memasang Audacity di komputer Windows 7. Beberapa saat mencoba-coba software ini ternyata saya sudah bisa menyunting suatu dialog seperti di:
Kini saatnya memikirkan untuk membuat tutorial yang mudah diikuti, memikirkan cara singkat menjelaskan riple edit, trim, audio track, signal to noice ratio, sampling rate, bit rate, interval, amplitudo, audio format, conversion, dan sejenisnya. Rasanya perlu beberapa hari untuk mencari analogi agar istilah-istilah alien itu mudah dimengerti bagi para guru bahasa SMA. π
pastinya guru guru SMA tsb senang dong ya belajar teknis tentang perekaman dan penyuntingan suara yg telah dipersiapkan dengan bahasa yang mudah dimengerti
Tidak penting istilah-istilah yang asing di dengar yang penting tujuannya tercapai yaitu mereka paham. kalau pesertanya guru bahasa jawa ya analoginya juga pakai bahasa jawa :)…
Audacity memang yang paling populer saat ini, tapi kalau kita menggunakan Linux ada banyak lain lagi, seperti Jokosher yang agak lengkap atau Fillmore yang super sederhana ;).
kebanyakan laptop para guru itu memakai windows 7. saya sempat mempertimbangkan nero wave editor. tapi wave editor yang saya coba susah untuk multi track editing. kepraktisan yang saya pikir dari wave editor adalah integrasi yang bagus dengan burning app nya
jadi kalau pakai audacity, nanti burning ke cd nya ya tetep pakai nero, hehe
cool edit juga mudah mas, di radio tempat saya kerja menggunakan cool edit soalnya π
cool edit sih termasuk cukup rumit. cool edit setelah dibeli oleh Adobe sekarang ganti nama menjadi Adobe Audition π
ada cara mudah lagi ya…
asyik bisa ngirim rekaman lagi…
aq kalo ngedit audio pake cool edit.. agak susah sih buat ngerti dalam waktu sehari…
Hm… belum begitu bisa audio editing, palingan yang saya bisa cuma baru sekedar nambahin volume, mengurangi durasi, dan kompresi… hehe… π
belum pernah menggunakan ini
pernah sekali belajar audacity, dan sekarang malah lupa semua karena ndak kepake. Yang sering saya malah make Sony vegas untuk ngedit video hasil rekaman sendiri
Mantap. perlu dicoba nih.
Terimakasih telah berbagi kawan. π
selamat bikin tutorial mas.. dhe gk begitu mudeng soalnya, jadi cukup kasih semangat saja π
Comment deleted at the request of ACTA.
Ane pernah mengedit suara ke suara efek chipmunk pake audacity kang!
Pilih efek “pitch”
lalu ubah presentase ke angka 114.555
hasilnya jd chipmunk.
π