
ASUS ZenPower Slim 6000
Bila ditanya Power Bank seperti apa yang saya inginkan, jawaban saya Power Bank itu seharusnya: mempunyai kapasitas yang besar agar bisa digunakan untuk charging handphone berkali-kali, bobot yang ringan agar mudah ditaruh di saku celana memudahkan dibawa kemana-mana, harus aman agar tidak menimbulkan panas, letupan dan kerusakan pada handphone.
Satu lagi, Power Bank idaman saya selain harus bisa mengisi ulang daya batere handphone secara cepat juga harus bisa diisi ulang secara cepat pula. Saya bosan dengan Power Bank yang perlu waktu semalam suntuk untuk mengisinya, keburu ayam jantan berkokok.
Sudah adakah sebuah Power Bank yang memenuhi kriteria impian saya itu? Power Bank dengan kapasitas yang besar sekaligus mempunyai bobot yang ringan. Ini kedengaran mustahil. Dan memang sampai saat ini teknologi batere Lithium Polymer belum sampai kepada taraf memangkas bobot tiap cell batere. Untuk kedua hal ini, antara kapasitas dan bobot, memang harus berkompromi, harus dicarikan titik temu yang pas. Harus diketemukan dimana sweet spot itu.
ASUS ZenPower Slim 6000 dirancang oleh ASUS dalam pusaran sweet spot itu. ASUS dalam hal ini mampu menempatkan kapasitas sebesar 6000 mAH dalam sebuah Power Bank yang hanya berbobot 170 gram dengan dimensi 110.9 mm X 67.6 mm X 14.82 mm. Sebuah dimensi yang menurut saya masih aman dikantongi dalam celana jean maupun disisipkan dalam saku sebuah jaket.
Mungkin akan timbul pertanyaan begini: Apakah kapasitas batere 6000 mAH itu cukup?
Dalam acara peluncuran Zenfone Max Pro M1 di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place beberapa waktu lalu untuk pertama kalinya saya mengandalkan ZenPower Slim 6000 ini. Saya menggunakannya untuk menopang smartphone saya, ASUS Zenfone 3 yang pada pagi hari sudah saya isi mencukupi.
Kenyataannya untuk penggunaan Zenfone 3 secara intensif untuk live tweet, untuk update Instagram dan Facebook, memotret, merekam video dan bahkan menjalankan banyak grup Whatsapp secara simultan saya bisa melakukannya tanpa mati gaya. Bila saya melihat batere Zenfone 3 sudah mendekati 20% saya langsung menancapkan ke Zenpower Slim sembari tetap menggunakannya. Dengan cara seperti ini rupanya sampai acara Gala Dinner berakhir, baik kapasitas Zenfone 3 maupun ZenPower Slim belum habis, saya mendapatkan kapasitas batere masih banyak tersisa.
Bagaimana dengan charging Zen Power Slim itu sendiri? Hanya dengan menggunakan charger Zenfone 3, ZenPower Slim bisa diisi secara cepat. Melalui indikator kapasitas Power Bank berupa LED saya mengetahui seberapa cepat ZenPower Slim ini terisi 25%, 50%, 75% dan seterusnya. Kita bisa lekas menggunakannya bahkan dalam waktu 30 menit – 1 jam pengisian.
Mengenai keamanannya? Terkait keamanan agar smartphone terhindar dari kerusakan, tentu saya akan mempercayakan sebuah Power Bank yang dirancang dan diproduksi oleh pembuat smartphone itu sendiri. Saya tidak akan pernah mempercayakan hal ini kepada merk/produsen yang sama sekali tidak punya pengalaman memproduksi sebuah handphone/smartphone. Sepakat?
ASUS ZenPowerSlim dikemas dalam rangka metal/alumunium yang kokoh, bukan bodi plastik yang ringkih. Bodi alumunium ini penting untuk melindungi cell batere ketika power bank terjauh atau terjadi sesuatu dengan cell batere. Bila terjadi sesuatu dengan cell batere tentu rangka metal akan mencegah ternyatanya letupan. Faktor-faktor kemananan yang lain seperti resiko over charge, over voltage, over load, over temperature dan sebagainya saya sendiri tidak perlu khawatir. Power Bank ini mempunyai standar teknologi ASUS PowerSafe, yang mana saya sendiri merasakannya aman pada produk Power Bank buatan ASUS seri terdahulu.
Kesimpulan saya:
Bila kita memerlukan sebuah Power Bank yang cukup ringan, seukuran saku celana dan ringan namun mempunyai kapasitas yang besar serta jaminan keamanan dan kenyamanan, rekomendasi saya adalah ASUS ZenPower Slim. Kapasitas 6000 mAH, bobot 170 gram saja, Fast charging dan kerangka Alumunium adalah alasannya.