Akurasi, Korban Berita Cepat Saji

Meninggalnya mbah Maridjan, Juru Kunci Gunung Merapi telah menjadi simpang siur sejak dini hari sampai saat sekarang saya mengetik posting ini. Mulanya beredar kabar kalau mbah Maridjan meninggal bersama belasan orang lainnya di dalam rumah mbah Maridjan yang terbakar awan panas. Tidak lama berselang disusul kabar mbah Maridjan dtemukan dalam kondisi lemas tetapi masih hidup oleh tim evakuasi. Dan pagi ini santer beredar mbah Maridjan ditemukan meninggal dengan posisi bersujud di ruang dapur, ada versi di dalam kamar mandi. Berita dari sumber yang berbeda melaporkan mbah Maridjan meninggal dalam perjalanan ke RS Sarjito – Yogyakarta.

Kesimpangsiuran berita yang lain yang membuat orang awam seperti saya kebingungan tujuh keliling adalah mengenai jumlah korban meninggal dan hilang pada bencana Tsunami yang terjadi di Mentawai – Sumatra Barat. Dalam waktu hampir bersamaan beberapa media berita online telah melansir jumlah korban yang sangat berbeda.

Sekarang ini tiap – tiap media berita, terlebih media online, media televisi dan media radio, seolah berlomba untuk adu cepat dalam mempublikasikan hasil liputanya dan menomor sekiankan akurasi berita. Saat ini saya mulai merasakan efek samping dari mengkonsumsi berita cepat saji. Media 2.0 . Web 2.0 Yah OK -lah kalau begitu.

Paling tidak di era dimana mendapatkan dan menyebarkan lagi berita bisa dilakukan dengan mudah dan seketika, saya harus lebih berhati – hati dalam menerima kebenaran suatu kabar dan tidak tergesa – gesa untuk menyebarkan kembali suatu berita sebelum benar – benar verified.

12 komentar di “Akurasi, Korban Berita Cepat Saji

  1. Lho, Mas berita yang saya dapat di headline Yahoo kok maninggal dalam keadaan sujud n sholat, trus ada lagi bilang di kamar mandi…

    Wah….media2 sekarang ini kurang akurat yah beritanya, he he he
    atau cepet2an meluncurkan berita?

  2. maafkan saya termasuk ketinggalan berita, soalnya akhir-akhir ini mulai jarang sekali nonton berita..
    Namun dalam permasalahan bencana, mestinya ada sumber satuan koordinasi pos informasi pemberitaan yang terpadu agar beritanya tidak simpang siur…

  3. “TURUT BERDUKA CITA ATAS MENINGGALNYA SAUDARA ERSAD ANDI HARTANTO (BAGONG), SEMOGA DITERIMA DI SISINYA DAN DI AMPUNI SEGALA DOSANYA, AMIIIN.”

Tinggalkan Balasan ke jarwadi Batalkan balasan