Kebanyakan pengelola blog akan sepakat bahwa meningkatkan traffic blog pribadi itu sulit. Apalagi meningkatkan traffic personal blog secara jangka panjang. Kemungkinan mereka akan mengatakannya jauh lebih sulit.

Bila pemilik blog pribadi tersebut adalah seorang artis, tokoh, atau seorang publik figur bisa jadi apapun yang mereka post di blog akan menjadi daya tarik. Permasalahannya, pemilik dan pengelola blog pribadi tersebut adalah orang kebanyakan, orang-orang seperti saya, anda, dan kita semua.

Saya sendiri termasuk salah satu dari, saya rasa, tidak banyak blogger yang mempertahankan sebuah blog pribadi. Blog ini adalah salah, satu dari banyak blog yang saya kelola, yang merupakan sebuah blog pribadi atau personal blog. Ada banyak alasan pribadi mengapa saya tetap mempertahankan blog pribadi ini.

Nah, kali ini saya akan membagikan pengalaman pribadi saya dalam mengelola dan berupaya meningkatkan traffic, jumlah kunjungan, dan jumlah pengunjung blog ini.

Mengenali Ketertarikan, Minat dan Hobi Pribadi

Seperti saya, setiap orang pasti mempunyai ketertarikan, minat, dan hobi masing – masing. Menemukannya saja saya rasa yang membutuhkan proses dan perjalanan panjang.

Saya mulanya menulis apa saja dari hal paling remeh temeh yang saya alami di blog pribadi ini. Semuanya berproses sampai saat ini kebanyakan post saya mengerucut kepada minat, ketertarikan, dan sejumlah hobi yang sedang saya lakoni.

Kini tulisan – tulisan saya di blog ini tidak jauh – jauh dari ketertarikan saya terhadap gadget, komputer, teknologi informasi, dan tentu saja perjalanan saya menekuni olah raga marathon.

Gadget enthusiast, tech savy, sekaligus marathon runner dalam diri seseorang saya yakin akan memberikan sudut pandang yang khas. Ini bisa dilihat dari tulisan – tulisan saya yang mengulas teknologi di dunia lari yang banyak menarik pengunjung dan menjadi referensi di komunitas dan grup – grup lari.

Aktif di Sosial Media

Sosial media adalah tempat terbaik untuk memperkenalkan diri dan blog pribadi kita kepada audien dan pembaca yang tepat. Sebaliknya mempunyai blog pribadi akan meningkatkan reputasi kita di jejaring dan grup – grup yang saya ikuti. Sebuah sinergi yang menarik juga.

Umumnya tulisan – tulisan blog saya yang membahas gadget, gear, dan dunia lari awalnya akan mendapatkan trafik dari social media, baru kemudian tulisan – tulisan tersebut akan ditemukan pengunjung secara organik melalui mesin pencarian seperti Google.

Penting diketahui membagikan tulisan – tulisan kita di sosial media, di facebook, di instagram, ataupun di grup instant messaging bisa menjadi berkah bisa pula menjadi laknat, bak pisau bermata dua.

Menjadi berkah bila kita melakukannya secara cerdas. Menjadi laknat bila kita membagikannya secara serampangan.

Bagaimana melakukannya secara cerdas? Kita bisa melakukan misalnya dengan membagikan blog post kita di jejaring yang relevan dan dengan timing yang tepat. Contohnya adalah saat saya membagikan review saya mengenai Jakarta Marathon di grup facebook Indo runners yang mempunyai member aktif yang amat banyak. Saya pun melakukannya dalam timing yang tepat, yaitu dua hari selagi event tersebut masih menjadi buah bibir para pelari komutas.

Contoh melakukannya secara ngawur adalah membagikan blogpost yang sama di grup gadget lover yang tidak ada relevansinya dengan penggiat lari marathon. Melakukan dengan timing yang tidak tepat misalnya membagikan review tentang Jakarta Marathon pada dua bulan setelah event tersebut berlalu.

Bermain di sosial media tidak melulu tentang timing dan placing, namun bagaimana juga kita membangun reputasi. Agar tulisan review dan opini kita didengar orang kita bisa membangun reputasi dengan aktif di grup grup tersebut dengan menjawab dan memberikan interaksi terhadap posting posting orang lain secara profesional.

Bila reputasi kita telah dikenal baik, berkah dari social media share bukan hanya jumlah visitor. Beberapa tulisan review saya bahkan dijadikan referensi oleh media – media online lain sehingga mereka dengan senang hati memberikan back link ke blog saya.

Story Telling dan Rich Content

 

Apa yang membuat blog pribadi berbeda dan asyik dibaca dibandingkan dengan artikel senada di media mainstream adalah sudut pandang subyektif kita. Tulis dengan gaya dan bahasa kita sendiri dengan story telling yang baik.

Perkaya story telling dengan sejumlah fakta dan data, kita bisa mendapatkan data – data tersebut dari sumber lain bila kita tidak sempat merekamnya. Agar lebih menarik kita pun bisa memperkaya tulisan – tulisan blog dengan foto – foto, video, infografik, dan lain – lain.

SEO (Search Engine Optimization) Writing

Mengapa seorang personal blogger membutuhkan SEO Writing? Karena ingin menjawab pertanyaan pada judul tulisan ini: Mungkinkah Meningkatkan Traffic Blog Pribadi Secara Berkesinambungan.

Di sosial media orang mungkin masih bisa menemukan posting saya dalam beberapa hari setelah di posting. Tetapi seorang pelari yang akan mengikuti sebuah event biasanya akan mencari review event tersebut pada tahun sebelumnya melalui mesin pencarian.

Saya seringkali di kontak oleh pelari pelari yang akan mengikuti suatu event beberapa bulan mendatang setelah mereka menemukan review review yang saya tulis tahun tahun sebelumnya.

Pengunjung organik dalam jangka panjang tidak menemukan artikel kita dari sosial media share, melainkan dari mesin pencarian. Itulah mengapa membuat tulisan – tulisan kita ramah dengan mesin pencarian menjadi sangat penting.

Tentu saja saya tidak perlu berpanjang lebar SEO Writing itu bagaimana karena sudah banyak yang menuliskannya dengan fasih.

Pesan praktis saya host blog pribadi kita di negara dimana masyarakatnya menjadi target audien Anda. Misalnya kita menulis berbahasa Indonesia dengan target audien Indonesia maka pilihlah Hosting Indonesia yang dikenal dengan kecepatan dan performa terbaik seperti Qwords. Karena baik pengunjung maupun mesin pencari tidak akan suka menunggu bila blog kita lemot hanya untuk membuka halaman muka.

Semoga tulisan saya kali ini dan semoga makin betah menulis dan mengelola blog pribadi. Semoga berkah.