Jatuh Dalam 5 Perkara Dosa

… Menurut guruku, ada kemungkinan orang berilmu seperti kakek jatuh ke dalam 5 macam dosa. Dosa pertama ialah pada kemanusiaan. Kita diciptakan Tuhan sebagai manusia. Bukankah manusia itu sebaik – baik ciptaan-Nya? Mengapa kita ingin berjalan diatas air seperti katak dan menghilang seperti jin? Dosa kedua adalah pada diri sendiri. Kita berbuat riya karena ingin dilihat orang. Pamer menyebabkan kita bergantung kepada orang, kalau tidak ada orang kita akan berhenti berbuat. Perbuatan baik hilang maknanya karena ingin dilihat orang. Dosa ketiga ialah kepada masyarakat. Kita akan takabur. Karena berusaha besar sendiri dalam masyarakat kita. Kita seolah – olah merasa kita tidak membutuhkan orang lain dalam semua hal, kita merasa di atas. Dosa ke empat ialah pada alam. Tuhan sudah membuat ketetapan bahwa besi akan membara dan panas, tetapi mengapa kita ubah besi itu jadi dingin? Dosa kelima, dosa terbesar yang tidak akan dimaafkan Tuhan, ialah menganggap diri sendiri sebagai yang berkuasa. …

***

di-write paste dari halaman 12 buku berjudul “Hampir Sebuah Subversi”, karangan Kuntowijoyo.

Sebuah buku yang dulu saya pinjam dari Mahmud Setyabudi pada kira – kira tahun 2002, tapi karena saya bukan orang bodoh, maka 8 tahun kemudian belum saya kembalikan.

Sangatlah menghibur membaca halaman demi halaman pada buku ini. Saya senyum senyum lebar seorangan dengan gaya sentilan pakdhe Kuntowijoyo. Benar – benar racikan yang tepat dengan teh panas dan paracetamol yang secara bergotong – royong guyup rukun membantu meredakan demam yang hari ini menjadi derita saya karena radang tenggorokan yang menikam.

Dan foto berikut ini (apa hubunganya) melengkapi ketawa – ketiwi saya siang ini. Sumpah mati saya tidak pernah berjudi nomer togel. Melainkan sebuah kertas yang terselip oleh seorang teman yang pada masa itu meminjam buku ini. Saya meletakan sebagai bagian posting sekaligus memberi ruang bagi artefak 2002 agar menjadi mudah diingat sebagai bagian sejarah.