Lagi – lagi wacana untuk penyensoran internet dilontarkan. Terutama penyensoran ini ditujukan untuk konten – konten porno di internet. Kemunculan kembali wacana untuk menyensor informasi pornografi di Internet setelah selama beberapa tahun tenggelam saya ketahui beberapa hari yang lalu ketika mendapatkan invitasi melalui facebook untuk bergabung dalam suatu group yang dinamai 1 JUTA FACEBOOKER DORONG BUNG TIFATUL UNTUK BLOKIR SITUS PORNO !!!!. Saya pikir pendiri group menaruh harapan besar kepada Menkominfo yang baru, Tifatul Sembiring, yang ia nilai membunyai kecakapan karakter dan peduli dengan keberadaan moral bangsa.

Saya TIDAK SETUJU dan saya TIDAK akan bergabung dengan group itu.

Saya tidak suka dengan pornografi tetapi saya juga tidak suka menggunakan jalan pintas pemberangusan semacam ini. Selain secara teknis penyensoran membutuhkan sumber daya yang teramat besar (sumber daya komputasi, sumber daya manusia, dll), penyensoran, berdasarkan yang sudah sudah, beberapa tahun yang lalu, isu akan sensor konten internet malah berdampak pada promosi akan pornografi internet itu sendiri.Saya teringat dengan teman saya yang tidak tahu apa apa sebelumnya, malah sangat penasaran dengan konten porno dan membujuk saya untuk ke warnet menunjukan  seperti apa itu pornografi. Saat itu demam situs porno tidak hanya terjadi pada teman saya itu, melainkan menjadi sebuah  trend.Data tentang pesatnya peningkatan akses situs porno dari Indonesia pada saat itu bisa kita cek data nya menggunakan google trend.

Bila memang benar Sistem penyensoran itu di buat, menurut saya tidak akan mempunyai dampak pengurangan akses  secara significant, terlepas dari berapa jumlah anggaran yang dikeluarkan. Malah – malah saya khawatir sistem sensor itu di salah gunakan menjadi alat kekuasaan untuk memberangus suara demokrasi yang saat ini mulai merangkak. Kita mungkin masih ingat betapa suara masyarakat Internet Indonesia atas kasus ibu Prita dan yang baru baru ini adalah dukungan terhadap KPK. Silahkan dibayangkan bila sistem sensor itu digunakan untuk memandulkan kebebasan berpendapat dan menghasilkan konten konten di internet seperti blog, forum, mailing list yang menurut saya terlihat semakin berkualitas akhir akhir ini.

Kemudian apakah kita akan tinggal diam dan membiarkan anak bangsa kita teracuni dengan konten konten porno. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meredam dampak dari pornografi di internet tanpa menggunakan otot pemberangusan. Kalau menghilangkan sama sekali dari muka bumi saya kira kok mustahil. Menurut saya, saya lebih setuju dengan pendapat pakar TI berikut (bukan Roy Suryo tentunya)

http://rahard.wordpress.com/2008/03/24/rencana-sensor-internet-indonesia/