Sudah biasa sekali apabila di musim penghujan seperti sekarang, jalan dari gubug kediaman saya ke jalan aspal –jalan raya– becek dan tergenang air berlumpur. Sepatu yang saya pakai pasti merasa terkorbankan demi kenyamanan telapak kaki. Korban kedua tentu adalah penampilan saya. Orang – orang dan teman teman pasti bisa memaafkan apabila terpaksa saya temui dengan style yang natural (baca : serba basah, becek dan sedikit lumpur tersisa) Tapi percayalah semua yang menempel disepatu atau mungkin sedikit dicelana bukanlah limbah non organik berbahaya.
Spesial untuk Musim ini, ceritanya sudah berbeda. Sepanjang jalan dari Gubug *Bahagia* saya, ke jalan raya sudah bercor blok rapi. Pemerintah desa telah membangun khusus untuk saya , mungkin dengan proyek yang dibiayai oleh PPK -Program Pengembangan Kecamatan- atau PNPM Mandiri -Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat- Mandiri seperti yang diiklankan di TV. Sekarang saatnya saya sey gut bai untuk becek dan lumpur yang pernah menjadi sahabat setia sehidup semati sepatu saya.
Sekarang saatnya kaki dan diri ini melangkah menapaki jalan menuju masa depan yang lebih baik. SEMANGAT PAGI. duuuuniaaaaaa

ahahaha…
saya sudah menduga ini wonosari karena di tempat bude saya di karangmojo juga jalannya seperti itu 😀
salam kenal ya…
wah semoga program2 pemerintah lainnya bermanfaat 🙂
Lebih nyaman kelihatannya. Kapan aku diundang ke sana? Saya paling senang kalau ada tenda di atas gunung.
weee. semoga jalan menuju kehidupan masa depan anda lebih bagus dan lebih indah daripada jalan itu ya!!!! amin
(jalan kehidupan masa depan saya belum jelas, mohon doanya 🙂 )