Pacing adalah kunci. Kunci sukses sebuah lomba lari. Terutama dalam lomba lari jarak jauh. Tanpa pacing yang tepat seorang pelari akan kesulitan menuntaskan lomba dengan hasil terbaik. Karena strategi pacing yang tepat sangat menentukan performa berlari secara keseluruhan.

Tak mengherankan dalam sebuah lomba kita melihat pelari-pelari elit dan para pelari berpengalaman berlari dalam pace yang sangat konsisten. Mereka peduli betul menjaga running pace sekejap setelah bendera start dikibaskan sampai betul-betul berhasil menginjak garis finish.

Misalnya seorang pelari marathon berpengalaman. Bila menargetkan finish full marathon sub 3.30, kemungkinan ia akan berlari konsisten pada pace 5.00 menit/km. Atau akan berlari sedikit lebih lambat pada half pertama dan berlari dengan sub pace 5.00 menit/km pada half kedua. Bila ia mengambil strategi pacing negative split.

Mengatur pace berlari dengan baik bukanlah kemampuan yang bisa datang tiba-tiba. Bukan pula kemampuan yang dimiliki seorang pelari secara genetik. Pacing skill merupakan kemampuan yang bisa dipelajari dan dilatih. Pelari – pelari hobi, kasual dan hore seperti kita pun bisa belajar dan berlatih pacing. Sebagaimana kita belajar dan berlatih kecepatan dan daya tahan.

Ada beberapa cara dalam melatih pace berlari secara konsisten. Misalnya adalah dengan meminta bantuan teman kita yang sudah fasih mengatur irama dan pace lari. Kita meminta bantuannya sebagai pacer. Kita tinggal berlari seperti biasanya namun mengikuti kecepatan berlari pacer kita.

Kesulitan mendapatkan seorang pacer?

Jangan khawatir! Dengan bantuan sebuah sportwatch pun kita bisa berlatih pacing seperti halnya belajar dengan seorang pacer. Kebanyakan sportwatch saat ini mempunyai fitur pace keeping. Salah satu sportwatch entry level yang mempunyai fitur ini adalah Garmin FR 35. Oleh Garmin Fitur ini disebut Virtual Pacer.

Cara menggunakan fitur Virtual Pacer di Garmin FR 35 amat mudah. Kita tinggal memencet tombol: Run Outdoor => Options =>Run Mode => Virtual Pacer => Edit => masukan pace yang kita inginkan. Bila sudah maka widget utama Garmin akan menunjukkan di pace berapa kita akan berlari. Kemudian tekan Run seperti biasa.

Bila tombol Run sudah ditekan maka kita tinggal berlari seperti biasa. Bila menggunakan Pacer manusia kita tinggal mengikuti berlari di belakang atau di samping, dengan Virtual Pacer di Garmin kita tidak mengikuti siapapun. Garmin hanya akan mengingatkan bila kita berlari Over Pace, On Pace atau Behind Pace. Bila kita berlari terlalu cepat atau terlalu lambat, kita tinggal menyesuaikan sampai kita berlari di jalan yang benar, sampai On Pace.

Kemarin pagi saya berlari sepanjang 10 KM dipandu oleh fitur Virtual Pace. Mencoba berlari stabil dengan pace 6.15 menit/km ternyata tidak mudah. Sampai-sampai Garmin sering mengingatkan kalau saya berlari terlalu cepat dan terlalu lambat.

Visualisasi running long saya bisa dilihat di link ini: https://connect.garmin.com/modern/activity/2755076105/share/0?lang=en

Untuk berlatih pacing dengan fitur Virtual Pacer di Sportwatch, saya mempunyai beberapa tips:

1. Mulailah berlatih pacing dengan memilih pace lebih lambat dari race pace. Saya menyarankan mulai berlatih dengan pace easy run. Agar Anda bisa berkonsentrasi menjaga pace daripada menghamburkan tenaga.
2. Bila memilih rute di jalan raya, pilih jalan raya yang sepi, tidak banyak tikungan, lampu merah, atau tanjakan dan turunan. Lampu merah dan mobil yang melintas bisa memperlambat atau menghentikan lari Anda. Tanjakan dan turunan bisa mengubah pace secara tak tersadari.
3. Lakukan pace training ketika Anda tidak sedang terburu – buru. Sebelumnya sebaiknya jadwalkan dan siapkan waktu yang longgar untuk berlatih.

Demikian tulisan saya mengenai berlatih pacing dengan bantuan fitur Virtual Pacer di Sportwatch. Semoga memberi tambahan insight dan membantu kita berlari lebih baik.