![]() |
Pada acara Lucid Release Party yang diadakan oleh komunitas Ubuntu loco Yogyakarta di Fakultas Kesehatan UGM pada hari Sabtu, 15 Mei 2010 yang lalu, pada hampir semua sesi, pembicara tidak jarang menyebut bahwa software Open Source itu bisa jadi Alternatif. Pendek kata mereka menyebut Open Source Software sebagai Software alternatif dari software proprietary yang mahal.
Mendengar kata Software alternatif serta merta ingatan saya mengaitkan dengan Pengobatan Alternatif yang memang menjamur di Indonesia. Alasannya hampir sama. Masalah biaya yang jauh lebih terjangkau. Dengan kualitas dan kemungkinan keberhasilan untung – untungan.
Padahal kan tidak selalu demikian. Ada banyak di maya pada ini Software Open source yang jauh lebih cespleng bin mujarab dibanding dengan Proproetary 😀
