GPRS pun ngga tahan cuaca buruk, **pusing

Hujan lagi hujan lagi. Kalau cuaca sedang bermurah hujan seperti sekarang ini menjadi pilihan adalah berdiam dan menikmati waktu dan mengatur semua aktifitas dari rumah. Selain kopi atau teh panas, internet adalah sajian penghubung ke dunia luar dan kehangatan pertemanan dengan sahabat sahabat atau untuk mengapdate diri akan informasi dan urusan pekerjaan.

Sudah lekat dengan keberuntungan saya, permasalahan koneksi internet dari rumah berpenghubung gprs, tidak stabil bahkan. Saya bukan bermaksud hati menyalahkan operator dimana saya berlangganan melainkan, ya, karena rumah saya yang terbentang jarak dengan BTS terdekat dan kontur daerah yang berlembah bukit sehingga menghalangi selayangan mata memandang ke tower ajaib penghubung ke dunia maya tersebut. Konon katanya frekuensi ekstra tinggi yang dipakai operator seluler taat dengan hukum hukum los –line of sight, — sejauh layang pandang mata, lurus, tidak mau terhalang dan tidak mau meniti lika liku jalanan. Lebih lebih lagi , karena tinggal saya diperbatasan dengan beberapa daerah pelayanan, ponsel modem saya sering kali kebingunan untuk ke sel bts mana harus mengkoneksikan diri secara efektif.

Menjengkelkanya pula apabila cuaca lagi memburuk (baca : hujan, bermendung dan berangin) turut memperburuk kualitas penerimaan signal seluler dan acces internet.

Kalau sudah seperti ini yang menjadi pilihan pertama adalah sabar dan qanaah dan sesekali memindahkan posisi ponsel modem saaya ketempat bersinyal lebih mendingan. Kemudian urusan download pastinya ditempatkan diurutan prioritas yang lebih rendah ketimbang e mailing dan chating dan social net. Kapan untuk urusan kerjaanya ya? **sedang dipikir pikir**

Iklan