Biaya pendaftarannya yang terbilang mahal membuat kami nyaris urung mengikuti Adisucipto Urban Obstacle Run 2018. Mahal ini tentu saja menurut ukuran kami, pelari-pelari hore yang tergabung dalam komunitas Gunungkidul Runners.
Padahal, biaya pendaftaran Rp 200 ribu untuk kategori 5K dan Rp 250 ribu untuk kategori 10K, tidak benar-benar mahal bila dilihat benefit yang akan didapatkan. Benefit bagi peserta pelari selain racepack standar, apa yang menurut saya istimewa adalah pengalaman berlari di landasan pacu Jupiter Pangkalan Udara TNI AU Adisucipto – Yogyakarta. Setelah mengikuti event pun peserta akan terus dimanjakan dengan airshow baik atractive maupun static.
Mendaftar kurang lebih seminggu sebelum hari lomba, praktis tidak banyak persiapan yang bisa kami lakukan. Tanpa program latihan tentu berlebihan bila di sana kami berharap personal best. Podium? Itu terlalu muluk. Apa yang masuk akal adalah menikmati lomba auor 2018 “sejak dalam pikiran”. Bisa jogging-jogging gemes di landasan pacu pesawat di antara barisan jupiter dan pesawat tempur tentu merupakan pengalaman tersendiri yang langka.
Kira-kira satu minggu sebelum hari lomba, saya mendapatkan informasi pendaftaran harga diskon. Informasi ini datang dari Freeletic Yk. Saya pun segera berkoordinasi dengan teman-teman sepelarian, dan sepakat untuk mendaftar. Kami mendaftar kategori 5K. Alasannya: yang paling murah.
AUOR 2018 dihelat pada tanggal 4 Maret 2018. Mengambil start di museum dirgantara, Museum Pusat TNI AU Yogyakarta. Berangkat dari rumah sekitar jam setengah lima rupanya membuat di race area kami cukup tergesa.
Tiba di race central menjelang jam 6, lagu kebangsaan Indornesia Raya sudah dikumandangkan. Lomba kategori 10 K hampir dilepaskan. Persis jam 06.10 kategori 5K akan dilepas pula. Saya dan teman-teman sepelarian pun segera mencari tempat di garis start.
Sadar diri saya kurang pengalaman dalam lomba 5K, saya pun memilih start di belakang. Saya tidak ingin menghalangi pelari-pelari yang ingin mendapatkan Personal Best. Saya tidak mau tertabrak.
Begitu bendera start dikibarkan, saya mendadak kaget dan bingung berada di tengah-tengah pelari yang tiba-tiba berlari kencang. Saya merasakan disodok dari belakang kiri dan kanan. Mau tidak mau saya pun harus berlari lebih cepat dari kemampuan saya, agar tidak menghalangi dan tidak tertabrak.
Berlari terlalu cepat pada awal lomba ini, yang sebenarnya tidak biasa saya lakukan, berujung nafas engap-engapan hanya dalam beberapa kilo meter saja. Di KM kedua saya sudah merasa kelelahan sehingga mau tidak mau harus memelankan laju. Untungnya, persis di KM 2.5 tersedia Water Station yang siap mengobati haus dan dahaga.
Di setengah akhir rute lomba ini saya sudah bisa merasakan suasana yang berbeda. Pelari-pelari kencang sudah jauh di depan. Kebanyakan peserta pelari masih cukup jauh di belakang. Suasana yang lega untuk jogging-jogging gemes sampai menikmati suasana bandara dan runway Adisucipto Yogyakarta.
Suasana dan pengalaman berlari yang berbeda ini rasanya begitu cepat berakhir. Tak terasa tiba-tiba saya sudah harus menginjak garis finish. Sebuah medali dan satu botol minuman isotonik pun menyambut.
Kategori 5K di Adisucipto Urban Obstacle Run tidak benar-benar 5K. Sambil melangkah mencari dimana teman-teman saya yang sudah finish lebih dulu, oleh Garmin saya diberi tahu kalau habis berlari sejauh 5.89 KM. Ini lomba 5K + 18%. haha.
Lomba 5K merupakan lomba yang terselesaikan dalam waktu cepat. Namun kali ini perlu waktu satu minggu untuk menunggu race result AUOR 2018 diunggah di website nya di http ://obstaclerun.id. Berikut ini adalah catatan waktu kami jogging – jogging gemes di bandara:
1. Tiyoso Haryo Seto ( waktu: 21:24 pace: 3.38 pos: 8 )
2. Nanang ( waktu: 21:33 pace: 3.39 pos: 10 )
3. Taufik Oktavian ( waktu: 25:06 pace: 4.16 pos: 26)
4. Jarwadi ( waktu: 26:53 pace: 4.33 pos: 31)
5. Rika Ayu Wulandari ( 27:01 pace: 4.34 pos: 4)
6. Rismawan Eko Prastyo ( 34:52 pace: 5.54 pos: 143)
7. Muhammad Anugrah (Did Not Start)
lah bisa engap engapan di awal pace berapa mas? terbiasa jarak jauh, pas di 5k malah sampeyan kudu penyesuaian ya..
Tadi udah komen … 😦
kmarin juga kesini
sempet nonton yg aerobatic shownya jupiter 😀